Bola.com, Jakarta - Mengutip kata-kata Tony D'Amato, karakter yang diperankan Al Pacino pada film Any Given Sunday, disebutkan bahwa Football is a Game of Inches, yang memiliki makna bahwa sepak bola sangat bisa ditentukan oleh hal sekecil. Kutipan ini agaknya tidak berlaku pada Vietnam, yang tetap tampil istimewa dengan segala polemik di Piala AFF 2020.
Persiapan Timnas Vietnam secara teknis bisa dikatakan tidak ada kendala berarti. Anak asuh Park Hang-seo itu menyiapkan segalanya dengan apik, ditambah modal impresif pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar.
Vietnam membawa sedikitnya 14 penggawa yang pada Piala AFF 2018 meraih juara. Tambahan pemain yang menunjukkan performa apik di level klub melengkapi skuad berjulukan The Golden Star tersebut guna mempertahankan trofi 'Piala Dunia ASEAN'.
Tapi ada sedikit masalah jelang Piala AFF 2020. Bukan perkara teknis, melainkan nonteknis di mana ada satu pemain, yakni Do Hung Dung yang tak bisa diangkut serta ke Singapura karena persoalan administrasi.
Do Hung Dung gagal berangkat bersama-sama rekan-rekannya karena telat didaftarkan, tepatnya tiga hari setelah deadline registrasi. Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mencoba berbagai cara agar sang gelandang tetap bisa diikutsertakan.
"Hung Dung sudah lama cedera dan tidak bisa bermain. Kami ingin membawanya ke Piala AFF untuk mendapatkan kembali perasaan bermainnya, akan tetapi menunggunya membantu tim cukup sulit," kata Park Hang-seo dalam konferensi pers pembuka turnamen, Sabtu (4/12/2021).
"Pembatasan perjalanan yang dilakukan pemerintah Singapura memberikan tekanan pada mental para pemain. Namun, untuk memastikan keamanan terhadap pandemi COVID-19 kita perlu beradaptasi dengan kondisi seperti ini," tegas pelatih asal Korea Selatan itu.
Vietnam, dengan berkekuatan 29 pemain kala berangkat ke Singapura, tetap menatap optimistis gelaran Piala AFF 2020 meski tanpa keberadaan Do Hung Dung.
Kabar Baik
Setelah usaha VFF mengikutsertakan Do Hung Dung kandas, mereka mencari opsi terbaik, yakni mendaftarkan pemain lain yang 'sehat' dan tak ada masalah mengenai visa. Hoang Anh Ly Cong namanya.
Seperti yang dilaporkan Zing, Hoang Anh bisa mendapatkan visa berkat upaya keras dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF). Saat ini, pemain kelahiran 1999 tersebut masih menetap di kampung halamannya, Hanh Binh.
Hoang Anh sebenarnya sudah mendapatkan undangan setelah mengirimkan daftar 30 pemain buat mengikuti Piala AFF 2020. Mengingat Do Hung tidak mendapatkan izin, VFF pun langsung bergerak cepat untuk memperbaharui undangan buat Hoang Anh.
Polemik Babi
Permasalahan tak terhenti di situ saja. Vietnam kali ini mengeluhkan menu makanan yang disediakan di hotel tempat mereka para pemain menginap.
Skuad Vietnam sejak hari pertama tiba di Singapura jelang Piala AFF 2020 selalu mendapatkan menu makanan yang sama. Makanan disajikan secara bergantian melalui boks, yaitu ayam.
"Makanan benar-benar masalah ketika kami harus menyantap menu yang sama. Tim-tim di sini memiliki agama dan budaya yang berbeda sehingga kami membutuhkan rasa hormat," kata Park Hang-seo dalam konferensi pers pembuka Piala AFF 2020, Sabtu (4/12/2021).
"Misalnya Vietnam, yang suka makan daging babi, akan tetapi kami tiga hari ini semua harus makan ayam. Saya pikir penyelenggara harus lebih fleksibel dan mengatur makanan dengan lebih tepat," ucap pelatih asal Korea Selatan itu.
Bagi warga Vietnam, tak terkecuali pemain sepak bolanya, daging babi adalah aspek penting dalam kehidupan. Laman Vietnam News secara gamblang menjelaskan bahwa makanan yang dilabeli haram oleh orang Muslim itu tidak cuma berperan dalam hal nutrisi saja, tapi juga psikologis pemain.
"Ini mungkin sepele, namun para atlet perlu merasakan kenyamanan seperti di rumah agar mereka bisa melakukan yang terbaik. Itu bisa membuat perbedaan antara menang dan kalah," tulis Vietnam News.
"Tanpa asupan nutrisi yang cukup, fisik akan terganggu, otomatis psikologis pemain pastinya berpengaruh besar."
Paket Meja Pingpong
Bongda365 melaporkan bahwa langkah kedutaan besar Vietnam di Singapura memberikan satu set meja pingpong dilakukan supaya para pemain tidak suntuk selama Piala AFF 2020.
"Inisiatif ini dilakukan agar para pemain Vietnam bisa lari dari sepak bola. Mereka butuh perasaan tenang dan memulihkan kondisi psikologis," bunyi laporan tersebut.
Lantas seperti apa performa Vietnam di Piala AFF 2020 sejauh ini?
Ketika 'hanya' menang 2-0 atas Laos, media-media di Vietnam sempat lesu, seraya menilai bahwa problematika sebelum dan selama Piala AFF 2020 digelar menjadi penyebabnya.
Vietnam News juga mengklaim kemenangan tipis itu adalah dampak nyata dari minimnya asupan daging babi. Tapi pada laga kontra Malaysia pada pertandingan kedua mereka, segalanya berubah drastis.
Vietnam tampil begitu dominan hingga akhirnya mereka menang telak 3-0. Kembali berkaca pada pidato Tony D'Amato, sepertinya ada aspek-aspek kecil yang membuat Nguyen Quang Hai dkk. tampil trengginas pada duel melawan Malaysia.
Dilaporkan bahwa penggawa psikologis penggawa Vietnam meningkat setelah akhirnya mendapatkan daging babi kesukaan mereka. Lalu kabar mengenai lengkapnya 30 pemain menyuntik semangat juang sang juara bertahan.
Dukungan nyata dari kedutaan Vietnam di Singapura meski hanya sebatas meja pingpong juga sangat mungkin melecut para pemain.
"Vietnam mungkin tidak dinilai saat mengalahkan ikan kecil Laos dengan skor 2-0 dalam pertandingan pembukaan mereka di Piala AFF 2020, tetapi hal kecil yang mereka butuhkan dapat ditemukan antara ayam dan babi," pungkas Vietnam News dalam laporannya.