Bola.com, Kediri - Persik Kediri dan Arema FC akan bentrok pada pekan ke-12 BRI Liga 1 di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat (19/11/2021).
Pertemuan Persik dan Arema selalu mengingatkan pada sosok Iwan Budianto. Dia memang sosok aktor protagonis sekaligus antagonis bagi dua klub tersebut.
Dari sisi protagonis, pria yang kini menjabat Waketum PSSI ini memberikan jaminan sukses bagi dua klub bertetangga tersebut.
Di era 2002-2009 saat jadi Manajer Tim Persik, Iwan Budianto yang dijuluki Lord IB oleh publik Kediri ini, melambungkan klub berjulukan Macan Putih itu. Berawal dari sebuah klub antah-berantah, Persik jadi tim yang disegani di kasta tertinggi Tanah Air.
Dua kali gelar juara Indonesia 2003 dan 2006 singgah di Kota Tahu, sekaligus menjadikan Persik wakil Indonesia di kancah Liga Champions Asia. Belum lagi lima kali mahkota jawara Piala Gubernur Jatim dan Piala Bang Yos di Jakarta.
Pada era Lord IB rivalitas antara Kediri dan Malang mulai tersemai. Aksi bedol desa yang dilakukan Iwan memboyong beberapa bintang Arema jadi pemicu utama.
Dominasi Persik
Aris Susanto, Suswanto, Johan Prasetyo, Khusnul Yuli, Wawan Widoantoro, Lukman Harsoyo, Siswantoro, dan Didit Thomas dibawa ke Persik.
Di tangan IB, Persik selalu mengalahkan Arema di berbagai event. Dari 10 laga, tujuh kemenangan digenggam Persik. Tiga partai sisanya berakhir imbang.
Namun, setelah IB meninggalkan tim seiring purna tugas sang mertua almarhum HA Maschut sebagai Walikota Kediri 2009, Persik pun oleng.
Nah, saat IB telah rujuk kembali dengan klub berlogo Singa tersebut. Fakta pun berbalik ke arah Arema. Dari enam kali bentrokan, giliran Arema yang lima kali mempecundangi Persik. Satu laga lainnya berakhir seri.
Dari Musuh Jadi Teman
Tampaknya peribahasa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung benar-benar pantas diberikan kepada Iwan Budianto.
Ketika 'membantu' sang mertua membangkitkan Persik, IB jadi 'raja tega' bagi Arema. Namun, ketika dia telah mudik ke Malang, IB bak pembunuh berdarah dingin bagi Persik.
Padahal diakui atau tidak, faktanya Persik yang telah berjasa jadi kuda tunggangan mengharumkan nama Iwan Budianto di pentas sepakbola Nasional.
Iwan Budianto bisa disebut sutradara sekaligus aktor kawakan yang sukses menjalankan perannya di Persik dan Arema. Kini Iwan pula yang saat ini menikmati perjalanan panjang penuh liku di sepakbola Indonesia.
Publik Kediri tetap mengingat dan memujanya dengan pemberian gelar Lord IB. Di Malang, Aremania yang sebelumnya menjadikan Iwan Budianto 'The Number One Enemy' berubah menjadi 'The Special One'.