Bola.com, Solo - Sejak awal, kehadiran pelatih Javier Roca di Persik Kediri memunculkan pro dan kontra. Mayoritas Persikmania yang meragukan kapabilitas sang arsitek menilai Roca belum pantas menukangi Persik di kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 yang sangat ketat.
Para penentang itu hanya memiliki data pria asal Cile sebagai pelatih level Akademi La Liga dan Young Warriors. Javier Roca juga tak pernah menangani klub profesional di Indonesia maupun luar negeri.
Padahal, sejatinya Roca telah mengantongi lisensi Pro dari Federasi Sepakbola Cile dan aktif memberi kursus kepelatihan di negaranya.
Sementara publik pendukung memaparkan fakta pengalaman Javier Roca yang sepuluh tahun malang melintang sebagai gelandang di klub-klub Indonesia. Rapor sebagai pemain itu dinilai Roca paham akan atmosfer sepakbola Indonesia.
Mantan pemain Persebaya ini mulai mendampingi Dany Saputra dkk. pada seri ketiga atau pekan ke-12 di BRI Liga 1. Pada dua laga awal, Javier Roca bak bermain yo-yo. Persik Kediri tampil penuh determinasi, meski dikalahkan Arema FC 3-2. Namun Macan Putih tampil loyo saat dipermak Madura United 2-0.
Sebagai pelatih baru, Javier Roca sosok yang pandai beradaptasi untuk menilai kemampuan para pemainnya. Dia juga objektif ketika menyusun pasukan yang akan dimainkan.
Maksimalkan Pemain
Guna mengambil hati dan simpati suporter, Roca telah memenuhi janjinya memberi kesempatan bermain kepada penggawa lokal Kediri. Striker muda Septian Satria Bagaskara diturunkan menghadapi Arema FC, Madura United, dan Persebaya sejak menit awal.
Namun Bagaskara masih belum menemukan permainan terbaiknya. Objektifitas Roca termasuk kembali memberi jersey kepada Andri Ibo. Bek tengah asal Papua ini pada beberapa laga Persik Kediri di tangan karetaker Alfiat sama sekali tak pernah tampil.
Namun Andri Ibo menjawab kepercayaan sang mentor dengan tampil bagus ketika menjaga pertahanan melawan Persebaya dan Persita.
"Saya lama kenal Andri Ibo. Dia pemain bagus, tapi dia mengalami kendala kebugaran. Makanya, saya siapkan dia main lagi dan tak mengecewakan," ucap Javier Roca.
Pada dua pertandingan menghadapi Persebaya dan Persita, yo-yo yang dimainkan Roca berputar kencang di atas. Anak asuhnya sukses menahan imbang Persebaya tanpa gol dan menggilas Persita dua gol tanpa balas.
Sejak gong BRI Liga 1 ditabuh, permainan Persik memang bikin adrenalin meledak-ledak. Mereka tampil trengginas bila bentrokan dengan tim-tim papan atas.
Namun mereka malah melempem saat bertemu sesama tim papan bawah yang seharusnya sebagai rival utama untuk melepaskan diri dari zona degradasi.
Laga Selanjutnya
Kekhawatiran ini bisa muncul kembali saat Persik melawan Barito Putera pada pekan ke-16, Rabu (8/12/2021) nanti. Laskar Antasari setali tiga uang dengan Macan Putih. Rizki Pora dkk. juga masih angin-anginan dan terseok-seok.
Jika ingin meningkatkan kepercayaan publik, Javier Roca harus mampu menundukkan tim asuhan Djadjang Nurdjaman.
Bila Persik kembali meraih poin absolut, otomatis Javier Roca memiliki rapor perolehan angka lebih baik ketimbang dua pelatih pendahulunya, yakni Joko Susilo dan Alfiat. Dua sosok itu masing-masing menyumbangkan lima angka untuk Persik di seri pertama dan kedua.
Kini Javier Roca telah menabung empat poin hasil imbang dengan Persebaya dan menang atas Persita. Patut kita tunggu, apakah yo-yo yang dimainkan Roca terus berputar kencang di atas?