Bola.com, Makassar - BRI Liga 1 baru menyelesaikan 11 pekan yang terbagi dalam dua seri. Bhayangkara FC yang ditangani pelatih asal Irlandia Utara, Paul Munster bertengger di peringkat pertama klasemen dengan koleksi 28 poin.
The Guardian ditempel ketat oleh tim bermateri mentereng lainnya, Persib Bandung yang tertinggal tiga poin di belakang mereka.Status Bhayangkara sebagai kandidat juara setelah meraih kemenangan beruntun pada empat laga terakhirnya di Seri 2.
Sukses yang membuat Paul Munster tetap berada dalam zona nyaman alias jauh dari kritikan. Sedang Robert Alberts berhasil mengembalikan lagi pamornya sebagai pelatih papan atas setelah membawa timnya menyapu bersih lima laga Seri 2.
Sebelumnya, eks pelatih Arema Indonesia dan PSM Makassar berpaspor Belanda ini jadi sasaran demontrasi bobotoh Persib yang tak menerima hasil imbang secara beruntun pada empat laga terakhir tim kesayangannya di Seri 1.
Pencapaian Munster dan Robert bersama tim masing-masing di BRI Liga 1 dinilai wajar. Seperti diungkap Mirdan Midding, mantan Direktur Teknik PSM di era Liga Primer Indonesia.
Kedalaman Skuad
Kedalaman tim dengan kualitas pemain merata jadi alasannya. Mirdan memprediksi di Seri 3 nanti, kedua tim perlahan tapi pasti akan meninggalkan para pesaingnya.
"Kalau pun ada tim lain yang pantas jadi kuda hitam, saya memilih Arema FC," ujar Mirdan kepada Bola.com, Rabu (10/11/2021).
Menurut Mirdan, Arema yang ditangani pelatih asing lainnya, Eduardo Almeida (Portugal) menunjukkan trend penampilan yang positif di BRI Liga 1. Rujukannya, Carlos Fortes dan kolega tak terkalahkan di Seri 2 dengan raihan tiga kemenangan dalam lima laga.
"Coach Almeida terlihat menemukan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pemainnya. Terutama Carlos Fortes," papar Mirdan.
Kesulitan Milomir Seslija
Selain ketiga nama di atas, Mirdan menyebut dua nama pelatih asing lainnya yang punya potensi 'menggoyang' hegemoni tiga koleganya yang disebut diatas yakni Stefano Cugurra alias Teco (Bali United) serta Milimor Seslija (PSM Makassar) yang akrab disapa Milo.
"Sejatinya penampilan kedua tim terbilang baik. Sayang tak konsisten. Tapi, saya yakin, kedua pelatih bakal kembali membawa timnya menggeliat di seri berikutnya," terang Mirdan.
Khusus buat Bali United, Mirdan menyoroti ketajaman lini depan Serdadu Tridatu yang belum sebanding dengan materi yang dimilikinya. Dari lima kemenangan yang diraih sejauh ini, tak sekali pun Bali United menjebol gawang lawan dari dua gol dalam satu laga.
"Padahal, peluang yang mereka dapatkan terbilang banyak," terang Mirdan.
Stefano Teco Bagaimana?
Sementara Milo dinilai Mirdan belum menemukan solusi yang pas untuk menjaga konsistensi penampilan tim asuhannya.
Menariknya, hal ini terjadi saat Milo berkali-kali mengumbar keyakinan karena sudah memiliki kedalaman tim yang lebih baik dibandingkan awal kompetisi.
"Ketergantungan PSM pada (Wiljan) Pluim jadi problem tersendiri. Apalagi kalau Pluim tidak berada dalam kondisi terbaiknya atau mendapat pengawalan ekstra dari pemain tim lawan."
Mirdan tak berkomentar banyak soal kiprah pelatih anyar PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan.
"Coach Gillan masih butuh adaptasi dengan atmosfer kompetisi Indonesia," pungkas Mirdan.