Bola.com, Sleman - Gelandang Arema FC, Jayus Hariono, kembali mendapatkan kesempatan menjadi starter dalam dua laga terakhir Singo Edan, menghadapi Persib Bandung dan Bali United. Sejauh ini, Jayus Hariono tiga kali menjadi pilihan utama pelatih Eduardo Almeida, termasuk saat melawan PSM Makassar pada pekan pertama.
Namun, masih ada saja netizen yang meremehkan kemampuannya di akun fanbase Arema FC di media sosial. Padahal karakter bermain Jayus memang simpel, lebih banyak bertugas mengambil bola dari pemain tengah lawan karena posisinya sebagai gelandang jangkar.
Setelah Arema FC bermain imbang tanpa gol dengan Bali United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (5/12/2021), Jayus Hariono diberitahu mengenai masih banyak pandangan miring terhadap dirinya. Namun, pemain berusia 24 tahun itu tidak merasa jengkel soal penilaian tersebut.
"Saya tidak pernah jengkel. Tidak masalah, saya santai dan hanya akan memberikan buktinya di lapangan saja," ujar Jayus Hariono.
Ada satu momen yang membuat Jayus Hariono sempat mendapatkan begitu banyak kriti, yaitu ketika dia menjadi pemain dengan kartu merah tercepat saat Arema FC menghadapi PSM Makassar pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022. Pemain berusia 24 tahun itu diganjar kartu merah pada menit ketiga karena pelanggaran yang berbahaya.
Kerap Tampil Saat Hadapi Tim Kuat
Padahal ketika Jayus Hariono masuk dalam starting lineup, tidak sepenuhnya permainan Arema FC jelek. Tiga kali Jayus menjadi pemain inti, dua kali Arema FC meraih hasil imbang dan satu kali menang.
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, justru selalu menurunkannya ketika Singo Edan harus menghadapi lawan yang berat, termasuk Persib Bandung dan Bali United.
Jayus Harioono menggantikan peran Hanif Sjahbandi yang memiliki karakter berbeda, di mana Hanif lebih mengandalkan skill meski tak jarang juga bermain keras.
Namun, Almeida tidak ingin berkomentar banyak mengenai pilihannya di starting lineup Arema FC. Menurutnya, itu menjadi bagian dari strategi.
Sudah Siap Mental sejak Debut
Bicara soal mentalitas, Jayus Hariono tidak perlu diragukan. Ia menjalani debutnya pada musim 2018 dan langsung menghadapi rival sesama tim Jawa Timur, Persebaya Surabaya.
Dalam duel menghadapi Persebaya, Jayus tidak menjadi pengganti, tapi menjadi starter dan bermain penuh. Ini menjadi bukti jika pemain yang satu ini memiliki mental yang bagus. Sejak awal kariernya, dia terbiasa turun dalam laga besar.
Ketika itu banyak pujian dilayangkan suporter terhadap dirinya. Namun, kartu merah cepat pada musim ini seperti menjadi noda baginya. Meski Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, sudah meminta agar suporter tidak mengkritiknya terus, tapi justru dukungan moril seperti itu harus diberikan.
Baca Juga