Bola.com, Jakarta - Enam trofi Ballon d'Or sudah cukup meyakinkan publik bahwa Lionel Messi pantas mendapatkan label pemain terbaik dunia saat ini. Namun eks pemain Arsenal, Nicolas Anelka, punya pandangan yang berbeda.
Semua trofi Ballon d'Or tersebut didapatkan Lionel Messi ketika masih memperkuat Barcelona. Sejak mencatatkan debutnya pada tahun 2003 lalu, sang penyerang sudah menyumbang total 35 gelar dari berbagai kompetisi.
Aksinya di lapangan mengundang decak kagum dari banyak pecinta sepak bola, dan bukan cuma fans Barcelona saja. Ia adalah paket komplit; bukan cuma pandai menggiring bola dan mencetak gol, ia juga punya visi untuk memberikan asis kepada rekan setimnya.
Sayangnya, Barcelona tak lagi bisa memiliki pemain berdarah Argentina tersebut. Messi harus pindah ke raksasa Prancis, PSG, pada bursa transfer musim panas lalu karena Barcelona tak mampu memperpanjang kontraknya.
Lionel Messi Biasa Saja
Tidak seperti di Barcelona, performa Lionel Messi selama membela PSG cenderung naik turun. Bahkan sejauh ini belum mencapai standar seperti yang dia tunjukkan selama berkarier di Camp Nou. Pundi-pundi gol tak lagi muncul dari kakinya.
Messi belum bisa memecah telur dengan mencetak gol debutnya di Ligue 1. Ia sudah mencatatkan empat kali penampilan dalam ajang tersebut, namun belum berhasil mengoyak jala gawang lawan yang dihadapi PSG.
Penampilan Messi bersama Les Parisien membuka mata Anelka, yang dulunya memulai karier pemain sebagai jebolan akademi PSG. Ia menyadari kalau ternyata selama ini Messi adalah pemain yang biasa-biasa saja.
"Hari ini kami menuntut lebih dari Neymar, tapi kami juga bisa melakukannya dengan Messi. Sejak awal musim, tidak ada luar biasanya. Ada pemain yang telah meraih enam Ballon d'Or dan pada akhirnya dia tidak begitu luar biasa," ujarnya ke RMC.
Dukungan untuk Neymar
Messi diharapkan bisa padu dengan Neymar dan Kylian Mbappe untuk membentuk trio lini depan yang mengerikan. Namun sampai saat ini, kedatangan Messi justru berimbas pada penurunan performa Neymar.
Anelka tidak memberikan perlakuan spesial kepada Messi, tapi sebaliknya kepada Neymar. Ia percaya penyerang asal Brasil tersebut akan mencapai performa terbaiknya kembali seperti sedia kala.
"Masa-masa berat sedang berlangsung. Jika pelatih berpikir dia harus bermain untuk mendapatkan levelnya kembali, dia akan bermain. Menyingkirkan atau mengganti untuk merusak moralnya tidak akan memperbaiki apapun," kata Anelka.
"Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi kepadanya di lapangan. Pochettino percaya dia dan bahkan tanpa Neymar bermain dengan baik, tim masih terus meraih kemenangan," pungkasnya.
Sumber: RMC - via Express Sport
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, Published 29/10/2021)