Bola.com, Denpasar - Bali United U-18 menjuarai Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2021 U-18 setelah menumbangkan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (25/11/2021).
Menjadi kampiun memang membanggakan karena baru pertama kalinya sejak era ISC U-21 2016, tim kelompok usia Serdadu Tridatu berhasil meraih juara. Paling mentok, mereka menembus final di ISC U-21 dan EPA Liga 1 2018 U-16.
Selain meraih juara, yang lebih spesial tentu saja raihan penghargaan individu. I Made Pasek Wijaya menjadi pelatih terbaik. Sedangkan Rahmat Arjuna Reski yang menyabet gelar pemain terbaik.
Membesut Bali United U-18 terhitung sejak 2019, Pasek langsung berhasil memoles talenta-talenta muda. Dia jeli melihat peluang. Di 2019, Irfan Jauhari menjadi pemain terbaik dengan I Kadek Dimas Satria sebagai top skorer.
Keduanya sekarang membela klub Liga 2 2021 dengan status pinjaman. Kadek Dimas membela PSIM Yogyakarta, sedangkan Irfan Jauhari membela Persis Solo. Rahmat Arjuna menjadi salah satu pemain potensial yang bisa menjadi kekuatan anyar Bali United pada masa depan.
Dari kabar yang beredar, Manajemen Bali United bahkan sudah menyodorkan kontrak panjang untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap tersebut.
“Rahmat ini mengingatkan saya kepada sosok Irfan Jauhari. Soal finishing dan penguasaan bola, dia lua biasa. Dia itu punya bakat alami di sepak bola. Makanya kami merekomendasikan Rahmat untuk bisa di kontrak jangka panjang. Tapi keputusan ada di manajemen,” terang asisten pelatih Bali United U-18 Sandhika Pratama, Minggu (28/11/2021).
Berbakat
Awal mula Rahmat Arjuna bisa bergabung Bali United terjadi beberapa hari sebelum EPA Liga 1 bergulir. Pasek Wijaya saat itu mendapat rekomendasi dari tim dokter Timnas Indonesia untuk mencoba memakai jasa Rahmat.
Hanya tiga hari berlatih di Bali, dia ikut dalam rombongan ke Bandung dan terbukti langsung nyetel. Rahmat bisa dianggap sebagai talenta berbakat karena datang dari daerah yang jauh dari hingar binger sepak bola Tanah Air.
Dia lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 30 April 2004. Saat ini dia masih duduk di kelas XII SMA di Bulukumba.
“Dia itu datang dengan biaya sendiri ke Bali. Akhirnya kami rekrut karena sesuai dengan kebutuhan tim,” ucap Sandhika.
Baru Permulaan
Sandhika menambahkan, perannya di Serdadu Tridatu Muda cukup vital.
“Di siini cukup spesial karena pemain sayap murni dengan skill diatas rata-rata. Dia punya talenta luar biasa. Walaupun kampung halamannya jauh dari hingar bingar sepak bola, tapi mentalnya benar-benar terasah,” jelasnya.
Mantan pelatih Bali United Women ini pun mengingatkan Rahmat dengan Irfan Jauhari. Posturnya pun tidak jauh berbeda. Sekarang, Rahmat memiliki tinggi badan 171 cm.
“Sekarang ini mereka bukan hanya Rahmat harus tetap fokus. Apa yang sudah diraih mereka baru awalan. Masih banyak tantangan kedepannya,” ujar Pasek Wijaya menambahkan.