Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, mengambil keputusan berani dalam laga kontra Persik Kediri dalam laga pekan ke-12 BRI Liga 1 2021/2022, Jumat (19/11/2021). Pelatih asal Portugal itu memasang sayap muda, Tito Hamzah, sebagai starter.
Tito Hamzah mendapatkan kepercayaan bermain sejak awal pertandingan untuk menggantikan Dendi Santoso yang harus absen karena sanksi akumulasi kartu. Momen ini menjadi kali pertama Tito bermain sebagai starter di BRI Liga 1 2021/2022.
Pemain berusia 19 tahun itu memberikan kontribusi besar dalam kemenangan 3-2 yang diraih Arema FC di Stadion Sultan Agung, Bantul. Aksi Tito pada babak pertama membuahkan penalti untuk Singo Edan. Tito dilanggar oleh kapten Persik, Dany Saputra, di dalam kotak penalti, dan Carlos Fortes menuntaskannya menjadi gol.
Momen tersebut sangat penting karena Arema FC sempat tertinggal. Gol penalti tersebut membuat Arema FC bangkit dan mencetak dua gol tambahan. Setelah pertandingan, Almeida memberikan pujian.
"Tito sama seperti pemain lain. Dia bekerja keras setiap latihan untuk mendapatkan kesempatan bermain. Kami tahu, dia bisa bermain dan memberikan performa terbaik saat dimainkan," puji pelatih Arema FC yang pernah menangani Semen Padang tersebut.
Punya Masa Depan Cerah
Dalam laga kontra Persik, yang paling menonjol dari Tito adalah kecepatannya. Sebagai pemain sayap Arema FC, dia membuat para pemain belakang Persik kewalahan untuk mengejarnya. Meski belum bisa memberikan umpan-umpan manja kepada Fortes, permainan Tito dinilai menjanjikan.
"Saya bahagia dengan penampilannya. Dia punya masa depan cerah. Mungkin Tito akan bermain lagi dalam pertandingan lain. Tapi, tentu dengan perhitungan yang tepat," ujarnya.
Artinya, Almeida bakal memberikan kesempatan bermain lebih banyak kepada Tito. Namun, pelatih asal Portugal itu jelas akan melihat dulu kebutuhan tim dan lawan yang dihadapi. Dari segi pengalaman, tentu Dendi Santoso lebih matang.
Mengangkat Kembali Pamor Akademi Arema
Kesempatan yang didapatkan Tito menjadi starter Arema FC tentu mengangkat kembali nama Akademi Arema karena ia dibina di sana sejak usia dini. Maklum, selama ini produk Akademi Arema hanya sekadar promosi ke tim senior, tapi kesempatan untuk menjadi starter di Liga 1 masih minim.
Beberapa tahun terakhir, Akademi Arema cukup banyak mempromosikan pemain ke tim senior. Mulai dari era Vikrian Akbar, Andriyas Francisco, Aji Saka, hingga beberapa pemain lain yang baru tahun ini naik tingkat, seperti Achmad Galih, Bramntio Ramadhan, Achmad Figo, Seiya da Costa, Iqbal Faiz, dan Tito sendiri.
Padahal belasan tahun silam, Akademi Arema melahirkan Ahmad Alfarizi dan Dendi Santoso yang bertahan hingga saat ini. Selain mereka, Kushedya Hari Yudo juga berasal dari Akademi Arema, tapi harus merantau lebih dulu sebelum kembali ke Arema FC dan mendapatkan panggilan memperkuat Timnas Indonesia.