Beto Goncalves Mengenang Awal Karier di Indonesia, Juara Bersama Persipura dan Cedera Parah dengan Ancaman Pensiun Dini

oleh Abdi Satria diperbarui 06 Des 2021, 20:30 WIB
Beto Goncalves. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Jakarta - Beto Goncalves termasuk striker yang sukses berkiprah di kompetisi Indonesia. Penyerang berdarah Brasil yang sudah bersatus WNI ini pernah membawa Persipura Jayapura meraih trofi juara Liga Indonesia 2008/2009 dan top skorer musim 2011/2012.

Diusianya yang jelang 41 tahun, Beto Goncalves masih tercatat sebagai tombak utama Persis Solo, klub Liga 2. Dalam channel Youtube Tiento Indonesia, Beto mengungkap kiatnya bertahan di sepak bola meski usianya sudah tak muda lagi buat seorang pemain.

Advertisement

"Kuncinya adalah kerja keras, jangan pernah menyerah dengan keadaan dan selalu bersyukur pada Tuhan," ujar Beto yang melakoni debutnya bersama Timnas Indonesia pada 10 Oktober 2018.

Kala itu, ia mencetak satu gol dan satu assist untuk membawa skuad Garuda menang dengan skor 4-1 atas Myanmar. Masih pada tahun yang sama, Beto menjadi bagian dari skuad Garuda di Asian Games 2018.

Pada ajang mulitievent kawasan Asia itu, Beto mengoleksi empat gol dari lima kali tampil bersama timnas Indonesia U-23.

 

 

2 dari 3 halaman

Awal Kiprah Beto di Indonesia dan Nyaris Pensiun

Beto Goncalves (Madura United). (Bola.com/Yoppy Renato)

Beto Goncalves kali pertama berkiprah di Indonesia dengan bergabung di Persipura pada 2007. Sebelumnya, ia menghabiskan karier sepak bola di Brasil dengan memperkuat Sport Belem, Vila Rica, Sao Raimundo, Abaete, CA Bragantino, Atletico Coin, House of Billiards, Tuna Luso, Remo, Farroupilha, Marcilio Dias, Remo dan Juventude.

Pada musim perdananya bersama Peripura, ia membawa tim Mutiara Hitam menembus final Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia) 2007/2008.

Sayang di final, Persipura takluk ditangan Sriwijaya via adu penalti. Tapi, secara pribadi, ia meraih penghargaan sebagai top skorer turnamen.

Duetnya bersama Boaz Solossa di lini depan Persipura kemudian jadi momok menakutkan tim lawan di Liga Indonesia 2008/2009. Selama semusim, Beto mengoleksi 23 gol atau hanya berselisih lima gol dengan Boaz yang menjadi top skorer musim itu.

Pada musim 2009/2010, Beto terpaksa menepi dari sepak bola karena cedera tendon Achilles. "Saya pulang berobat di Brasil. Saya sempat divonis bakal pensiun sebagai pemain. Tapi, saya tidak mau menyerah dan percaya sama Tuhan. Saya akhirnya bisa pulih," kenang Beto.

 

3 dari 3 halaman

Diselamatkan Persijap

Pada tahun 2010 Beto sempat mengikuti proses naturalisasi bersama Christian Gonzales untuk memanfaatkan peluang masuk Tim Nasional. Namun, harapannya harus pupus karena mengalami cedera parah saat masih membela Persipura. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ketika kembali ke Indonesia, kondisi Beto sempat diragukan. Beruntung pada Persija Jepara mau menampungnya. Ia pun tampil dalam 14 laga bersama Persijap di Liga Indonesia 2011/2012.

Berkat aksinya itu, Persipura yang ditangani Jacksen Tiago kembali memakai jasanya jelang musim 2011/2012. Meski Persipura hanya di peringkat dua dibawah sang juara, Sriwijaya FC, nama Beto kembali mencuat dengan menjadi top skorer musim itu dengan 25 gol.

"Itu semua berkat Tuhan. Saya bisa kembali dan menjadi top skorer setelah cedera parah," ungkap Beto.

Selepas dari Persipura, Beto menerima tawaran manajemen Arema FC pada 2013. Bersama klub asal Kota Malang, Beto tampil dalam 55 laga dengan mengoleksi 26 gol.

Pada periode 2015-2016, ia memperkuat klub Malaysia, Penang FA. Setelah merasakan atmosfer Liga Malaysia, Beto kembali ke Indonesia dengan berkostum Sriwijaya FC pada 2016.

Selama tiga musim bersama Sriwijaya, Beto tampil dalam 88 laga dengan koleksi 58 gol. Sukses itu membuat Beto yang sudah jelang 39 tahun direkrut oleh Madura United untuk bersaing di Liga 1 2019.

Di Madura United, tampil 30 laga dan mencetak 21 gol. Terakhir pada musim 2021, Beto memilih menerima tawaran Persis Solo, klub Liga 2 yang mematok target promosi ke kompetisi kasta tertinggi.