4 Kelemahan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 Versi Media Vietnam: Lini Belakang Ambyar, Ngos-ngosan, Banyak Pemain Masih Cupu!

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 14 Des 2021, 13:00 WIB
Sempat kesulitan, Timnas Indonesia akhirnya unggul 1-0 pada menit ke-23 melalui eksekusi penalti Asnawi Mangkualam (kedua dari kanan). Hadiah penalti diberikan usai Alfreanda Dewangga dijatuhkan Kydavone Souvanny di dalam kotak penalti. (Dok. PSSI)

Bola.com, Singapura - Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam pada laga ketiga Grup B Piala AFF 2020 di Bishan Stadium, Rabu (15/12/2021). 

Timnas Indonesia dan Vietnam sama-sama bermodalkan kepercayaan diri saat akan melakoni laga nanti. Timnas Indonesia sebelumnya sukses mengalahkan Laos dengan skor 5-1, sedangkan Vietnam menang 3-0 atas Malaysia.

Advertisement

Kedua tim sama-sama mengoleksi enam poin di Grup B Piala AFF 2020. Maka laga ini diyakini bakal menentukan kans untuk melaju ke semifinal.

Vietnam tentu sudah mempelajari plus dan minus Timnas Indonesia dari dua laga sebelumnya.

Skuad Garuda menang 4-2 atas Kamboja dan 5-1 atas Laos.

Pasukan Park Hang-seo akan memanfaatkan kelemahan Timnas Indonesia untuk menyapu bersih laga fase grup Piala AFF 2020.

2 dari 5 halaman

Lini Belakang Ompong

Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. (Dok PSSI)

Meski menang dalam pertandingan pertama, Timnas Indonesia kebobolan tiga gol (2 melawan Kamboja, 1 melawan Laos). Sebelum Kamboja dan Laos, pertahanan Tim Garuda terbukti longgar, kurang apik, dan kerap membuka celah.

Pelatih Shin Tae-yong melakukan banyak perubahan di lini pertahanan dalam dua pertandingan terakhir, termasuk posisi penjaga gawang. Ini menunjukkan bahwa ahli strategi Korea itu belum menemukan nama yang tepat di depan gawang Timnas Indonesia.

Melawan Vietnam, kemungkinan Shin Tae-yong akan menurunkan duet Elkan Baggott dan Fachruddin Aryanto di sektor bek tengah.

Di sisi lain, Vietnam memiliki faktor kecepatan, teknik dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang dalam menyerang seperti Nguyen Cong Phuong, Nguyen Quang Hai atau Nguyen Tien Linh. Gaya pressing yang tinggi akan menjadi senjata ampuh yang bisa membuat pertahanan Indonesia melakukan kesalahan.

3 dari 5 halaman

2. Serangannya Tidak Bervariasi

Pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Witan Sulaeman dalam laga kontra Laos di Grup B Piala AFF 2020 di Bishan Stadium, Singapura, Minggu (12/12/2021). Timnas Indonesia menang telak 5-1. (Dok. PSSI)

Shin Tae-yong sempat mengalami kebuntuan pada saat Timnas Indonesia melawan Laos dan Kamboja.

Mereka sering mengatur lemparan ke dalam lalu mengandalkan Asunawi dan kemudian membuat operan ke area penalti untuk diselesaikan oleh striker. Hampir semua serangan melewati kaki sang konduktor, Evan Dimas.

Vu Van Thanh dan Nguyen Phong Hong Duy akan memainkan peran kunci dalam memastikan serangan Indonesia macet. Bek tengah harus menunjukkan kemampuan untuk memilih posisi, memblokir umpan silang lawan. Nguyen Tuan Anh perlu meningkatkan kemampuan intersepsinya untuk mengunci Evan Dimas.

4 dari 5 halaman

3. Ngos-ngosan di Akhir

Winger Timnas Indonesia, Irfan Jaya ketika melawan Kamboja di Piala AFF 2020. (PSSI).

Dalam dua laga terakhir, para pemain muda Indonesia sudah menunjukkan semangat juangnya. Mereka memilih gaya menyerang yang kaya akan kecepatan dan terus menekan lawan.

Namun, itulah alasan mengapa Timnas Indonesia terbukti kelelahan pada akhirnya. Dalam pertandingan melawan Kamboja, pada 20 menit terakhir, Tim Garuda membiarkan Kamboja terus menekan dan membuat banyak situasi bergejolak di depan gawang kiper Syahrul Fadillah.

Ini berbanding terbalik dengan Vietnam yang kuat melakukan pressing sampai akhir.

5 dari 5 halaman

4. Pengalaman

Edo Febriansyah - Tak banyak yang mengenal nama penggawa Persita ini. Maklum sang pemain baru berseragam Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020. Dengan ketangguhan dan piawai membangun serangan dari belakang Edo bisa menjadi senjata rahasia skuad Garuda di ajang AFF nanti. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pelatih Shin Tae-yong membawa 9 pemain di bawah usia 21 tahun. Timnas Indonesia punya banyak wajah muda untuk bermain dengan semangat dan tekad. Namun, mereka masih belum berpengalaman, sering mengalami penurunan mental jika mereka kebobolan gol dan tidak tahan terhadap tekanan.

Sumber: Bongda

Berita Terkait