Sepak Terjang Top Scorer Timnas Indonesia di Piala AFF: Munculnya Deretan Duet Maut

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 13 Nov 2021, 07:00 WIB
Kolase - Pemain Bambang Pamungkas, Gendut Doni, Kurniawan Dwi Yulianto, Boaz Solossa, Ilham Jaya Kesuma (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Juara tanpa mahkota. Itulah sematan yang didapat Timnas Indonesia lantaran akrab dengan kekalahan pada laga final Piala AFF meski beberapa kali mengirimkan strikernya sebagai top scorer.

Noh Alam Shah, striker Singapura yang pernah merumput bersama Arema, masih tercatat sebagai top scorer sepanjang masa Piala AFF dengan lesakkan 17 golnya. Teerasil Dangda, Worrawoot Srimaka, dan Le Cong Vinh mengekor dengan 15 gol.

Advertisement

Timnas Indonesia mengirimkan Kurniawan Dwi Yulianto (13) dan Bambang Pamungkas (12) di daftar tersebut. Nama terakhir pernah keluar sebagai top scorer pada Piala AFF.

Bambang Pamungkas mencetak 8 gol dan menjadi top scorer pada Piala AFF edisi 2002 yang saat itu masih bernama Tiger Cup. Dua tahun berselang, guliran Ilham Jaya Kesuma (7) yang mencetak gol terbanyak.

Sebelumnya, pada 2000, muncul nama Gendut Doni yang keluar sebagai top scorer dengan lesakan lima gol. Namun, torehan golnya sama dengan Worrawoot Srimaka sehingga harus berbagi gelar tersebut.

Sementara itu, Budi Sudarsono menjadi top scorer pada edisi 2008. Hanya saja, ia harus berbagi gelar dengan dua pemainnya, yakni Agu Casmir (Singapura) dan Teerasil Dangda (Thailand).

Pada lima edisi Piala AFF berikutnya, tidak ada pemain Timnas Indonesia yang berhasil menjadi top scorer. Apakah kali ini muncul striker Merah Putih di daftar pencetak gol terbanyak?

 

2 dari 5 halaman

Duet Gendut Doni dan Kurniawan Dwi Yulianto

Tim Garuda datang dengan 24 pemain, termasuk Gendut Doni Christiawan yang tampil menawan menggantikan Bambang Pamungkas. Debutnya apiknya saat melawan Myanmar berhasil membuat dirinya menyarangkan dua gol ke gawang lawan. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Pada Piala Tiger 2000, Kurniawan Dwi Yulianto yang berduet dengan Gendut Doni. Kedua penyerang beringas itu berhasil tampil mengesankan sepanjang turnamen.

Keduanya sanggup mencetak delapan gol sepanjang turnamen. Rinciannya adalah Gendut Doni mencetak lima gol, sedangkan Kurniawan menyumbang tiga gol.

Akan tetapi, ketajaman keduanya tetap tak mampu memberikan gelar juara buat Timnas Indonesia. Pada laga final, Tim Merah Putih menyerah 1-4 dari Thailand.

 

3 dari 5 halaman

Bambang Pamungkas Sang Legenda

Timnas Indonesia dibawah asuhan Ivan Kolev berhasil mencukur Timnas Filipina dengan skor 13-1. Bambang Pamungkas dan Zaenal Arif paling banyak menjebol gawang Filipina dengan masing-masing empat gol. (AFP/Weda)

Penyerang yang akrab disapa Bepe itu, merupakan pemain dengan penampilan dan pencetak gol terbanyak bersama tim nasional Indonesia. Bepe sudah membela tim Garuda sebanyak 85 kali dan telah mencetak 37 gol.

Di kancah regional, pemain yang akrab dengan nomor punggung 20 di Persija Jakarta itu diingat sebagai pencetak gol terbanyak Piala AFF 2002 dengan dengan delapan gol.

Total, Bepe membuat 12 gol di Piala AFF dan menjadikannya sebagai pembuat gol terbanyak kelima sepanjang sejarah kompetisi itu bersama legenda Thailand, Kiatisuk Senamuang.

Pada Piala Tiger 2002, Bambang Pamungkas yang berduet dengan Zaenal Arif sukses membukukan delapan gol. Sementara rekannya mencatatkan enam gol.

Sayang, pada laga final, Timnas Indonesia menyerah 2-4 dari Tim Thailand lewat drama adu penalti.

 

4 dari 5 halaman

Ilham Jaya Kesuma dan Kemunculan Boaz Solossa

Boaz Solossa melakukan selebrasi dengan Ilham Jaya Kesuma saat melawan Laos di penyisihan grup Piala AFF 2004. (AFP/STR)

Piala Tiger 2004 giliran nama Ilham Jaya Kesuma dan Boaz Solossa yang tampil menggila. Keduanya sukses mengumpulkan 11 gol, Ilham dengan tujuh gol dan Boaz Solossa empat gol.

Piala Tiger ini bisa dibilang panggungnya pemain Indonesia. Selain dua nama tersebut, ada pula Kurniawan Dwi Yulianto yang tampil tajam dengan lima gol dan Elie Aiboy dengan empat gol.

Akan tetapi, Timnas Indonesia kembali gagal menjadi juara. Pada laga final, Tim Merah Putih menyerah 1-3 dan 1-2 dari Singapura, di mana laga final sudah menggunakan sistem dua leg.

 

5 dari 5 halaman

Budi Sudarsono, Galak di Awal Saja

Budi Sudarsono mengawali kiprah pada ajang Piala AFF 2002. Saat itu, ia menjadi salah satu pemain muda karena masih berusia 22 tahun. Budi Sudarsono ikut menyumbangkan satu gol di laga ini. (AFP/Weda)

Piala AFF 2008 jadi cerita tersendiri buat Budi Sudarsono. Pada laga kedua kontra Kamboja, ia menjadi pemain yang sangat disorot dalam pertandingan tersebut. Dalam 70 menit eks pemain Sriwijaya FC itu berhasil mencetak hattrick ke gawang Kamboja.

Sayangnya, keran golnya terhenti di angka empat dengan tambahan satu gol pada laga pembuka kontra Myanmar. Pada laga berikutnya melawan Singapura saat Timnas Indonesia kalah 0-2, Budi Sudarsono gagal menampilkan performa apik.

Pada semifinal kontra Thailand, Timnas Indonesia menyerah dari Thailand lewat gol tunggal Teerasil Dangda. Pun dengan leg kedua, di mana Merah Putih kembali takluk 1-2.

Berita Terkait