Bola.com, Malang - Carlos Fortes kini menjelma menjadi idola baru bagi Aremania, pendukung fanatik Arema FC. Padahal sebelumnya striker asal Portugal ini jadi bulan-bulanan kritik karena tidak kunjung mencetak gol pada empat laga pertama Singo Edan di BRI Liga 1 2021/2022.
Mantan pemain Timnas Portugal U-20 itu baru mencetak gol bagi Singo Edan pada laga pekan kelima, ketika Arema FC menang tipis 1-0 atas Persipura Jayapura.
Momen tersebut menjadi titik balik performa Carlos Fortes di Arema FC. Kini dia dielu-elukan oleh suporter, terutama karena gol indahnya ke gawang Persija Jakarta pada 17 Oktober lalu.
Tak hanya memberikan kemenangan, gol tersebut dianggap mencerminkan kualitas Carlos Fortes yang sesungguhnya. Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, pun ikut memberikan pujian setinggi langit.
"Gol itu layak masuk nominasi Puskas Award," ujar Presiden Arema FC itu menyebut penghargaan khusus gol-gol terbaik yang tercipta di seluruh dunia.
Kemenangan Tim Lebih Penting
Dalam channel youtube KR TV, Carlos Fortes mengaku sempat dihampiri oleh kiper sekaligus kapten Persija, Andritany Ardhiyasa, setelah pertandingan tersebut.
"Dia bilang gol saya sangat bagus dan membuatnya tidak berkutik," ungkap eks striker SC Braga itu.
Sejauh ini total koleksi gol Carlos Fortes dalam sebelas laga bersama Arema FC sudah mencapai enam gol, atau dua gol di belakang top scorer sementara, Yousseff Ezzejjari, asal Persik Kediri.
Menurut Fortes, pencapaian sementara ini tidak lepas dari kirik yang datang kepadanya. Kritik dari Aremania yang justru membuatnya kian termotivasi untuk berkontribusi bagi tim kebanggaan masyarakat Malang itu.
"Namun, terus terang saya tidak terlalu memikirkan soal peluang menjadi top scorer. Bagi saya, kemenangan tim lebih penting dari segalanya," tutur Fortes.
Pengalaman Pertama di Asia
Arema FC menjadi klub pertama Carlos Fortes di Asia. Sebelumnya, ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan berkostum klub asal Portugal, Spanyol, Turki, Rumania, dan Maroko.
Menurut Fortes, ia sejatinya tidak mempermasalahkan soal adaptasi di Arema FC karena sudah terbiasa bermain di luar negaranya. Apalagi, ia merasa mendapatkan perlakuan baik di Arema FC.
"Masyarakat Malang sangat ramah. Cuaca di Malang pun baik. Saya hanya sempat sedikit bermasalah dengan makanan karena tidak terbiasa dengan makanan berbumbu pedas," ujar Fortes.
BRI Liga 1 yang memberlakukan format bubble to bubble dengan sistem series membuat Carlos Fortes belum mendapatkan waktu dan kesempatan untuk lebih mengenal budaya dan karakter warga Malang.
"Saya hanya tahu, mereka sangat fanatik dan atraktif saat mendukung Arema FC. Itulah mengapa saya berharap secepatnya bisa bermain di hadapan Aremania yang mendukung langsung dari pinggir lapangan," pungkas Fortes.
Sumber: Youtube KR TV