Sandy Walsh (kiri). Bek kanan KV Mechelen berusia 26 tahun ini memiliki darah Indonesia dari kakek yang lahir di Indonesia. Di level timnas, ia pernah memperkuat Timnas Yunior Belanda. Bersama KV Mechelen di Liga Belgia, ia telah tampil 45 kali dengan raihan 5 gol dan 7 assist. (AFP/Valery Hache)
Jordi Amat. Bek tengah KAS Eupen di Liga Belgia ini memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia juga pernah memperkuat Espanyol, Rayo Vallecano, Swansea City dan Real Betis. Di level timnas, ia pernah memperkuat Timnas Yunior Spanyol. (AFP/Benjamin Cremel)
Mees Hilgers. Bek tengah FC Twente berusia 20 tahun ini memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang lahir di Manado. Meski lahir di Belanda, belum sekalipun ia bermain di level timnas yunior. Bersama FC Twente musim ini ia telah bermain 11 kali dengan mencetak 1 gol dan 1 assist. (twitter@fctwente)
Kevin Diks (kanan). Bek kanan FC Copenhagen berusia 25 tahun ini memiliki darah Indonesia dari kakek neneknya yang lahir di Malukuo. Ia juga pernah memperkuat Vitesse, Fiorentina, Feyenoord dan Empoli. Di level timnas, ia pernah memperkuat Timnas Yunior Belanda. (AFP/Filippo Monteforte)