Hal mengejutkan dialami Chelsea di Liga Champions 2012/2013. Berstatus sebagai juara bertahan Liga Champions 2011/2012, The Blues malah tersisih dari fase grup dan turun kasta ke Liga Europa. Namun, Chelsea mampu bangkit dan berhasil menyabet juara Liga Europa 2012/2013. (AFP/Patrik Stollarz)
Satu musim setelahnya, giliran Juventus yang merasakan hal tersebut. Juve hanya puas di posisi ketiga di klasemen akhir Grup B di bawah Galatasaray dan Real Madrid. Apesnya lagi, Juventus juga harus tumbang di Liga Europa 2013/14 saat melawan Benfica di semifinal. (AFP/Olivier Morin)
Musim 2014/2015 merupakan salah satu musim yang buruk bagi Liverpool di kompetisi Eropa. Gagal lolos dari fase grup Liga Champions, The Reds juga langsung gugur di Liga Europa usai kalah adu penalti dari Besiktas. (AFP/Paul Ellis)
Manchester United mengalami nasib serupa dengan Liverpool pada musim berikutnya. Ditangani Louis van Gaal, MU terhenti di fase grup Liga Champions dan tumbang di 16 besar Liga Europa. Prestasi buruk tersebut juga terjadi pada musim 2020/21. Mereka harus tumbang di babak final. (AFP/John Macdougall)
Atletico Madrid tersingkir dari Liga Champions 2017/2018 dan harus turun kasta ke Liga Europa. Beruntungnya, Mereka mampu menjuarai Liga Malam Jumat tersebut dan nyaris meraih double winners di musim itu, usai menjadi runner up di Liga Spanyol. (AFP/Tofik Babayev)
Inter Milan mengalami turun kasta dari Liga Champions ke Liga Europa sebanyak dua musim berturut-turut, yaitu musim 2018/19 dan 2019/20. Mereka juga gagal meraih gelar usai mandek di babak 16 besar dan partai final. (AFP/Miguel Medina)
Borussia Dortmund bernasib sama dengan Barcelona di Liga Champions musim ini. Mereka harus puas finis di urutan ketiga dan turun kasta ke Liga Europa. Sebelumnya, Dortmund juga pernah mengalami hal serupa pada musim 2016/17. Mereka hanya sampai di babak 16 besar saja. (AFP/Ina Fassbender)