Bola.com, Sabah - Saddil Ramdani terkurung di Malaysia. Pesepak bola asal Indonesia itu dilarang kembali ke Tanah Air oleh imigrasi Negeri Jiran.
Saddil Ramdani, yang saat ini dalam kondisi cedera, berencana untuk pulang ke Indonesia. Pemain Sabah FC itu ingin melanjutkan perawatan di Tanah Air.
Selain menyembuhkan cederanya, Saddil juga sudah tidak kuat menahan rindu dengan keluarganya, terutama ibunya yang tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Saddil mengungkapkan bahwa klubnya pada 2019, Pahang FC yang bermain di Liga Malaysia, masih menunggak tagihan administrasi yang menyangkut perpajakan selama setahun. Buntutnya, pemain berusia 22 tahun itu tidak dapat keluar dari Negeri Jiran.
Saddil pernah membela Pahang FC selama semusim pada 2019, sebelum pulang ke Indonesia untuk bergabung dengan Bhayangkara FC dan menyebrang kembali ke negara serumpun itu pada 2021 untuk merapat ke Sabah FC.
"Di dalam kontrak saya, tertulis bahwa Pahang FC bertanggung jawab terhadap biaya tersebut," kata Saddil Ramdani ketika dihubungi Bola.com, Selasa (2/10/2021).
Tiket Pesawat Hangus
Saddil Ramdani menerangkan telah pergi ke Kuala Lumpur dari Sabah pada beberapa hari lalu. Dia berniat untuk kembali ke Indonesia via Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Namun, dia tertahan di imigrasi dan tidak dapat terbang karena masalah administrasi yang belum beres.
"Saat saya mau berangkat, tiba-tiba saya ditahan oleh imigrasi. Akhirnya tiket saya hangus dan saya tidak bisa berbuat banyak," jelas Saddil.
"Saya disuruh menghadap suatu lembaga. Namun, saya tidak bisa mengurusya di Kuala Lumpur. Saya kembali ke Sabah karena sudah lelah dan capek di sana," imbuhnya.
Bingung dengan kondisi saat ini, Saddil meminta bantuan kepada manajer Sabah FC, Marzuki Nasir. Dia berharap manajemen tim berjuluk The Rhinos itu dapat menjembatani permasalahannya ke Pahang FC.
"Saya minta bantuan Bos Marzuki agar mengirim surat ke Pahang FC agar diselesaikan secara baik-baik. Jangan sampai mereka meninggalkan tanggung jawab," tutur mantan pemain Persela Lamongan ini.
"Sebab jika begini terus, saya tidak bisa pulang ke Indonesia. Saya tidak bisa keluar dari Malaysia. Mana sebentar lagi juga ada Piala AFF 2020."
"Saya juga berniat menemui keluarga dan ibu saya. Namun saya ditahan di imigrasi tidak boleh meninggalkan Malaysia, termasuk ke Indonesia. Harus diselesaikan dulu," ucapnya.
Masalah 2019, kok Bisa Baru Tahu pada 2021?
Saddil mengaku heran, kok bisa masalah 2019 ketika masih membela Pahang FC baru ketahuan dua tahun berselang, apalagi dirinya dapat kembali ke Malaysia pada awal tahun ini tanpa kendala apapun.
"Makanya, saya bingung juga. Saya juga baru tahu. Padahal kemarin-kemarin, setelah membela Pahang FC, saya balik ke Indonesia tidak ada masalah," ungkap Saddil.
"Kata petugas imigrasi saya harus menghadap ke ini, bertemu dengan itu. Saya mana tahu hal-hal yang seperti itu," tutur eks winger Bhayangkara FC tersebut.
Selain ke Marzuki, Saddil juga meminta pertolongan dalam bentuk saran ke mantan pelatihnya di Sabah FC, Kurniawan Dwi Yulianto. Dia diminta untuk kembali lebih dulu ke Sabah demi memikirkan solusi ke depannya.
"Sarannya coach Kurniawan saya balik dulu ke Sabah, tenangkan pikiran, dan cari solusi yang terbaik. Jangan sampai saya nekat berangkat," terang Saddil.
"Itu perbuatan ilegal. Jangan sampai seperti itu. Saya masih menunggu informasi dari Pahang FC. Sebab, mereka diam-diam saja tidak ada tanggung jawabnya ke saya," papar Saddil.