Besok, Bonek Bakal Demo Menuntut Revolusi Sepak Bola Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 24 Nov 2021, 22:45 WIB
Aksi Bonek, suporter Persebaya, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Tuntutan yang dilancarkan Bonek, suporter Persebaya Surabaya, untuk perbaikan sepak bola Indonesia masih belum terwujud. Rencana mereka untuk melakukan demonstrasi besar-besaran masih berlanjut.

Hal itu tertuang dalam sebuah surat yang diunggah oleh akun instagram pentolan Bonek, Andie Peci. Lewat akun @andiepeci, surat tertanggal 21 November 2021 itu menyatakan bahwa Bonek masih menuntut revolusi sepak bola Indonesia.

Advertisement

“Suporter sepak bola Indonesia memang tidak diakui dalam statuta PSSI. Tetapi, harapan dan keinginan sangatlah besar merasakan dan melihat sepak bola Indonesia yang jujur, sportif, dan berkemajuan,” demikian bunyi surat tersebut.

“Faktanya, sampai sekarang PSSI belum menunjukkan sistem yang baik untuk sepak bola nasional. Contohnya: buruknya kinerja wasit, suap dan pengaturan skor, kompetisi yang amburadul, dan yang lain-lain.”

Terbaru, pria berusia 41 tahun tersebut mengunggah surat yang tertanggal pada 17 November 2021. Surat lama itu masih berisi ajakan kepada Bonek untuk menggelar aksi unjuk rasa dengan isi yang sama dengan unggahan sebelumnya.

“Menindaklanjuti surat kami tertanggal 9 November 2021 kepada ketua umum PSSI mengenai revolusi sepak bola Indonesia, yang sampai sekarang tidak ditanggapi dan tidak ada jawaban secara tertulis dari PSSI.”

“Bersama ini, kami dari Bonek akan melakukan kegiatan unjuk rasa berkaitan dengan perbaikan menyeluruh sepak bola Indonesia.”

2 dari 4 halaman

5.000 Suporter

Bonek Mania memenuhi Stadion GBT, Surabaya, Minggu (28/1/2018), pada laga Persebaya vs Madura United. (Bola.com/Aditya Wany)

Informasi pada surat itu memiliki kemiripan. Bonek akan menggelar demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Kamis, 25 November 2021. Ada 5.000 massa Bonek bakal berkumpul dalam aksi tersebut.

“Sepak bola yang jujur, sportif dan berkemajuan adalah prinsip. Maka, tidak bisa ditawar! Kita ketemu lagi dalam medan juang. Titik kumpul depan Stadion 10 November, Tambaksari. Dipersilakan bagi suporter klub lain yang mau bergabung, monggo. Kami terbuka,” tulis Andie Peci.

Bonek sempat akan melakukan unjuk rasa pada 10 November 2021 lalu, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. Namun, rencana itu batal setelah mereka berdialog dengan Asprov PSSI Jawa Timur.

Aksi ini merupakan rentetan dari peristiwa yang terjadi di BRI Liga 1 2021/2022. Mulanya, muncul fenomena wasit kompetisi Liga 1 dan Liga 2 membuat keputusan kontroversial sehingga kerap merugikan beberapa klub.

3 dari 4 halaman

Merasa Dirugikan

Pemain Persela Lamongan, Demerson Bruno Costa (kiri) menguasai bola dibayangi pemain Persebaya Surabaya, Jose Wilkson dalam laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (21/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Persebaya pernah dirugikan saat berjumpa Persela Lamongan dalam pekan kedelapan (21/10/2021). Dalam kondisi unggul Persebaya 1-0, gol striker Jose Wilkson tidak disahkan. Sebaliknya striker Persela Ivan Carlos mencetak gol dalam posisi offside dan disahkan.

Komite Wasit PSSI sudah menyatakan bahwa wasit Musthofa Umarella yang memimpin laga itu mendapat sanksi. Namun, tidak disebutkan sampai berapa lama sang pengadil itu dilarang memimpin pertandingan lagi.

Musthofa Umarella sendiri terlihat sudah masuk sebagai perangkat dengan menjadi wasit cadangan dalam duel pekan ke-13 antara Arema FC melawan Barito Putera, Selasa (23/11/2021). Hal ini tentu saja menjadi tanda tanya tentang keseriusan PSSI dalam membenahi masalah wasit. 

4 dari 4 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait