Bola.com, Jakarta - Sir Alex Ferguson jadi sosok manajer yang membesarkan nama Cristiano Ronaldo di Manchester United. CR7 pun membagikan momen paling indah bersama manajer legendaris Setan Merah tersebut.
Ferguson memboyong Ronaldo ke Manchester United dari Sporting Lisbon pada musim 2003-2004. Di bawah tangan dingin Ferguson, Ronaldo menjelma menjadi pemain bintang di Old Trafford.
Kebersamaan keduanya di Man United menghasilkan sembilan trofi. Itu termasuk tiga gelar Premier League dan juga satu trofi Liga Champions.
Setelah meraih kesuksesan besar di Inggris, Ronaldo akhirnya pergi. Bintang asal Portugal tersebut melanjutkan kariernya di Spanyol bersama Real Madrid dan kemudian Juventus.
Ada banyak momen indah yang dilalui Ronaldo bersama Ferguson. Namun, bintang Portugal itu tidak bisa melupakan kepedulian Ferguson terhadap para pemain serta keluarganya.
“Sulit untuk menyebut hanya satu momen saja,” kata Ronaldo di situs resmi Manchester United.
“Ada begitu banyak momen indah yang kami alami bersama. Bukan hanya memenangi banyak hal. Namun, dalam hati saya, saya menyimpan hal-hal yang paling sulit.
“Mungkin dia tak akan ingat, tapi saya akan mengatakannya karena itu adalah kisah yang indah. Suatu hari, ayah saya tengah dirawat di rumah sakit, dan saya sangat emosional. Dan saya bicara dengannya dan dia bilang: Cristiano, pergilah ke sana untuk dua atau tiga hari."
“Kami punya pertandingan yang sulit, dan saya adalah pemain kunci saat itu. Dia bilang: Akan menjadi sulit karena kita menghadapi pertandingan sulit, tapi saya mengerti keadaanmu dan saya akan membiarkanmu [pergi] dan kamu bisa pergi lalu menemui ayahmu,” cerita Cristiano Ronaldo.
Lebih Berkesan dibanding Juara Liga Champions
Tindakan Ferguson itu ternyata sangat berkesan bagi Ronaldo. Bahkan, CR7 menyandingkan momen tersebut dengan momen bahagia lain seperti menjuarai Liga Champions, Premier League, dan piala lainnya.
“Buat saya, itu adalah hal yang paling penting, terlepas dari memenangi Liga Champions, memenangi Premier League, memenangi piala dan hal lainnya," lanjut Ronaldo.
"Jadi saya harus mengapresiasinya karena apa yang dia katakan pada saya, dia selalu melakukannya. Saya harus mengapresiasinya."
Sepak Bola Bukan Prioritas
Ferguson menjelaskan bahwa pendekatannya terhadap keadaan yang sensitif sebenarnya tak lepas dari apa yang ia alami pada awal kariernya.
“Seorang anak muda datang ke kantor saya. Itu hari Selasa dan dia bilang: Bos, bisakah saya libur Jumat? Saya berujar: ‘Kenapa kamu ingin Jumat libur?’ dan dia bilang: Ayah saya sedang sekarat,” kenang Ferguson.
“Anda kalah. Apa yang bisa Anda lakukan? Saya membalas: Oh, tentu saja, nak. Santai."
“Sejak saat itu, kalau ada pemain datang kepada saya dan berkata 'Saya ingin libur besok', saya akan bilang: Ya, ada yang bisa saya bantu?"
“Dalam kasus Cristiano, saya tahu ayahnya tengah sakit. Saya tahu dia dirawat di rumah sakit. Menjadi penting baginya untuk ada di sana. Klub sepak bola sudah tak penting.”
“Anda harus mengerti: ada sejumlah hal yang lebih besar dari sekadar klub sepak bola, dan keluarga itu salah satunya. Tentunya. Anda takkan pernah menempatkan klub lebih dari keluarga,” cerita Fergie.
Sumber: Manchester United
Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, Published 18/12/2021)