Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo Mandul Saat Timnas Indonesia Bantai Laos di Piala AFF 2020, Asisten Pelatih Arema Berikan Wejangan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 13 Des 2021, 22:30 WIB
Kushedya Hari Yudo menyebut persiapan Timnas Indonesia semakin baik jelang laga pembuka Piala AFF 2020. (dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sementara jadi tim paling produktif di Grup B Piala AFF 2020. Skuad asuhan Shin Tae-yong mencetak sembilan gol dalam dua laga yang sudah dijalani. Setelah mengalahkan Kamboja 4-2, giliran Laos yang dibantai 5-1 di laga kedua.

Tapi meski punya catatan apik, ada satu hal yang masih jadi perhatian. Duet striker dari Arema FC, Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo tak kunjung menyumbangkan gol untuk Timnas Indonesia.

Advertisement

Padahal mereka diturunkan bersamaan saat lawan Laos. Di laga itu, Indonesia sangat dominan dan punya banyak peluang. Dedik jadi target man, sementara Yudo di sayap kanan.

Sementara pemain lain di lini depan seperti Ezra Walian, Witan Sulaeman, sampai Irfan Jaya sudah menyumbangkan gol di ajang dua tahunan ini. Asisten pelatih Arema, Kuncoro yang dikenal dekat dengan Yudo dan Dedik mengakui jika persoalan gol memang sulit ditebak.

"Jika melihat barisan striker yang ada di Timnas Indonesia, semua punya kelebihan masing-masing. Dedik cepat, Yudo kuat bawa bola. Ezra lebih mobile. Masing-masing punya karakter beda. Kalau soal cetak gol, itu yang sulit ditebak,” kata Kuncoro.

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Di Luar Teknis

Kushedya Hari Yudo. Striker berusia 27 tahun ini juga gagal menampilkan aksi terbaiknya karena minimnya suplai bola ke kakinya. Walaupun sesekali mampu membuka ruang, namun tidak ada rekannya dari lini tengah yang maju memanfaatkan ruang yang dibukanya. (Dok. PSSI)

Lebih lanjut Kuncoro mengatakan fakta Yudo dan Dedik belum sumbang gol untuk Timnas Indonesia di luar teknis. Biasanya, striker butuh waktu yang berbeda-beda untuk mendapatkan gol pertamanya.

Yang pasti, ketika sudah mencetak satu gol, bisa membuat seorang pemain lebih percaya diri dan naluri golnya lebih kuat.

"Masalah ini juga sempat terjadi pada striker Arema, Carlos Fortes. Dia lama tidak cetak gol. Tapi begitu cetak, gol-gol selanjutnya datang lebih mudah,” jelasnya.

Kini, Dedik dan Yudo harus lebih kuat mental menunggu gol pertamanya. Karena pasti ada beban yang dirasakan bagi seorang penyerang dalam kondisi seperti ini. “Saya yakin kalau mereka sudah cetak gol pertama, akan datang gol-gol selanjutnya,” sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Pantau Performa Dedik dan Yudo

Dedik Setiawan - Penyerang sayap Arema FC merupakan tipe pemain idaman Shin Tae-yong. Di BRI Liga 1, Dedik telah menunjukan bahwa dia adalah pemain dengan daya jelajah yang luas sehingga dapat membuka ruang bagi striker lain untuk mencetak gol. (Bola.com.M Iqbal Ichsan)

Kuncoro turut mengatakan tim kepelatihan Arema terus mengikuti permainan Yudo dan Dedik di Timnas Indonesia.  "Saya lihat waktu lawan Laos. Dedik dan Yudo main. Secara tim sudah bagus,” tegasnya.

Ke depan, tim pelatih Arema akan tetep mengamati performa mereka. Jika dapat tekanan dari fans, tentu tim pelatih Arema juga ingin membantu memberikan semangat.

Sebelumnya, assisten pelatih Arema lainnya, Singgih Pitono sudah memberikan masukan kepada Dedik dan Yudo. Dia menganjurkan agar dua pemain itu tak segan melakukan shooting ke gawang lawan saat punya ruang. Karena itu membuat kans mereka lebih besar untuk mencetak gol.

Dedik sudah punya beberapa peluang saat melawan Laos. Tapi eksekusinya tidak ada yang menemui sasaran. Sementara Yudo lebih banyak berkutat di sektor sayap sehingga minim peluang. 

 

 

Berita Terkait