Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menelan kekalahan dari Afganistan dalam laga uji coba pertama menjelang ajang Piala AFF 2020. Muhammad Riyandi dkk kalah dengan skor tipis 0-1 berkat gol yang tercipta di akhir babak kedua di Stadion Gloria Sports Arena, Antalya, Turki, Selasa (16/11/2021) WIB.
Dalam partai ini, lini depan Timnas Indonesia mendapat sorotan. Sebab, Dedik Setiawan dan kolega dinilai kurang maksimal dalam memanfaatkan peluang yang didapat. Di sisi lain, konsentrasi lini pertahanan menurun menjelang pertandingan berakhir.
Afghanistan tampil sebagai tim tamu, justru unggul dulu lewat gol di menit ke-85. Mustafa Hadid memberi umpan di area kotak penalti Timnas Indonesia. Omid Popalzay pun langsung meresponsnya dengan tendangan mulus masuk ke gawang Riyandi
Eks pemain tim nasional Indonesia era 2011-2012, Nopendi menyoroti performa lini depan Timnas Indonesia. Menurut dia, setidaknya ada tiga peluang matang di babak pertama.
Di antaranya dari Witan Sulaeman, Ricky Kambuaya, dan Dedik Setiawan. Namun, ketiganya sama-sama gagal memanfaatkan peluang itu menjadi sebuah gol.
"Sebenarnya di babak pertama itu suplainya kurang dari lini tengah, tapi sempat ada tiga peluang yang harusnya bisa jadi gol malah terbuang percuma," katanya kepada Bola.com.
Menurut Nopendi, dengan skema counter attack yang diterapkan Shin Tae-yong para pemain depan seharusnya bisa lebih tajam dalam memanfaatkan peluang.
"Pola counter attack pemain Timnas Indonesia jarang-jarang pegang bola, jadi striker harus lebih klinis," lanjut sosok yang lama memperkuat Persiba Bantul itu.
Ada Peningkatan di Babak Kedua
Di babak pertama, Shin memainkan Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Dedik Setiawan sebagai trio penyerang di depan. Di babak kedua, dua dari tiga pemain itu ditarik keluar.
Masuklah Irfan Jaya dan Ezra Walian. Menurut Nopendi, masuknya Ezra Walian sempat membuat lini depan Indonesia lebih hidup. Menurut Nopensi, pemain Persib Bandung itu cukup baik dalam menahan bola.
"Ezra bagus saya pikir, dia bisa lebih lama menahan bola jadi pergerakan para winger lebih terlihat karena bolanya ia tahan dulu," jelas Nopendi.
Secara umum, Nopendi menilai permainan tim asuhan Shin Tae-yong masih sedikit di bawah Afganistan. Namun, ia merasa perbaikan masih bisa dilakukan oleh Indonesia dalam waktu dekat.
Harus Bangkit
Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Myanmar. Laga itu akan dilangsungkan di Turki pada 25 November mendatang.
Menurut Nopendi, jumpa Myanmar seharusnya Indonesia bisa bermain lebih terbuka. Sebab, level Myanmar saat ini memang ada di bawah Indonesia.
Di laga itu, lini depan tim Merah-Putih juga diharapkan bisa tampil lebih tajam. Bisa mencetak banyak gol dan meraih kemenangan.
"Lawan Myanmar kita seharusnya bisa bermain lebih terbuka," tegasnya.