Bola.com, Bantul - Javier Roca mengawali kiprah sebagai pelatih Persik Kediri dengan hasil negatif. Tim Macan Putih dipaksa takluk 2-3 dari Arema FC dalam pekan ke-12 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (19/11/2021) malam.
Persik Kediri sebenarnya mampu unggul dulu berkat Youssef Ezejjari pada menit ke-31 setelah memanfaatkan umpan terobosan Dionatan Machado. Tapi, Arema kemudian membalasnya dengan tiga gol beruntun di babak pertama.
Para pencetak gol Arema adalah eksekusi penalti Carlos Fortes (33’), Johan Alfarizi (43’) dan Feby Eka Putra (45+4’). Persik sempat memperkecil kedudukan lagi-lagi berkat Youssef Ezejjari melalui titik putih di menit ke-78.
Persik sendiri tampil agresif selama awal pertandingan babak pertama. Selama 20 menit terakhir babak kedua juga masih menguasai permainan. Sayang, mereka kecolongan gol cepat di 15 menit terakhir.
Kekalahan ini menodai kiprah Javier Roca yang baru menjalani laga debut sebagai arsitek anyar Persik. Pelatih berusia 44 tahun itu akan bertanggung jawab dengan kegagalan timnya memetik angka pertandingan ini.
“Sebagai pelatih kepala, saya akan bertanggung jawab dengan hasil seperti ini. Tugas saya dari sini ke depan, memperbaiki semua lini, apalagi memperbaiki konsentrasi bola mati. Ada banyak hal yang harus kami perbaiki,” ucap Roca.
Kekalahan ini membuat Persik Kediri masih tertahan di zona degradasi klasemen sementara BRI Liga 1. Mereka menduduki peringkat ke-16 dengan raihan 10 poin dari 12 laga hasil dua menang, empat seri, dan enam kekalahan.
Kecewa
Javier Roca menilai bahwa gol-gol yang lahir untuk Arema ini seharusnya mampu diantisipasi oleh para pemainnya.
Gol pertama Arema tercipta setelah mendapat hadiah penalti lantaran Dany Saputra menjatuhkan Hamzah Titofani di kotak terlarang. Carlos Fortes yang menjadi eksekutor penalti pun sukses menyumbang gol di menit ke-33.
Sosok Bagas Adi Nugroho adalah aktor di balik gol Alfarizi dan Feby yang sama-sama lahir melalui tendangan sudut. Dia adalah eksekutor tendangan sudut mampu menempatkan bola dengan baik menggunakan tendangan kaki kirinya dari sudut kanan serangan Arema.
Yang pertama, sepakannya diarahkan kepada Feby yang disambut dengan sundulan. Bola masuk ke gawang, tapi mengenai pemain Persik. Alfarizi lantas menyambarnya dan berbuah gol pembalik kedudukan.
Kemudian, Bagas lagi-lagi mampu menempatkan bola kepada Sergio Silva yang memiliki postur cukup jangkung. Bedanya, bola mengenai Sergio Silva yang kemudian diselesaikan dengan tembakan kaki kanan oleh Feby.
“Pertandingan ini sangat menarik, dua tim punya permainan berbeda. Kami sebenarnya mencoba atraktif sekalian memenangkan pertandingan. Tapi, kami bikin kesalahan fatal. Pertandingan melawan Arema, mereka punya kualitas kesempatan apapun jadi gol,” ucap Javier Roca.
“Kalau mau bicara koordinasi lini pertahanan, dua gol Arema itu lahir dari bola mati. Kami perlu meningkatkan konsentrasi. Golnya bukan dari dari open play. Koordinasi pemain belakang kami sudah bagus, hanya hilang konsentrasi saat bola mati,” ujar Javier Roca.
“Ini juga bukan karena tekanan Arema. Setelah gol pertama, kami malah merasa tertekan sendiri tidak bisa menguasai permainan. Kami sebenarnya berani tampil di semua lini,” imbuh pelatih asal Chile itu.