Bola.com, Jakarta - Sederet playmaker andal bakal unjuk gigi pada perhelatan Piala AFF 2020. Evan Dimas yang diyakini sebagai gelandang pengatur serangan terbaik di Indonesia saat ini akan bersaing dengan pemain-pemain jempolan lainnya dari berbagai negara.
Piala AFF 2020 sudah menggelar beberapa pertandingan di fase grup. Tahun ini, ajang tersebut dipusatkan di Singapura dari fase grup hingga babak final.
Untuk Timnas Indonesia, Piala AFF 2020 bakal jadi kesempatan berikutnya mencopot label 'raja runner-up'. Optimisme timbul berkat racikan tangan dingin Shin Tae-yong.
Turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara itu akan jadi ajang pembuktian negara mana yang bakal menjadi yang terbaik di wilayah tersebut. Selain itu Piala AFF 2020 juga jadi ajang unjuk kebolehan para playmaker paten dari tim-tim besar di Asia Tenggara.
Mereka datang dari berbagai generasi. Keberadaan mereka di tim masing-masing sangat diharapkan bisa mengangkat performa tim secara umum.
Selain Evan Dimas, berikut ini Bola.com merangkum sederet playmaker paten di Piala AFF 2020 dari berbagai negara peserta lainnya.
Evan Dimas Darmono (Indonesia)
Kita mulai daftar playmaker paten di Piala AFF 2020 dari andalan Indonesia, Evan Dimas Darmono. Sejak awal kemunculannya di medio tahun 2012 lalu, Evan terus berkembang menjadi pemain yang dewasa.
Bahkan, saat ini ia menyandang status sebagai kapten tim nasional Indonesia. Kreativitas Evan tak diragukan lagi. Di usianya yang masih 26 tahun, Evan juga menunjukkan kematangan yang luar biasa.
Posisi Evan di tim nasional juga tak pernah goyah meski para pelatih datang silih berganti untuk menukangi Tim Garuda. Termasuk saat ini di era Shin Tae-yong.
Evan pernah merasakan gelar juara Piala AFF level U-19 pada tahun 2013 lalu. Pemain Bhayangkara FC ini tentu sangat termotivasi untuk memenangkan Piala AFF di level senior.
Harris Harun (Singapura)
Tahun ini, Hariss Harun genap berusia 31 tahun. Ia adalah pemain paling berpengalaman di skuad Singapura saat ini. Sejauh ini Harun sudah punya 102 caps dan 10 gol untuk The Lions (julukan Singapura).
Posisi asli Hariss Harun adalah gelandang bertahan. Tapi dari posisi itu, ia bisa mengatur jalannya pertandingan. Sekilas permainannya mirip seperti legenda Spanyol, Xabi Alonso.Kuat dalam bertahan dan mampu menjadi distributor bola yang baik. Sesekali ia juga bisa mencetak gol. Baik lewat sundulannya dan tendangan jarak jauhnya yang sangat keras.
Hariss Harun memiliki karir yang sangat sukses di level klub. Apalagi saat ia masih memperkuat klub raksasa Malaysia, Johor Darul Ta'zim. Namun, di level tim nasional, sejauh ini belum ada prestasi membanggakan yang bisa diberikan Harun untuk Singapura.
Chanathip Songkrasin (Thailand)
Pemain berusia 28 tahun ini adalah kapten tim nasional Thailand saat ini. Skill olah bolanya tak diragukan lagi. Tak heran Chanathip mendapatkan julukan Messi Jay.
Chanathip Songkrasin fasih memainkan beberapa posisi. Tapi ia paling nyaman dan berbahaya ketika ditempatkan di posisi gelandang serang.
Layaknya Lionel Messi, Chanathip punya tinggi badan hanya 163 cm. Tapi kecepatan dan skillnya sangat luar biasa. Tak heran ia punya karier cukup lama di J-League 1 bersama Hokkaido Consadole Sapporo.
Chanathip Songkrasin akan jadi pusat permainan Thailand di Piala AFF tahun ini. Dibantu gelandang enerjik lain seperti Sarach Yooyen dan Thitipan Puangchan, Chanathip akan jadi ancaman yang sangat mengerikan.
Amin Nazari (Filipina)
Filipina dalam sedekade terakhir memang intens membawa pulang para pemain keturunan mereka di Eropa. Amin Nazari adalah salah satu nama terbaru.
Amin adalah adik dari eks pemain Persib Bandung yang juga pernah memperkuat tim nasional Filipina, Omid Nazari. Amin sempat bermain di beberapa klub elite Swedia sebut saja Malmo FF, Falkenberg juga beberapa klub Skandinavia yang lain.
Amin Nazari punya karakteristik permainan yang mirip dengan kakanya. Ia adalah gelandang tengah jempolan. Nazari sendiri sudah unjuk kebolehan di Piala AFF 2020.
Ia sudah mencetak satu gol di ajang tersebut. Sayangnya gol itu tak bisa menghindarkan The Azkals (julukan Filipina) dari kekalahan saat jumpa Singapura, Rabu (8/12/2021).
Nguyen Quang Hai (Vietnam)
Quang Hai Nguyen adalah salah satu ikon Vietnam era pelatih Park Hang-seo. Sekilas, karakter permainan Quang Hai mirip seperti bintang Thailand, Chanathip Songkrasin.
Quang Hai kerap menempati posisi gelandang serang atau winger kanan. Kaki kirinya sangat berbahaya. Terutama dari tendangan jarak jauh dan tendangan bebas.
Di usianya yang baru 24 tahun, pemain kelahiran Hanoi ini sudah punya catatan 28 caps bersama Vietnam. Sejauh ini Quang Hai juga sudah mencetak delapan gol untuk tim nasionalnya.
Satu yang disayangkan dari Quang Hai adalah sampai saat ini ia belum berani berkarier di luar Vietnam. Padahal dengan kemampuan yang dimiliki banyak klub di negara Asia lain bahkan Eropa yang memantau dirinya.
Baddrol Bakhtiar (Malaysia)
Pendukung tim nasional Indonesia punya kenangan buruk dengan playmaker satu ini. Ia adalah alasan mengapa Indonesia U-23 hanya meraih medali perak pada cabang sepak bola SEA Games 2011.
Kala itu Baddrol tampil hebat di sepanjang turnamen, termasuk di babak final. Bahkan, saat itu Baddrol jadi penentu kemenangan Malaysia setelah eksekusi penaltinya dalam babak adu penalti tak bisa ditahan Kurnia Meiga.
Kini di usianya yang sudah 33 tahun, Baddrol masih tampil di level atas. Ia bahkan masih dipakai di tim nasional Malaysia yang berlaga di Piala AFF 2020.
Sejauh ini Baddrol punya catatan 58 caps dan enam gol untuk timnas Malaysia. Catatan itu sangat mungkin untuk bertambah dalam waktu dekat.