Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta terjun bebas pada seri kedua BRI Liga 1. Dari peringkat keempat, tim berjuluk Macan Kemayoran itu terlempar hingga posisi ke-9.
Dalam lima pertandingan di seri kedua, Persija Jakarta hanya mampu meraih satu kemenangan. Sisanya, Macan Kemayoran dua kali kalah dan dua kali bermain imbang.
Ketika sejumlah tim lain mengalami grafik peningkatan, Persija justru sebaliknya. Macan Kemayoran loyo pada seri kedua.
Sejumlah penyebab menjadi faktor keterpurukan Persija. Mulai dari komposisi pemain pelapis yang kurang mendukung hingga kontribusi legiun impor yang tidak maksimal.
Sumbangsih empat pemain asing Persija Jakarta, yaitu Marko Simic, Rohit Chand, Marco Motta, dan Yann Motta masih inkonsisten. Bagaimana kiprah keempatnya pada seri kedua?
Yann Motta
Yann Motta hanya sekali absen bagi Persija Jakarta pada seri kedua BRI Liga 1. Namun, penampilannya masih angin-anginan.
Motta acap kalah berduel dengan pemain lawan. Jebolan Liga Singapura ini juga beberapa kali salah dalam mengambil keputusan.
Ketika Yann Motta bermain, Persija kebobolan lima gol. Sebagai pemain asing, kemampuannya tidak jauh berbeda dengan pemain lokal sehingga mulai diragukan oleh suporter.
Marco Motta
Marco Motta hanya dua kali bermain untuk Persija Jakarta di seri kedua BRI Liga 1 2021/2022. Bek asal Italia itu lebih sering berkutat dengan cedera dan akumulasi kartu.
Belakangan, Motta kerap mendapatkan kritikan. Soalnya, keberadaan pemain berusia 35 tahun itu tidak terlalu mendongkrak permainan tim.
Terakhir, Motta gagal mengeksekusi tendangan penalti yang seharusnya bisa menjadi gol kemenangan Persija atas Barito Putera pada pekan ke-11.
Rohit Chand
Rohit Chand terpaksa melewatkan dua partai awal Persija Jakarta di seri kedua. Sebab, gelandang berusia 29 tahun itu menjalani karantina setelah membela Timnas Nepal.
Kembalinya Rohit juga tidak berpengaruh banyak terhadap Persija. Peran mantan pemain PSPS Pekanbaru itu kurang menonjol.
Maklum, Tony Sucipto sebagai rekannya di lini tengah bukan tandem yang tepat untuknya. Sebab, keduanya cenderung bertahan. Padahal, Persija butuh kreativitas dari lini tengah.
Marko Simic
Pelan-pelan, Marko Simic mampu menjawab kritikan suporter. Setelah seret gol pada seri pertama, striker asal Kroasia itu tajam pada seri kedua.
Total, Simic mencetak empat gol dalam lima partai. Jumlah itu membuatnya menjadi top scorer sementara Persija Jakarta di BRI Liga 1 dengan tujuh gol.
Perolehan gol Simic menyamai dua pemain lainnya, yaitu Ezechiel N'Douassel dari Bhayangkara FC dan Ilija Spasojevic dari PSS Sleman. Mereka tertinggal satu gol dari bomber Persik Kediri, Youssef Ezzejjari, yang menjadi top scorer BRI Liga 1 2021/2022.