Bola.com, Jakarta - Satria Tama termasuk kiper papan atas yang beredar di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Tapi, pria kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997 ini belum merasakan atmosfer laga di BRI Liga 1 karena menjalani perawatan untuk menyembuhkan cedera lutut yang menimpanya saat Persebaya Surabaya berujicoba dengan Persela Lamongan, Juni silam.
Belum lama ini, channel Youtube Tiento Indonesia menggungah hasil wawancaranya dengan eks kiper tim nasioonal Indonesia U-23. Mulai tentang awal perjalanan kariernya di sepak bola, suka duka serta sosok idolanya.
"Saya dulunya lebih suka bermain bulutangkis. Setelah lulus sekolah dasar, saya baru mengikuti latihan di kub Indonesia Muda," kenang Satria Tama.
Tekad Satria Tama menggeluti sepak bola kian kuat setelah berkali-kali ikut bersama mendiang ayahnya, Bambang Hardiyanto menyaksikan laga Persebaya di Stadion Gelora 10 November yang selalu disesaki bonekmania. Atmosfer pertandingan dalam stadion yang berlokasi di jalan Tambak Sari itulah jadi motivasi tersendiri buat Satria Tama.
"Saat itu saya bertekad suatu saat bisa tampil bersama Persebaya disaksikan puluhan ribu orang," kata Satria Tama.
Timnas Indonesia
Setelah berlatih keras di Indonesia Muda, Satria Tama pun mendapat kesempatan tampil bersama Persebaya U-12 di Piala Danone.
Tapi, dualisme kompetisi yang berdampak pada kiprah Persebaya membuat Satria Tama memutuskan pindah ke Gresik untuk berlatih di Wahana Citra Pesepakbola, akademi milik eks striker Timnas Indonesia, Widodo Cahyono Putro pada 2015.
Pada tahun yang sama, Satria Tama mendapat kesempatan mengikuti seleksi Timnas U-19 yang berkiprah di Piala AFF U-19.
Berkat kerja kerasnya, Satria Tama terpilih masuk skuad timnas U-19, namun urung tampil karena sepak bola Indonesia di banned FIFA menyusul perseteruan PSSI dengan pemerintah yang diwakili oleh Menpora saat itu, Imam Nahrawi.
Andalan Persebaya di BRI Liga 1
Satria Tama dan kolega pun dipulangkan ke daerah masing-masing. Ia pun bergabung di Gresik United (GU) jelang musim 2016. Berkat penampilan apiknya di GU, nama Satria Tama masuk dalam daftar panggil skuad timnas U-23 yang dipersiapkan ke Sea Games 2017.
Selepas dari ajang itu, ia kemudian bergabung di Madura United di Liga 1 2017 sampai 2020. Dan akhirnya, jelang musim 2021, ia menerima tawaran Persebaya, klub impiannya sejak kecil.