Bola.com, Sabah - Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Peribahasa itu mungkin cocok untuk menggambarkan situasi Saddil Ramdani saat ini. Berniat pulang ke Indonesia untuk memulihkan cederanya, pemain berusia 22 tahun itu malah mendapatkan larangan dari imigrasi Negeri Jiran.
"Pahang FC menunggak administrasi terkait perpajakan saya selama setahun. Akibatnya, saya tidak bisa keluar dari Malaysia," kata Saddil Ramdani ketika dihubungi oleh Bola.com, Selasa (2/11/2021).
Pahang FC adalah klub Malaysia yang dibela Saddil pada 2019. Dia semusim berkostum tim berjuluk Tok Gajah itu sebelum mudik ke Indonesia untuk memperkuat Bhayangkara FC.
Per tahun ini, Saddil mencoba mengadu peruntungan kembali di Malaysia dengan merapat ke Sabah FC. Sayang, pemain berusia 22 tahun itu mengalami cedera parah di pengujung musim.
Saddil divonis menderita cedera pangkal paha dan harus absen selama tiga bulan sejak akhir September 2021.
Beberapa hari lalu, Saddil terbang dari Sabah menuju Kuala Lumpur. Tujuannya pulang kampung ke Indonesia via Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Sesampainya di KLIA, Saddil ditahan oleh imigrasi setempat. Dia disebut masih menunggak administrasi yang berkaitan dengan pajak selama bermain di Malaysia pada 2019.
"Di dalam kontrak, tertulis bahwa klub yang bertanggung jawab terhadap pembayaran administrasi itu. Tahu-tahu saat saya mau pulang, saya ditahan di imigrasi," imbuh Saddil.
Selain untuk meneruskan perawatan, tujuan Saddil ke Tanah Air juga untuk melepas rindu dengan keluarganya, terutama ibunya. Diam-diam, mantan pemain Persela Lamongan ini juga masih menyimpan hasrat untuk bermain di Piala AFF 2020.
Kepada Bola.com, Saddil Ramdani menceritakan masalah pelik yang dihadapinya di Malaysia dan meminta Pahang FC bertanggung jawab dengan melunasi tagihan adaministrasi tersebut. Berikut penjelasannya.
Duduk Perkara Saddil Ramdani
Bagaimana ceritanya kamu tidak bisa pulang ke Indonesia dari Malaysia?
Sesuai seperti kabar yang beredar. Di dalam kontrak saya dengan Pahang FC, tertulis bahwa klub yang bertanggung jawab atas pembayaran administrasi itu. Beberapa hari lalu, saya mau pulang ke Indonesia untuk melanjutkan perawatan cedera. Tapi ketika saya mau berangkat, saya ditahan di imigrasi. Akhirnya tiket saya hangus dan saya tidak bisa berbuat banyak.
Saya diminta untuk menghadap suatu lembaga. Saya lalu balik ke Sabah karena saya sudah lelah dan capek di Kuala Lumpur. Karena saya tidak bisa mengurus di Kuala Lumpur, akhirnya saya minta bantuan manajer Sabah FC, Marzuki Nasir untuk berkirim surat ke Pahang FC. Supaya dapat diselesaikan secara baik-baik dan jangan sampai mereka melepaskan tanggung jawab.
Kalau sampai tidak dibayar, saya tidak bisa pulang ke Indonesia. Padahal sebentar lagi ada persiapan Piala AFF 2020. Saya tidak bisa keluar Malaysia. Masa saya harus tinggal di sini terus. Saya tidak bisa bertemu keluarga dan ibu saya. Saya diminta untuk menyelesaikan administrasi itu supaya dapat keluar dari Malaysia.
Kenapa masalah ini baru timbul sekarang padahal kamu sudah dua tahun yang lalu bermain untuk Pahang FC?
Makanya, saya bingung juga itu. Saya baru tahu. Padahal setelah dari Pahang FC, saya kembali ke Indonesia tidak ada masalah. Kenapa kok ketika saya bermain di Sabah FC, mau pulang ke Indonesia bertemu keluarga, ibu, dan melanjutkan pengobatan, saya dilarang pulang.
Kaget saya. Kok tidak bisa. Katanya saya harus menghadap ini, menghadap itu. Saya mana tahu hal-hal yang seperti itu. Akhirnya saya hubungi manajer Sabah FC dan coach kurniawan Dwi Yulianto. Coach Kurniawan berperan besar karena dia membantu saya. Dia menghubungi agen saya dan meminta masalah ini diselesaikan secepatnya.
Saran dari coach Kurniawan, saya kembali dulu ke Sabah. Saya diminta untuk tenangkan pikiran dan cari solusi yang terbaik. Jangan sampai saya berpikir nekat berangkat, itu ilegal. Saya juga masih menunggu informasi dari Pahang FC. Sebab, mereka diam-diam saja tidak ada tanggung jawab ke saya.
Apakah kamu sudah berkomunikasi dengan manajemen Pahang FC terkait permasalahan ini?
Saya tidak punya nomor manajemen di Pahang FC. Saya hanya punya nomor pengurus dan tim medianya. Saya bilang mohon dibantu dan diurus administrasi saya. Kalau tidak diselesaikan, saya tidak bisa pulang. Saya tidak bisa keluar dari Malaysia. Saya berharap Pahang FC bisa menyelesaikan masalah ini dalam 1-2 hari agar saya bisa kembali ke Indonesia.
Berapa yang Harus Dibayar Pahang FC agar Saddil Ramdani Bisa Pulang?
Apa yang perlu dibayar Pahang FC supaya kamu bisa kembali ke Indonesia?
Pembayaran pajak. Pahang FC harus membayar itu selama saya setahun bermain di sana. Padahal di kontrak saya, sudah ada pemotongan gaji untuk bayar hal-hal seperti itu. Mereka harus tanggung jawab. Awalnya, saya mau bayar pakai uang pribadi. Kata imigrasi bisa.
Saya melakukannya supaya masalah tidak jadi panjang dan cepat selesai. Saya mau bayar 10 persen sekitar 4 ribu ringgit atau setara dengan Rp13 juta. Namun mendapatkan penolakan. Sebab, pembayaran minimal harus 50 persen, sisanya baru boleh belakangan. Namun, sisa 50 persen nantinya bagaimana? Kalau saya masuk Malaysia, saya bermasalah lagi.
Berapa total yang harus dibayar Pahang FC demi melunasi administrasi kamu?
Saya tidak mau menyebut nominalnya. Mungkin bisa bertanya langsung ke Pahang FC. Saya tidak mau memperpanjang masalah. Yang terpenting mereka harus bayar kewajiban mereka. Dan ini tentu memberatkan saya.
Saya juga dibantu oleh coach Kurniawan. Mau bagaimanapun, coach Kurniawan kasihan dengan saya. Dia dorong mantan agen saya, Joe Estrada. Sebab, Joe yang membawa saya ke Pahang FC. Saya minta pertanggung jawaban Pahang FC. Mereka harus bayar semuanya, supaya saya tidak ada kendala lagi di imigrasi dan saya bisa fokus dengan masa depan.
Kamu mau menunggu berapa lama terkait permasalahan ini?
Ini kan saya mau berobat ke Indonesia. Saya sudah izin dengan manajer Sabah FC untuk pemulihan fisik dan nanti kembali lagi ke Sabah. Sebab, saya masih ada kontrak setahun lagi dengan Sabah FC.
Kondisi Terkini Saddil Ramdani Setelah Cedera
Bagaimana kondisi kamu sekarang pasca-cedera pangkal paha?
Alhamdulillah sudah membaik karena sudah ditangani oleh tim medis Sabah FC dan oleh coach Ong Kim Swee juga. Saya tinggal menjalani pemulihan fisik dan beberapa kali terapi.
Kamu yakin bisa sembuh sebelum Piala AFF 2020?
Makanya saya berharap bisa cepat pulang ke Indonesia karena saya sudah ditunggu fisioterapi agar pemulihan saya bisa lebih cepat.
Saya memohon Pahang FC untuk tanggung jawab. Saya tidak mau perpanjang permasalahan, yang penting mereka tanggung jawab. Sudah selesai masalah saya pulang dan saya tidak mau membahasnya lagi.
Harapan saya tidak ada kendala lagi seperti ini. Nanti ketika saya masuk Malaysia lagi dan saat saya pulang lagi, tidak ada kendala. Saya tidak mau setengah-setengah.
Misalnya, Pahang FC tidak membayar administrasi ini, bagaimana rencana kamu ke depan?
Mereka harus patuh dengan kontrak. Di dalam kontrak, mereka harus bayar sepenuhnya. Itu tanggung jawab mereka, masa saya yang harus tanggung jawab. Setiap klub menjadwalkan pembayaran setiap bulan terkait administrasi ini.
Jangan mereka bebankan ke saya, saya tidak tahu apa-apa dan tiba-tiba disuruh membayar ini. Ada apa ini? Ini merugikan dan memberatkan saya. Saya justru fokus dengan permasalahan ini, tidak fokus dengan karier saya.
Bagaimana dengan kontrak kamu bersama Sabah FC?
Saya masih punya kontrak dengan Sabah FC, masih setahun lagi. Sekarang saya sedang dalam tahap pemulihan. Saya tidak ada masalah dengan Sabah FC. Sabah FC juga sudah izinkan saya pulang. Ketika mau saya pulang, malah ada kejadian seperti ini. Itu saja.
Baca Juga
BRI Liga 1: Setelah Sukses Poles Saddil Ramdani, Ong Kim Swee Berencana Matangkan Kualitas Ramadhan Sananta
Saddil Ramdani Ungkap Keinginan Kembali ke Timnas Indonesia: Mereka Sangat Luar Biasa Bersama Shin Tae-yong dan Erick Thohir
Deretan Raja Assist di Timnas Indonesia Sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2026: Nathan Tjoe A-On Terbanyak, Ada Saddil Ramdani juga