Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Dinilai Lebih Layak ke Final Dibanding Singapura, Ini Alasannya

oleh Abdi Satria diperbarui 20 Des 2021, 11:37 WIB
Menit ke-82, Indonesia kembali mencetak gol. Kali ini dimulai dari tendangan sudut Evan Dimas yang dituntaskan sundulan keras Elkan Baggott. (Dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dinilai lebih layak ke final Piala AFF 2020 dibandingkan Singapura. Keyakinan itu dilontarkan Raja Isa, mantan pelatih Persipura Jayapura dan PSM Makassar kepada Bola.com, Senin (20/12/2021).

Tim Garuda sukses lolos ke semifinal Piala AFF 2020 dengan status juara Grup B dengan nilai 10. Pada laga terakhir fase grup, Indonesia menang 4-1 atas Malaysia di National Stadium, Kallang, Minggu (19/12/2021). 

Advertisement

Pada babak empat besar, Timnas Indonesia akan menghadapi runner-up Grup A, Singapura. Berdasarkan jadwal, Skuad Garuda dan The Lions akan bertemu dalam dua laga di National Stadium, Kallang, Singapura, 22 dan 25 Desember.

"Coach Shin Tae-yong berhasil membuat Indonesia bermain sebagai satu tim. Bukan mengandalkan individ atau pemain bintang seperti Timnas Indonesia terdahulu. Satu indikatornya adalah produktivas gol Indonesia," ungkap Raja.

Dari 13 gol yang dicetak Indonesia, hanya satu berasal dari striker yakni ketika Ezra Walian menjebol gawang Laos (12/12/2021). Adapun 12 gol lainnya masing-masing dicetak oleh Irfan Jaya (3 gol), Rahmat Irianto dan Evan Dimas (2 gol), serta satu gol dari Asnawi Mangkualam, Withan Sulaiman, Ramai Rumakiek, Pratama Arhan dan Elkan Baggot.

Raja mengapreasi kejelian Shin Tae-yong mengoptimalkan potensi pemain asuhannya. Itulah mengapa Raja Isa berharap Indonesia memakai jasa eks pembesut Timnas Korea Selatan itu dalam waktu yang lama, terlepas apa pun hasil Tim Garuda di Piala AFF.

"Minimal lima tahun depan. Saya optimistis, Timnas Indonesia bisa masuk peringkat 100 dunia dan bersaing di level Asia seperti Vietnam saat ini," tegas pelatih yang kini menangani Muktijoddha Sangsad KC, klub Liga Utama Bangladesh itu.

 

2 dari 4 halaman

Konsentrasi Lini Belakang

Bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar (kanan atas) berebut bola udara dengan gelandang timnas Malaysia, Arif Aiman pada laga Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Nasional Singapura, Minggu (19/12/2021). timnas Indonesia menaklukkan Malaysia 4-1. (AFP/Roslan Rahman)

Menghadapi Singapura dalam dua laga semifinal, Raja Isa berharap Shin Tae-yong membenahi konsentrasi lini belakang yang kerap kehilangan fokus serta membuat lawan mencetak gol.

Ia merujuk fakta gawang Timnas Indonesia selalu kebobolan justru pada  saat menghadapi lawan selevel atau di bawah mereka. Terutama saat lawan melakukan serangan balik cepat dan situasi bola mati.

Padahal, Singapura memiliki kelebihan itu dengan bermain taktis, serangan balik cepat serta piawai memanfaatkan bola mati. Singapura memiliki dua bersaudara yang juga anak kandung legenda mereka, Fandi Ahmad, yakni Irfan dan Ikhsan.

"Keduanya sama-sama memiliki postur yang tinggi untuk memenangkan duel bola atas," terang Raja Isa.

Penilaian serupa dilontarkan Yusrifar Djafar, eks bek PSM Makassar dan Timnas Indonesia.

"Saya berharap, Timnas Indonesia tetap bermain normal dan jangan pernah memandang enteng Singapura," kata Yusrifar yang membawa PSM meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000 ketika masih aktif sebagai pemain ini.

"Terkait kelebihan Singapura dalam bola mati, bisa saja coach Shin Tae-yong memainkan Elkan Baggot sejak menit awal," lanjutnya.

 

3 dari 4 halaman

Faktor Mental dan Dukungan Suporter

Timnas Indonesia berhasil melumat Malaysia dengan skor meyakinkan 4-1 dan memastikan diri melangkah ke semifinal Piala AFF 2020. Berikut enam pemain timnas Indonesia yang tampil memukau di laga tersebut.

Raja Isa dan Yusrifar sependapat Timnas Indonesia secara teknis lebih baik dari Singapura. Begitu pun dengan mental serta fisik dan stamina. Itulah mengapa keduanya tidak melihat faktor tuan rumah jadi nilai plus Singapura.

"Saya pikir faktor suporter tak berdampak signifinkan buat Singapura. Apalagi, suporter Indonesia pasti lebih militan dalam mendukung tim kesayangannya," kata Raja Isa.

Keduanya pun berharap, Indonesia bisa meraih kemenangan pada leg pertama agar bisa jadi modal buat laga kedua.

"Sebaiknya fokus dulu pada laga semifinal. Jangan pikir juara. Jangan sampai pengalaman pahit di Piala AFF 2010 terulang. Ketika itu, Indonesia yang dijagokan juara malah takluk di tangan Malaysia," tegas Raja Isa.

Khusus menghadapi Singapura, Indonesia juga pernah mendapat pelajaran berharga di Piala AFF 2004. Ketika itu, Timnas Indonesia yang sejatinya bermaterikan pemain bagus, justru dua kali kalah dari Singapura pada dua laga final dengan agregat 2-5.

4 dari 4 halaman

Jadwal Semifinal Piala AFF 2020:

Berita Terkait