BRI Liga 1: Persebaya Dirugikan, Bruno Moreira Absen Lagi kontra Persiraja?

oleh Aditya Wany diperbarui 31 Okt 2021, 05:30 WIB
Bruno Moreira masuk ke starting terbaik pekan kelima BRI Liga 1 2021/2022 ketika mampu tampil impresif saat mengalahkan PSS Sleman. Ia tercatat mampu membahayakan sisi kanan pertahanan Super Elja dan sukses mencetak satu assist untuk gol Kambuaya. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Surabaya - Manajemen Persebaya Surabaya meminta proses yudisial di PSSI bisa berlangsung transparan, khususnya di Komite Disiplin atau Komdis. Persebaya berharap pihak-pihak yang terkait bisa dimintai keterangan sebelum mengambil keputusan, tidak dilakukan sepihak dengan mengambil satu atau dua sumber.

Permintaan itu datang dari manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi. Dia merujuk kepada insiden yang dialami oleh gelandang Bruno Moreira yang menjalani sanksi larangan bertanding dalam dua laga BRI Liga 1.

Advertisement

Hal itu seperti yang tertuang dalam SK Komdis 018/L1/SK/KD-{SSI/X/2021. Pemain berpaspor Brasil tersebut didakwa melanggar Kode Disiplin Tahun 2018 yakni memukul pemain Persipura, Israel Wamiau.

“Ini sebagai masukan untuk perbaikan kinerja Komdis dan badan yudisial yang ada,” kata Candra dalam rilis yang diterima Bola.com, Sabtu (30/10/2021).

“Semestinya, pihak-pihak yang terkait bisa diminta keterangan terlebih dulu sebelum mengambil keputusan. Sehingga keputusan yang diambil berdasar pertimbangan menyeluruh,” imbuh pria berusia 44 tahun itu.

 

2 dari 5 halaman

Friksi Bruno dan Israel

Pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira Soares (kanan) berusaha melewati pemain PSS Sleman dalam laga pekan ke-5 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (29/09/2021). Persebaya menang 3-1. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sanksi yang didapat oleh Bruno Moreira ini merupakan imbas dari perseteruannya dengan bek Persipura Jayapura, Israel Wamiau, dalam pekan ketujuh lalu (16/10/2021). Friksi yang melibatkan mereka ini sempat memanaskan pertandingan. Padahal, insiden itu terjadi di pengujung laga.

Dalam duel itu Bruno mulanya dilanggar dulu oleh David Rumakiek saat dalam situasi perebutan bola. David menarik baju Bruno yang sudah menguasai bola dan akan kembali melakukan serangan. Setelah itu, terlihat Israel yang menyentuh Bruno dan melahirkan reaksi keras. 

Bruno mendorong Israel yang dibalas dengan dorongan balik. Bruno pun terjatuh dan sempat lahir adu mulut antarpemain dari kedua kesebelasan. Tak menunggu lama, wasit langsung mengganjar dua pemain itu dengan kartu merah langsung.

 

3 dari 5 halaman

Seharusnya Sudah Selesai

Pemain Madura United, Kim Jinsung (kiri) dan pemain Persipura Jayapura, Israel Wamiau bersitegang dalam laga pekan ke-6 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Minggu (03/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Perseteruan mereka tidak berlarut panjang. Israel memutuskan langsung meminta maaf kepada gelandang asal Brasil itu tersebut setelah friksi yang melibatkan keduanya. Tapi, mereka tetap mendapat larangan bertanding dalam satu laga sesuai regulasi.

Bruno juga sudah menjalani hukuman dengan tidak tampil saat Persebaya ditahan imbang 1-1 oleh Persela Lamongan di pekan kedelapan (21/10/2021). Dia juga absen saat timnya menang 1-0 atas Persija Jakarta di pekan kesembilan (26/10/2021).

Masalahnya, Bruno ternyata juga mendapat larangan bertanding dalam laga terdekat kontra Persiraja Banda Aceh, Minggu (31/10/2021) malam. Tentu saja Persebaya mempertanyakan kejelasannya karena Bruno sudah menjalani larangan bertanding sebanyak dua laga.

Persebaya merasa keputusan itu dilakukan secara sepihak. Pihak klub maupun Bruno tidak pernah dimintai keterangan terkait insiden itu. Komdis PSSI disinyalir hanya menjadikan pengawas pertandingan sebagai sumber sebelum memberi hukuman kepada pemain.

“Multitafsir seperti ini tak perlu terjadi bila komunikasinya bagus. Seperti ini, lagi-lagi klub yang dirugikan. Ini menyangkut rasa keadilan. Saya kira bisa dihindari bila pihak yang didakwa juga dimintai keterangan. Sehingga keputusan nanti bisa benar-benar pas,” ucap Candra.

 

4 dari 5 halaman

Minta Komunikasi Lebih Jelas

Candra Wahyudi, manajer Persebaya Surabaya. (Bola.com/Adiyta Wany)

Sejauh ini, lanjut Candra, Persebaya tidak pernah mendapatkan penjelasan utuh terkait dengan tugas dan kewenangan Komdis PSSI. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan dan hal-hal lain yang bersinggungan dengan klub.

Menurut Candra, bila keputusan sepihak ini dibenarkan oleh aturan, maka aturan itu yang harus diperbarui. Ini semata untuk meningkatkan kualitas keputusan sekaligus menghindari prasangka yang tidak perlu.

“Semestinya ini (komunikasi) dilakukan, karena keputusan mereka bersinggungan langsung dengan klub. Selama ini tak pernah ada sosialisasi atau informasi apapun. Tahu-tahu  dihukum. Kalau memang ada aturan seperti itu, mari kita diskusikan. Semua bisa (diubah) demi kebaikan bersama,”tutur Candra.

5 dari 5 halaman

Posisi Persebaya Saat Ini

Berita Terkait