Bola.com, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mendapatkan keterangan tertulis dari dr. Alfan Nur Ayshar, Wakil Ketua Satgas BRI Liga 1 2021/2022, terkait kabar dokter gadungan PSS Sleman, Elwizan Aminudin.
Alfan mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait kecurigaan terhadap status Elwizan Aminudin sebagai dokter beberapa waktu lalu.
Untuk menindaklanjuti informasi itu, Alfan mencoba untuk mengecek legalitas Elwizan Aminudin melalui laman Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Dalam laman tersebut, nama Elwizan Aminudin tidak tertera sebagai dokter. Alfan lalu menelusuri hingga almameternya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh.
Ternyata Elwizan Aminudin juga tidak diakui sebagai lulusan kampus itu.
"Beberapa waktu lalu, saya selaku wakil Satgas Protokol Kesehatan BRI Liga 1 mendapatkan laporan informal terkait dr. EA di PSS Sleman bahwa yang bersangkutan bukan dokter," kata Alfan lewat pernyataannya via Lukita kepada Bola.com, Kamis (2/11/2021).
"Lalu, kami Satgas Prokes BRI Liga 1 mencoba mengecek di website KKI atau IDI Online, dan ternyata memang tidak terdaftar. Kemudian, kami cek berdasarkan ijazahnya di FK Unsyiah, Banda Aceh, secara informal lewat akademik ternyata juga tidak terdaftar."
Alfan kembali melakukan verifikasi temuan itu dengan berkoordinasi bersama dokter lulusan USK, hasilnya pun nihil. "Diperkuat dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumns FK Unsyiah, ternyata ada kejanggalan di ijazah dr. EA," ujar Alfan.
Pernah Jadi Dokter Timnas Indonesia
Alfan melaporkan hasil invesitgasinya itu ke Komite Medik PSSI, dr. Syarif Alwi, Ketua Satgas BRI Liga 1, Sudjarno, dan ke PSS sebagai pihak yang mempekerjakan Elwizan Aminudin.
"Untuk mendukung kepastian informasi yang kami dapatkan ini, PSS membuat surat resmi ke FK Unsyiah untuk meminta konfirmasi keabsahan ijazah dr. EA," papar Alfan.
Celakanya, Elwizan Aminudin juga pernah menjadi dokter tim di sejumlah tim, seperti Sriwijaya FC hingga Timnas Indonesia, sebelum merapat ke PSS Sleman.
"Tentang keberadaan dr. EA sudah tidak ada di PSSI. Sebelum merapat ke PSSI, dr. EA pernah menjadi dokter tim di sejumlah klub dan dokter pengganti Timnas Indonesia di bawah PSSI," jelasnya.
PT LIB yang kecolongan dengan kasus dokter bodong PSS ini berjanji akan mengevaluasi perihal verifikasi dokter tim di BRI Liga 1.
"Ini menjadi catatan kami semua untuk berkomunikasi dengan tim medis masing-masing klub. Bagaimana pun, dokter juga harus diverifikasi," imbuh Lukita.
Mundur dari PSS 2 Pekan Lalu
Sementara itu, Direktur Utama PT PSS, Andywardhana Putra mengungkapkan bahwa Elwizan Aminudin telah mengundurkan diri sejak dua pekan lalu karena menjaga ibunya yang sakit keras.
"Dia sudah meninggalkan PSS hampir dua minggu. Waktu itu dia izin ibunya sedang kritis. Akhirnya beberapa waktu lalu dia mengajukan pengunduran diri verbal sebab dia masih belum bisa kembali ke PSS dan masih menjaga ibunya," kata Andy.
Ketika disinggung soal status Elwizan Aminuddin yang disebut dokter abal-abal, Andy masih belum berani menyimpulkan. Menurut dia, manajemen PSS masih akan melakukan klarifikasi lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait.
"Ya, kami dengar gosip itu. Tapi, kami tidak bisa sembarangan menuduh. Kami sedang minta klarifikasi dari pihak terkait. Kami masih menunggu satu atau dua hari ini perkembangannya seperti apa," jelasnya.