Cegah Penularan COVID-19, Borobudur Marathon akan Terapkan Sistem Bubble to Bubble

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 17 Nov 2021, 22:20 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers perkembangan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 15 Juni 2021. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan penyelenggaraan Borobudur Marathon akan digelar dengan menerapkan sistem protokol kesehatan bubble to bubble.

Borobudur Marathon rencananya akan digelar pada 27-28 November 2021 di Kabupaten Magelang.

Advertisement

Pelaksanaan kompetisi Borobudur Marathon diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 60 tahun 2021 tentang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat level 4,3,2 di Wilayah Jawa dan Bali.

Dengan adanya penerapan sistem prokes tersebut, semua partisipan hanya diperbolehkan beraktivitas di hotel, tempat latihan, dan lokasi kompetisi serta transportasi yang telah disiapkan.

"Kompetisi ini akan menerapkan sistem bubble to bubble. Dengan menggunakan sistem ini maka seluruh partisipan seperti peserta, official, kru media, dan staf pendukung hanya beraktivitas di hotel, tempat latihan, dan lokasi kompetisi serta transportasi yang sudah dipersiapkan," ujar Wiku dalam keterangan pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (16/11/2021).

Wiku juga menjelaskan seluruh partisipan Borobudur Marathon yang berada di dalam bubble harus sudah steril. Jadi, semua pihak yang terlibat harus sudah vaksin COVID-19 minimal dosis pertama, memiliki hasil negative tes PCR H-2.

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan

Sejumlah atlet berlari ketika ambil bagian dalam Vienna City Marathon 2018 yang digelar di Wina, Austria, Minggu (22/4). Acara lari maraton ini diikuti ribuan peserta dari berbagai negara. (AP Photo /Ronald Zak)

Kemudian yang paling penting, para partisipan harus selalu mematuhi protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas kecuali untuk kompetisi dan latihan.

Sebelum masuk lokasi kompetisi dan latihan, seluruh partisipan Borobudur Marathon juga akan menggunakan PeduliLindungi untuk skrining.

"Seluruh pihak yang berada di dalam bubble ini sudah steril, yaitu sudah memperoleh vaksin dosis pertama, memiliki hasil negatif tes PCR H-2, dan juga mematuhi protokol kesehatan dengan ketat," ucap Wiku.