Itu jadi bukti kualitas penyerang 27 tahun tersebut. Dia bisa jadi target man bagi Timnas Indonesia. Posisi ini yang dibutuhkan Shin Tae-yong lantaran para striker Timnas Indonesia saat ini bertipikal sprinter. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Taisei Marukawa baru merasakan pengalaman pertama bermain di Indonesia. Tapi, dia membuktikan bisa jadi motor serangan Persebaya Surabaya. Usianya masih 24 tahun. Cukup muda untuk ukuran pemain asing yang berkiprah di Indonesia. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Jika dia dinaturalisasi, tentu potensinya lebih bagus. Karena durasinya bisa lebih lama jika dibutuhkan untuk Timnas Indonesia. Maklum, selama ini, Indonesia lebih banyak memberikan naturalisasi pemain yang sudah lewat masa emasnya. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Penyerang Madura United ini punya karakter khas seperti pemain asal Brasil lainnya. Punya skill tinggi dan tergolong subur. Musim ini, dia sudah mencetak 6 gol dari 10 laga. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Jika dinaturalisasi sebagai WNI, dia berguna menggantikan peran Beto Goncalves. Meski sudah berusia 31 tahun, Rafael masih mumpuni untuk mempertajam lini serang Timnas Indonesia. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Rafael Gomes de Oliveira punya skill tinggi. Kelebihannya, dia bisa jadi gelandang serang, sayap maupun striker. Dia sudah memberikan 2 gol dan 3 assist. Dia bukan wajah baru di sepak bola Indonesia. Rafinha sebelumnya bermain untuk Persela Lamongan musim 2019 silam. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Gocekan indah khas pemain Brasil sering dikeluarkan untuk menipu lawan. Permainannya jelas menghibur. Jika dinaturalisasi, dia bisa memberikan warna yang beda untuk Timnas Indonesia. Selain skill bagus, Rafinha bisa jadi solusi dengan tendangan keras jarak jauhnya.(Bola.com/Bagaskara Lazuardi)