Zlatan Ibrahimovic. Striker yang kini berseragam AC Milan ini menyadari bahwa posisinya adalah untuk mencetak banyak gol ke gawang lawan. Sehingga anggapan bahwa ia kerap berlaku egois, khususnya saat berseragam Manchester United pun tidak ditampiknya. Gol di atas segalanya. (AP/Gregorio Borgia)
Neymar. Striker PSG ini terkenal dengan keterampilan menggiring bola yang ciamik, ciri khas para pemain Amerika Selatan. Namun kelebihan tersebut membuatnya dicap egois oleh para kritikus. Kegoisannya dengan bola justru menjadi sumber frustrasi rekan setim, Kylian Mbappe. (AP/Michel Euler)
Cristiano Ronaldo. Striker Manchester United ini telah lama dicap sebagai pemain egois sebelum kembali ke Old Trafford. Namun ia berhasil menjawabnya dengan mencetak lebih banyak gol di lapangan. Rata-rata ia berhasil melepaskan 7 tembakan di tiap laga yang dijalani. (AP/Luca Bruno)
Mohamed Salah. Sayap Liverpool ini mempunyai catatan di Liga Inggris musim ini yang dapat membuat satu gol dalam setiap empat tembakan dalam sebuah laga. Meski masih tergolong wajar, namun para kritikus tetap menghakiminya sebagai sosok egois yang masih dapat lebih efektif bermain. (AP/Jon Super)
Vinicius Junior. Sayap Real Madrid ini memiliki amunisi lengkap untuk menjadi seorang pemain egois. Ia memiliki kecepatan, dribbling dan akurasi tembakan yang patut diacungi jempol. Di laga terakhir menghadapi Shakhtar Donetsk ia mulai mengikis egonya dengan menyumbang dua assist. (AFP/Jose Jordan)