COVID-19 Masih Mengintai, Masyarakat Diminta Tidak Lengah dan Tetap Taat Prokes

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 06 Nov 2021, 16:56 WIB
Penumpang mengenakan masker dan menjaga jarak dalam angkutan umum Jak Lingko di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (22/7/2021). Guna memutus penyebaran rantai COVID-19, Jak Lingko mewajibkan sopir dan penumpang menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Reisa Broto Asmoro, mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak lengah karena pandemi yang masih berlangsung sampai saat ini.

Reisa berharap, masyarakat turut proaktif dalam program vaksinasi nasional dan tetap menaati protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Pernyataan itu diungkapkan Reisa dengan melihat situasi Indonesia saat ini yang masih terjadi hampir seribu kasus positif COVID-19 per hari. Statistik itu menandakan pandemi COVID-19 belum usai dan masih mengintai masyarakat Indonesia.

Adapun vaksinasi nasional di Indonesia masih jauh dari target. Reisa Broto Asmoro berharap, masyarakat tetap menaati protokol kesehatan agar meminimalisir penularan COVID-19.

Meskipun pemerintah sudah memberikan kelonggaran level PPKM yang ada di daerah-daerah, protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, wajib dilaksanakan masyarakat. 

Mulai dari tetap memakai masker, menjaga jarak dalam aktivitas harian, rajin mencuci tangan, tidak berkerumun, serta mengurangi mobilitas di luar ruangan.

"Jangan lengah. Virus SARS COV-2 tetap mengintai. Meski angka kasus aktif dibawah 12 ribu, penambahan kasus per hari dibawah 1000, angka kematian per hari semakin turun dan level PPKM mayoritas kabupaten-kota di Indonesia sudah di level 1 dan level 2, bukan berarti kita berhenti waspada," kata Reisa Broto Asmoro.

Disiplin prokes diharapkan bisa membantu Indonesia untuk mengantisipasi datangnya gelombang ketiga COVID-19. Atas dasar itulah, Reisa meminta masyarakat tetap bekerja sama menaati prokes dan tak kendur.

"Lengah sedikit, virusnya siap menyerang kembali. Memanfaatkan keteledoran kita. Jangan biarkan Ibu Pertiwi berduka lagi. Cegah sebisa mungkin, sekeras mungkin, semaksimal mungkin datangnya gelombang ketiga COVID-19, kenaikan kasus luar biasa untuk ketiga kalinya. Ayo, kita pasti bisa," tegas Reisa Broto Asmoro.

2 dari 3 halaman

Tembus 200 Juta Dosis

Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Program vaksinasi massal disambut antusias oleh warga hingga menyebabkan antrean membeludak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Reisa Broto Asmoro juga mengaku bangga dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang turut mendukung program vaksinasi nasional. Per Jumat (5/11/2021), Indonesia telah berhasil menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat.

Pencapaian itu didapat setelah suntikan vaksin COVID-19 pertama yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021 atau 297 hari lalu. Menurut Reisa Broto Asmoro, kesuksesan ini juga dibantu seluruh pihak dalam mengejar kekebalan kelompok pada masa pandemi COVID-19.

"Indonesia sudah mencatatkan 204.913.735 suntikan dosis yang diberikan kepada lebih dari setengah sasaran vaksinasinya. Tentunya, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada upaya kemitraan pemerintah dan swasta, public-private partnership, dalam bentuk Vaksin Gotong-Royong yang sudah mencapai lebih dari 2,2 juta suntikan per hari ini," ucap Reisa Broto Asmoro.

3 dari 3 halaman

Angka COVID-19 di Indonesia

Petugas melakukan swab test antigen kepada pemudik saat arus balik Lebaran di Terminal Pulogebang, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Satu minggu setelah Lebaran, pemudik yang tiba di Terminal Pulogebang wajib menjalani tes COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Satgas COVID-19 mencatat adanya penambahan 401 kasus positif di seluruh Indonesia per Sabtu (6/11/2021). Jumlah tersebut membuat angka penyebaran COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi mencapai 4.247.721 kasus.

Sementara itu, terjadi penambahan 622 orang yang sembuh dari COVID-19. Dengan demikian, jumlah masyarakat yang sembuh akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 4.093.208 orang.

Terjadi penambahan jumlah pula pada kasus meninggal dunia akibat COVID-19. Terdapat penambahan 15 kasus kematian yang membuat sudah 143.534 masyarakat Indonesia yang meninggal akibat COVID-19.