Bola.com, Jakarta - Hasil minor Persipura Jayapura di BRI Liga 1 membuat manajemen tim terpaksa melepas Jacksen F. Tiago, Jumat (19/11/2021). Padahal, pelatih berpaspor Brasil itu pernah berjasa besar buat tim kebanggaan masyarakat Papua itu.
Bersama Jacksen, Persipura meraih tiga trofi juara Liga Indonesia yakni pada 2009, 2011, dan 2013. Jacksen juga menjadi bagian sukses Persipura berjaya di turnamen pramusim.
Mulai dari Keraton Cup 2009, Inter Island Cup 2011, dan SCTV Cup 2011. Di level internasional, Persipura Jayapura juga menembus semifinal Piala AFC 2014.
Jacksen Tiago juga mengembalikan pamor Persipura yang sempat terpuruk pada awal Liga 1 2019. Menggantikan peran Luciano Lendro yang dipecat karena dinilai gagal memenuhi harapan manajemen dan suporter Persipura, Jacksen pelan tetapi pasti membawa timnya merangkak naik.
Persipura pun mengakhiri kompetisi dengan bertengger di peringkat tiga. Seperti diketahui, trofi juara musim itu diraih Bali United dan Persebaya Surabaya menjadi runner-up.
"Hari ini kami dari manajemen telah bersepakat dengan coach Jacksen Tiago untuk mengakhiri kerja sama secara baik-baik. Beliau sampaikan permohonan maaf dan terima kasih," tulis Benhur Tomi Mano, Ketua Umum Persipura di laman resmi klub.
Benhur pun berharap perpisahan ini tidak memutus tali silaturahmi yang sudah terjalin. Pada kesempatan itu, Benhur juga mengumumkan Persipura Jayapura juga melepas pelatih fisik asal Brasil lainnya, Breno Araujo.
Bukan Kali Pertama
Bagi Persipura Jayapura, tak lagi bersama pelatih yang sukses membawa tim meraih prestasi bukan kali pertama. Selain Jacksen yang dua periode melatih, tercatat ada dua pelatih peraih trofi juara yang meninggalkan Tim Mutiara Hitam dengan alasan berbeda.
Mereka adalah Rahmad Darmawan menjadi pelatih pertama Persipura meraih trofi juara Liga Indonesia yakni pada 2005.
Adapun pelatih kedua adalah Angel Alfredo Vera, pelatih asal Argentina yang menangani Persipura saat meraih trofi juara Torabika Soccer Champioship (TSC) 2016. Ketika itu, TSC adalah kompetisi pengganti Liga Indonesia yang vakum menyusul sanksi FIFA kepada Indonesia.
Pada channel YouTube Hanif & Rendy Show, Rahmad menjadikan momen menangani Persipura Jayapura pada musim 2005 sebagai pengalaman paling berkesan.
Ia menjelaskan sejumlah alasan memilih Persipura. Pertama, membawa Tim Mutiara Hitam meraih trofi juara pada musim 2005.
"Gelar itu merupakan kali pertama buat Persipura di kompetisi sepak bola Indonesia dan juga prestasi perdana saya sebagai pelatih," kenang Rahmad.
Kedua, pada saat itu, Persipura bukan tim yang dijagokan. Persiapan dan fasilitas pun tak semewah klub kandidat juara seperti Persija Jakarta, Arema Malang, dan PSMS Medan yang sangat serius membangun tim.
"Manajemen Persipura saat itu pun memilih realistis dengan hanya mematok target papan tengah Wilayah Timur," lanjutnya.
Menjelma Menjadi Tim Menakutkan
Namun, kebersamaan tim yang kuat ditambah pemain bertalenta tinggi seperti Boaz Solossa, Persipura menjelma jadi tim menakutkan. Setelah partai ke-10, Persipura tak pernah lagi menelan kekalahan.
Langkah Persipura pun terbilang mulus dengan memimpin klasemen Wilayah Timur dan Grup Timur Babak Enam Besar. Seperti diketahui, Persipura meraih trofi juara setelah mengalahkan Persija dengan skor 3-2 pada laga final di Stadion Gelora Bung Karno, 25 September 2005.
"Sebenarnya, saya masih ingin bersama Persipura musim berikutnya. Tetapi, sebagai anggota TNI saya harus mematuhi perintah atasan yang meminta saya kembali ke Jakarta," ujar pensiunan TNI AL ini.
Manis Pahit Angel Alfredo Vera di Persipura
Angel Alfredo Vera sempat mendapat pujian dari manajemen dan suporter Persipura Jayapura setelah membawa timnya meraih trofi juara Torabika Soccer Champioship 2016. Pelatih berpaspor Argentina ini menggantikan peran Jafri Sastra yang dilepas.
Bersama Vera, Persipura bertengger di peringkat pertama dengan koleksi 68 poin atau unggul empat angka atas peringkat dua, Arema FC. Meski sukses bersama Persipura, Vera terus mendapat goyangan terkait status lisensi kepelatihannya yang dianggap tak memenuhi persyaratan.
Namun, Persipura mempertahankannya. Semuanya berakhir selepas turnamen pramusim Piala Presiden 2017. Di mana tim Mutiara Hitam langsung gugur pada fase grup.
Manajemen Persipura pun resmi memecatnya sehari sebelum menghadapi Persegres Gresik, pada laga pembuka Liga 1 2017. Ia lalu digantikan oleh Liestiadi.