Bola.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan apa pun jenis variannya, benteng pertahanan untuk menghadapinya adalah dengan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi.
Varian Omicron yang disebut-sebut dua kali lebih menular dari varian asli, sudah terdeteksi di lebih dari 40 negara. Meski begitu, masyarakat diminta tidak perlu panik dan takut berlebihan.
"Apa pun varian COVID-19nya, pencegahannya jangan sampai tertular adalah tertib protokol kesehatan serta lengkapi diri dengan vaksinasi dua dosis. Buat yang belum vaksin, tidak perlu pilih-pilih vaksin dan kita yakin kita optimistis bisa melewati pandemi ini bersama-sama," kata Reisa dalam 'Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa bertajuk Waspada Varian Omicron, Tetap Jaga Protokol Kesehatan', Kamis (9/12/2021).
Reisa juga mengungkapkan, meski vaksin COVID-19 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 130 kali kedatangan dan didistribusikan dalam jumlah banyak, masih banyak masyarakat yang termasuk kelompok rentan belum tercapai.
Kelompok tersebut meliputi penduduk lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi. Reisa mengatakan cakupan vaksinasi pada kelompok tersebut masih dikatakan rendah.
"Terutama lansia, kaum disabilitas ini butuh bantuan kita untuk bisa melakukan vaksinasi karena cakupannya masih rendah. Jadi pemerintah punya jalannya, dengan distribusi vaksin dan pengadaan vaksinnya banyak sekali jumlahnya, ucapnya.
Selain vaksinasi, protokol kesehatan, terutama 5M menjadi hal penting dan wajib ditaati setiap orang untuk mencegah penularan COVID-19.
Adapun protokol kesehatan 5M yang harus dipatuhi masyarakat untuk mencegah adanya penularan COVID-19, antara lain mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.