Antisipasi Klaster COVID-19, Menkes Minta Keselamatan Pekerja Lebih Diperhatikan

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 10 Nov 2021, 20:54 WIB
Sejumlah pekerja berjalan saat jam pulang kerja di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/11/2021). Salah satu aturan kerja pada sektor non esensial diizinkan bekerja dari kantor atau 'work from office' (WFO) 75 persen dan sektor esensial 100 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bola.com, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meminta keselamatan pekerja di lingkungan tempat bekerja lebih diperhatikan. Upaya itu dilakukan untuk bisa mencegah terjadinya penularan COVID-19 di lingkungan bekerja.

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sedang dalam tren menurun. Namun, belum ada tanda-tanda akan berakhirnya pandemi dalam waktu dekat.

Advertisement

Pemerintah juga secara berkala mulai melonggarkan kembali aktivitas masyarakat mendekati normal. Termasuk untuk para pekerja yang perlahan mulai kembali ke lingkungan kerja seperti pabrik dan perkantoran.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, tempat kerja menjadi lokasi yang memiliki potensi penularan COVID-19 yang cukup tinggi. Aktivitas yang dimulai dari rumah bersama keluarga ke lingkungan tempat kerja disebut dapat memengaruhi jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia.

"Pandemi COVID-19 mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja untuk melindungi para pekerja dari potensi bahaya penyakit akibat kerja. Khususnya masalah kesehatan lain termasuk penyakit menular atau penyakit yang saat ini mewabah," kata Budi Gunadi Sadikin, Rabu (10/11/2021).

Masyarakat diharapkan tetap menaati protokol kesehatan agar meminimalisir penularan COVID-19. Mulai dari tetap memakai masker, menjaga jarak dalam aktivitas harian, rajin mencuci tangan, tidak berkerumun, serta mengurangi mobilitas di luar ruangan.

"Pandemi belum diperkirakan akan berakhir. Maka kita akan mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan COVID-19," tegas Budi Gunadi Sadikin.

2 dari 3 halaman

Mengembalikan Perekonomian

Ratusan buruh Indonesia bekerja di pabrik tembakau di pabrik rokok di Jember (13/2/2012). (AFP / ARIMAC WILANDER)

Dengan keselamatan pekerja lebih diperhatian dan edukasi akan bahaya COVID-19, Menkes Budi Gunadi Sadikin yakin kontribusi pekerja bakal membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.

Dengan begitu, pekerja yang sehat dapat meningkat sehingga sektor ekonomi dapat pulih secara berkala.

"Dengan melakukan upaya-upaya ini, diharapkan ke depannya juga dapat mendukung keberlangsungan usaha, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta produktivitas nasional yang lebih tinggi dengan memperkuat dan meningkatkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja," tegas Budi Gunadi Sadikin.

3 dari 3 halaman

Angka COVID-19 di Indonesia

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) antigen dan PCR gratis di Terowongan Kendal, Menteng, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Program ini dilaksanakan di lokasi yang berbeda-beda dengan tujuan untuk memutus penularan COVID-19 dari orang tanpa gejala (OTG). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Satgas COVID-19 mencatat adanya penambahan 480 kasus positif di seluruh Indonesia per Rabu (10/11/2021). Jumlah tersebut membuat angka penyebaran COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi mencapai 4.249.323 kasus.

Sementara itu, terjadi penambahan 14 orang yang sembuh dari COVID-19. Dengan demikian, jumlah masyarakat yang sembuh akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 4.096.194 orang.

Terjadi penambahan jumlah pula pada kasus meninggal dunia akibat COVID-14. Terdapat penambahan 15 kasus kematian yang membuat sudah 143.592 masyarakat Indonesia yang meninggal akibat COVID-19.