Bola.com, Jakarta - Selain persaingan antartim peserta berburu trofi juara, pentas BRI Liga 1 juga diwarnai adu tajam para striker. Khususnya para penyerang asing yang baru pertama kali berkiprah di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Sampai Seri 2 berakhir, ada sejumlah nama yang mampu mencuri perhatian lewat aksinya menjebol gawang lawan. Satu di antaranya adalah Youssef Ezzejjari, striker berpaspor Spanyol yang sudah mengoleksi 8 gol dalam 11 laga Persik Kediri musim ini.
Pada dua laga awal Persik musim ini, ia sempat mendapat sorotan karena gagal mencetak gol. Termasuk eksekusi penaltinya yang berhasil ditepis kiper Bali United, Wawan Hendrawan pada laga pekan perdana di Stadion Gelora Bung Karno, 27 Agustus.
Youssef Ezzejjari datang ke Persik dengan status top skorer kompetisi kasta tertinggi Andorra dengan koleksi 15 gol dalam 20 partai bersama klub Club Esportiu Carroi. Tapi, hujan kritik dari fans Persik buat Youssef Ezzejjari tak berlangsung lama setelah kran golnya mulai terbuka.
Pada pekan ketika, ia mencetak dua gol untuk membawa Persik menahan imbang Persikabo 1973 dengan skor 2-2. Saat ini, Youssef Ezzejjari memimpin daftar top skorer sementara BRI Liga 1 dengan delapan gol.
Pencapaian yang membuatnya menjelma jadi idola baru meski Persik masih berkutat di papan bawah klasemen setelah hanya meraih dua kemenangan, empat imbang dan lima kali kalah.
Setali tiga uang dengan kiprah Paulo Henrique bersama Persiraja Banda Aceh. Striker asal Brasil membuktikan kapasitasnya meski baru pertama kali bermain di Indonesia.
Saat timnya terus terpuruk di zona degradasi, ia mampu mencuri perhatian dengan koleksi enam gol dari delapan laga. Belakangan ketajamannya agak berkurang menyusul cedera yang membayangi penampilannya. Ia terakhir mencetak gol pada pekan kedelapan BRI Liga 1 saat Persiraja bermain imbang 1-1 dengan Persita Tangerang.
Carlos Fortes dan Jose Wilkson
Nasib berbeda dialami striker Arema FC asal Portugal, Carlos Fortes. Sempat jadi bulan-bulanan kritik karena tak kunjung mencetak gol pada empat laga awal BRI Liga 1.
Eks timnas Portugal U-20 itu mulai mencetak gol pada laga pekan kelima ketika Arema menekuk Persipura dengan skor 1-0. Kini, ia sudah mengoleksi enam gol buat tim kebanggaan Aremania itu.
Membaiknya ketajaman Fortes mendongkrak posisi Arema FC di klasemen. Setelah sempat berkutat di papan bawah, perlahan tapi pasti tim asuhan Eduardo Almeida merangsek ke papan atas klasemen.
Setelah menyelesaikan 11 laga, Arema kini bertengger di peringkat tiga dengan raihan lima kemenangan, lima kali imbang dan hanya sekali menelan kekalahan.
Sementara Jose Wilkson cukup berkontribusi buat Persebaya. Striker asal Brasil ini langsung mencuri perhatian lewat dua golnya ke gawang Persikabo 1973 pada pekan kedua.
Laga itu berakhir dengan kemenangan Persebaya dengan skor 3-1. Jose Wilkson baru melakukan debut pada pekan kedua terkendala aturan pemain wajib menjalani vaksin dosis kedua.
Total koleksi gol Jose Wilkson adalah 5 gol dari sembilan kali tampil bersama Persebaya musim ini. Posisi timnya di klasemen terbilang stabil. Kini. Bajul Ijo berada di peringkat enam dengan koleksi 17 poin atau hanya tertinggal dua poin dari Bali United berada di papan atas.
Anco Jansen Rawan Terdepak
Anco Jansen sempat jadi idola baru pendukung PSM Makassar ketika mencetak dua gol ke gawang Persebaya Surabaya pada laga pekan ketiga BRI Liga 1. Aksi yang memupus keraguan terhadapnya setelah tak mencetak gol pada dua laga awal musim.
Sosok eks NAC Breda ini kian menjulang setelah mencetak satu dari tiga gol kemenangan Juku Eja atas Persik Kediri dengan skor 3-2 pada pekan keempat. Kemenangan yang sempat membawa Juku Eja bertengger di puncak klasemen.
Sayangnya, gol ke gawang Persik itu merupakan persembahan terakhir Anco Jansen buat PSM. Ia pun kembali jadi sasaran kritik suporter PSM meski pelatih Milomir Seslija selalu pasang badan.
"Untuk mengukur kapasitas seorang striker adalah berapa gol yang ia cetak. Faktanya, Anco Jansen tak memenuhi harapan kami," tegas Sadat Sukma, Sekjen Red Gank, kelompok suporter PSM.
Situasi ini membuat Anco Jansen rawan terdepak pada bursa transfer Desember mendatang. Apalagi, PSM dikenal sebagai tim yang selalu memutus kontrak pemainnya pada paruh kedua di era Liga 1 sejak 2017.