Bola.com, Jakarta - Xavi Hernandez dikabarkan jadi kandidat terkuat untuk menjadi pelatih Barcelona, yang baru saja memecat Ronald Koeman. Namun, Xavi ternyata pernah memendam impian menangani klub Premier League.
Barcelona pekan lalu memecat Ronald Koeman dari jabatannya setelah serangkaian hasil buruk pada musim ini. Saat ini, El Barca masih mengandalkan pelatih interim, Sergi Barjuan, sembari berburu pelatih baru.
Di antara beberapa nama yang dikaitkan dengan Barcelona, Xavi Hernandez dianggap sebagai salah satu favorit. Benarkah Xavi akan menerima tawaran Barca?
Namun, ada cerita lain. Xavi pernah mengaku memiliki impian untuk melatih tim-tim besar di Premier League seperti Manchester United.
Xavi merupakan pemain besar di masanya. Ia merupakan otak di balik kesuksesan yang pernah diraih Barcelona maupun timnas Spanyol.
Setelah pensiun, ia terjun sebagai pelatih. Sekarang ia memimpin klub asal Qatar, Al-Sadd. Dan tampaknya Xavi Hernandez punya potensi menjadi pelatih besar. Sejauh ini ia telah berhasil meraih tujuh gelar juara bersama Al-Sadd.
Terikat Kontrak hingga 2023
Saat ini, Xavi masih terikat kotrak dengan Al-Sadd sampai 2023. Ada kabar bahwa Barcelona berniat memulangkannya ke Camp Nou.
Namun ada kemungkinan Barcelona bisa gagal merekrutnya.
“Jelas jika saya harus memilih, saya akan memilih tim besar, City atau United, Chelsea, Arsenal atau Tottenham," kata Xavi kepada Sky Sport pada 2019.
"Juga, [Jurgen] Klopp dan [Mauricio] Pochettino dan Unai Emery, banyak orang yang pergi ke sana melakukan pekerjaan luar biasa," sambung Xavi.
Manchester United dan Barcelona
Manchester United disebut berniat mencari pelatih baru. Ole Gunnar Solskjaer gagal membuat MU tampil meyakinkan sejauh ini.
Sementara itu Barcelona juga mencari pelatih baru. Mereka baru saja memecat Ronald Koeman. Jadi, ke manakah Xavi akan berlabuh?
Xavi sejauh ini menangani Al-Sadd sebanyak 90 kali di semua ajang kompetisi. Ia mencatatkan 62 kemenangan, 12 hasil seri dan 16 kali kalah.
Sumber: Sky Sport/Marca
Disadur dari: Bola.net (Penulis Dimas Adi Prasetya, published 31/10/2021)