Penantian Evan Dimas untuk Bawa Timnas Indonesia Juara: Piala AFF 2020 Saatnya?

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 07 Des 2021, 11:00 WIB
Timnas Indonesia - Evan Dimas (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Ada dua pemain dalam skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 yang paling berpengalaman membela Tim Garuda di turnamen sepak bola Asia Tenggara itu. Satu di antaranya adalah Evan Dimas Darmono yang sudah membela Timnas Indonesia di Piala AFF sejak 2014.

Memang selain Evan Dimas, ada Fachruddin Aryanto, stoper bertubuh tinggi yang sudah membela Timnas Indonesia sejak Piala AFF 2012. Setelah ada di dalam skuad yang sama pada Piala AFF 2014, Fachrudin dan Evan Dimas tak pernah absen dari Tim Garuda dalam dua edisi Piala AFF selanjutnya.

Advertisement

Bahkan yang menarik, Evan Dimas kini sudah berstatus sebagai kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Pemain berusia 26 tahun itu tercatat sudah 34 kali membela Tim Garuda, hanya terpaut tiga laga di belakang Fachruddin Aryanto yang menjadi pemain dengan jumlah caps terbanyak bersama Timnas Indonesia di skuad Piala AFF 2020 ini.

Evan Dimas memang sudah menjadi langganan memperkuat Timnas Indonesia sejak debutnya bersama Tim Garuda dalam laga kontra Laos di pertandingan ketiga Piala AFF 2014.

Tak hanya 34 kali membela Timnas Indonesia, Evan Dimas juga kerap membela Timnas Indonesia U-22 atau U-23 pada periode 2017 hingga 2019 lalu, termasuk saat menjadi satu di antara tiga pemain overage di SEA Games 2019.

Setelah melewati tiga edisi Piala AFF, Evan Dimas sudah cukup merasakan bagaimana pengalaman harus tersingkir di fase grup, seperti yang terjadi pada 2014 dan 2018, serta bagaimana luar biasanya bisa mencapai pertandingan final pada 2016.

Pertanyaannya, kapan Evan Dimas bisa merasakan gelar juara Piala AFF bersama Timnas Indonesia? Mungkinkah Piala AFF 2020 ini menjadi momen bagi Evan untuk mempersembahkan trofi Piala AFF pertama bagi Tim Garuda?

2 dari 4 halaman

Piala AFF 2014 Pahit untuk Tim Garuda, Debut Manis untuk Evan Dimas

Evan Dimas dkk. merayakan gol ke gawang Laos pada penyisihan Grup A Piala AFF 2014. (AFP/STR)

Piala AFF 2014 tentu bukan edisi yang membanggakan bagi Timnas Indonesia. Pasalnya, tim asuhan Alfred Riedl itu harus pulang lebih cepat dari Hanoi lantaran gagal finis di posisi dua besar.

Bermain imbang 2-2 dan kalah 0-4 dari Filipina dalam dua laga pertama sudah cukup untuk menutup jalan Timnas Indonesia ke semifinal. Evan Dimas yang menjadi anggota tim termuda saat itu, baru mendapatkan kesempatan pada laga terakhir fase grup, yaitu menghadapi Laos.

Maklum Evan Dimas diboyong oleh Alfred Riedl sebagai pemain yang berprestasi di level U-19. Keberhasilan Evan Dimas membawa Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF U-19 2013 membuat pelatih asal Austria itu kepincut memasukkannya dalam skuad Piala AFF 2014.

Namun, hasil buruk yang dialami Timnas Indonesia di dua laga pertama membuat Alfred urung memainkan Evan. Baru pada laga ketiga kontra Laos, di mana hasil pertandingan sudah tidak menentukan lagi, Evan Dimas mendapatkan kesempatan sekaligus menjadi debutnya dalam pertandingan resmi bersama Timnas Indonesia senior.

Evan Dimas membayar kepercayaan Alfred Riedl dengan mencetak sebuah gol pembuka kemenangan pada menit kedelapan. Tak hanya itu, Evan Dimas juga mencetak assist dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Timnas Indonesia itu.

3 dari 4 halaman

Ikut Melangkah hingga Final Piala AFF 2016

Evan Dimas Darmono saat melawann Thailand pada laga AFF Suzuki Cup 2016 di Philippine Sports Stadium, Sabtu (19/11/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Evan Dimas kembali dibawa oleh Alfred Riedl masuk dalam skuad Garuda di Piala AFF 2016. Evan Dimas bermain dalam tiga pertandingan fase grup, di mana pada laga pembuka menghadapi Thailand, ia masuk sebagai pemain pengganti.

Namun, dalam dua laga berikutnya, menghadapi Filipina dan Singapura, Evan Dimas mendapatkan kepercayaan dari Alfred Riedl untuk tampil sejak awal pertandingan. Meski harus diakui Evan tidak mendapatkan kesempatan bermain penuh dalam fase tersebut.

Begitu dalamnya skuad Timnas Indonesia saat itu, yang penuh dengan pemain-pemain berkualitas, membuat persaingan di setiap lini, termasuk lini tengah, cukup ketat.

Menjadi starter dalam dua pertandingan di antara tiga laga fase grup, tentu sudah menjadi bukti Evan Dimas begitu penting bagi lini tengah Tim Garuda.

Keberhasilan Timnas Indonesia menembus semifinal membuat Evan Dimas harus lebih sering lagi duduk di bangku cadangan. Intensitas tinggi laga kontra Vietnam di semifinal dan Thailand di final membuat Evan tercatat hanya bermain satu kali di leg pertama semifinal kontra Vietnam yang digelar di Stadion Pakansari Cibinong.

Hal tersebut bisa dimaklumi, Evan Dimas saat itu masuk dalam lima pemain di bawah 23 tahun yang dibawa oleh Alfred Riedl ke Piala AFF 2016. Evan masih harus banyak belajar dari banyak pemain senior lain, seperti Bayu Pradana dan Dedi Kusnandar yang juga ada dalam skuad tersebut.

4 dari 4 halaman

Jadi Wakil Kapten di Piala AFF 2018

Gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas, menggiring bola saat melawan Filipina pada laga Piala AFF 2018 di SUGBK, Jakarta, Minggu (25/11). Kedua negara bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Bertambahnya usia membuat Evan Dimas makin matang dan mendapatkan kepercayaan lebih bersama Timnas Indonesia. Penampilan apik yang diperlihatkan Evan Dimas selama diasuh oleh Luis Milla pada 2017 hingga 2018 menjadi berkah tersendiri baginya saat akan tampil di Piala AFF 2018.

Setelah Luis Milla pergi, Bima Sakti yang menjadi penggantinya untuk membimbing Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 memadukan pemain-pemain muda yang pernah ditanganinya saat membantu Luis Milla di Timnas Indonesia U-23 dengan pemain-pemain yang sudah senior.

Evan Dimas yang kala itu berusia 23 tahun bisa bermain dengan begitu banyak pemain seusianya di Piala AFF 2018, meski Bima Sakti juga membawa sejumlah pemain senior, seperti Fachruddin Aryanto, Rizky Pora, Stefano Lilipaly, Bayu Pradana, Andik Vermansah, dan Andritany Ardhiyasa.

Bima Sakti juga membawa sejumlah debutan di Piala AFF, seperti Riko Simanjuntak, Dedik Setiawan, dan pemain naturalisasi Alberto Goncalves. Bahkan spesial untuk Evan Dimas, ia menjadi wakil kapten kedua atau kapten ketiga, pelapis Hansamu Yama dan Fachruddin Aryanto yang saat itu dipercaya Bima Sakti menjadi kapten dan wakil kapten.

Tak hanya itu saja, Evan Dimas pun selalu mendapatkan kesempatan untuk menjadi starter dalam empat laga fase grup yang dijalani Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Bahkan pemain yang pernah berkarier di Malaysia bersama Selangor itu juga tidak tergantikan selama Piala AFF 2018.

Sayangnya, Timnas Indonesia tidak bisa melangkah lebih jauh dan tersingkir di fase grup Piala AFF 2018 dengan hanya menempati peringkat keempat dari lima tim di Grup B.

Patut dinantikan bagaimana kiprah Evan Dimas bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, di mana ia juga dipercaya menjadi kapten tim oleh Shin Tae-yong. Mampukah Kapten Evan Dimas membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya dalam sejarah?

Berita Terkait