Bola.com, Yogyakarta - Seluruh jajaran tim PSIM Yogyakarta yang terdiri dari pemain, pelatih, offisial, manajemen, dan perwakilan suporter menghadiri gala dinner bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (10/12/2021) malam.
Kegiatan ini menjadi rangkaian menjelang penampilan PSIM Yogyakarta menghadapi babak delapan besar Liga 2. Tim berjulukan Laskar Mataram tergabung di grup B babak delapan besar Liga 2. PSIM akan salig jegal dengan Dewa United, PSMS Medan, dan Sulut United.
PSIM akan mengawali babak delapan besar dengan menghadapi Dewa United (16/12/2021), PSMS (20/12/2021), dan terakhir Sulut United (23/12/2021). Dua tim akan mewakili masing-masing grup untuk melaju ke semifinal.
Pada agenda tersebut, turut dilakukan pemberian cinderamata berupa jersey PSIM secara simbolis oleh CEO PSIM kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dilakukan pula penyerahan jersey yang nanti digunakan sebagai seragam resmi PSIM saat bertanding di babak 8 besar Liga 2 oleh Ngarsa Dalem kepada kapten PSIM Aditya Putra Dewa.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan rasa bangganya karena tim benggaan kota Gudeg berhasil menembus babak 8 besar Liga 2. Pihaknya menaruh rasa optimistis bahwa PSIM Yogyakarta bisa mewujudkan prestasi apik di tahun ini.
“Saya sudah menanti lama. Bagi saya, masuk 8 besar itu suatu prestasi. Sudah dalam proses perjalanan panjang yang memakan waktu lama. Harapan saya, bagaimana momentum ini bisa datang, harus diimbangi perjuangan yang perlu konsistensi namun juga disiplin dan kesabaran tinggi dalam upaya memenangkan setiap pertandingan,” ujar Sri Sultan.
Bermain Sabar
Ngarsa Dalem juga menekankan pentingnya setiap pemain untuk menjaga kestabilan fisik. Sang Gubernur memberikan pesan penting kepada para penggawa PSIM agar tampil maksimal demi raihan prestasi tahun ini.
“Pemain PSIM secara teknis itu tidak ada masalah. Tapi yang non teknis, kalau misal sudah istirahat di permainan pertama, permainan kedua malah fisik justru turun. Mungkin di permainan pertama tergesa-gesa, sehingga di babak kedua, kondisinya berbeda, mestinya tidak begitu. Harapan saya, aspek-aspek non-teknis ini bisa di-maintain,” ujarnya
Di sisi lain, Sri Sultan berpesan para pemain juga senantiasa sabar saat berlaga. Serta setiap pemain wajib mengobarkan semangat untuk menang di atas lapangan.
“Secepat mungkin maunya memasukkan bola, tapi karena grusa-grusu, tidak sabar, akhirnya tidak berhasil malah justru di kanan kiri atau atas gawang. Saya mohon beban-beban psikologis atlet juga di-maintain, itu tidak bisa diukur. Ini aspek non-teknis yang sangat berpengaruh, untuk cabang olahraga apa pun,” tambah Sri Sultan.
“Rasa rumangsanya, jadi bermain sepak bola itu simbol, tidak ada yang terbaik dan terburuk. Bahkan seorang pemain bola termahal di klub Barcelona pun juga tidak bisa berhasil sendiri kalau tidak dibantu pemain lain. Ini aspek-aspek non-teknis yang diperlukan untuk dapat meraih prestasi,” jelasnya.
Harumkan DIY
Pencapaian PSIM dengan menembus babak 8 besar Liga 2 disebutnya sebagai sebuah keberhasilan dan momentum bangkitnya tim sepak bola kebanggaan wong Jogja. PSIM sudah lama menanti bisa kembali berprestasi di persepakbolaan nasional. Sri Sultan juga berharap dapat mengharumkan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Semua kita berharap sama bahwa pertandingan kali ini lancar, tidak ada pilihan lain. Semoga sukses, selamat jalan dan bisa menjalankan tugas untuk memenangkan pertandingan,” tutup Sri Sultan.