Bola.com, Kallang - Timnas Indonesia bakal menghadapi laga yang tidak mudah di semifinal Piala AFF 2020. Mereka bakal bersua dengan tim tuan rumah Singapura dalam dua leg babak empat besar pada Rabu (22/12/2021) dan Sabtu (25/12/2021) di Stadion Nasional, Kallang.
Skuat Garuda wajib berbangga karena menembus fase ini dengan status juara Grup B dan tidak terkalahkan. Timnas Indonesia berhasil meraih 10 poin dari hasil tiga kemenangan dan satu imbang. Jangan lupa, catatan 13 poin dalam empat laga juga jadi yang terbanyak di antara kontestan lain.
Sedangkan Timnas Singapura merupakan runner-up Grup A. Performanya biasa saja, memetik tiga kemenangan dan satu kekalahan. Hasil minor yang mereka dapat itu saat kalah 0-2 dari Thailand yang akhirnya jadi juara Grup A dengan status selalu menang dalam empat laga.
Maka, wajar saja jika Timnas Indonesia lebih diunggulkan di atas kertas. Agresivitas menjadi modal untuk menekuk sang tuan rumah. Namun, Singapura juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka tidak akan mudah ditaklukkan oleh Timnas Indonesia.
Tim arahan Tatsuma Yoshida ini cukup menarik perhatian dengan keberadaan putra sang legenda hidup, Fandi Ahmad. Pria satu ini masih memegang rekor sebagai top scorer Timnas Singapura dengan 55 gol dari 101 laga.
Fandi Ahmad juga tidak asing bagi publik Indonesia. Pria yang kini telah berusia 59 tahun tersebut tercatat pernah merumput di Indonesia dengan membela NIAC Mitra. Dia pun mempersembahkan gelar Galatama 1982/1983.
Putra Fandi Ahmad Bisa Jadi Ganjalan
Kini, para putra Fandi Ahmad membela Timnas Singapura yang akan menghadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Tidak tanggung-tanggung, ada tiga putranya sekaligus masuk skuat The Lions di Piala AFF 2020. Mereka adalah Irfan Fandi, Ikhsan Fandi, dan Ilhan Fandi.
Dimulai dari yang tertua, yakni Irfan. Pemain milik Pathum United ini berposisi sebagai bek tengah. Dalam usia yang masih 24 tahun, dia berhasil membukukan 35 penampilan laga internasional bersama Timnas Singapura.
Dari situ saja sudah terlihat bahwa Irfan merupakan pemain yang sangat diandalkan di lini belakang. Dia bahkan tidak tergantikan dan selalu tampil dalam empat pertandingan fase grup lalu. Maklum, Irfan termasuk bek tangguh dengan postur 188 cm.
Lalu, sang adik Ikhsan Fandi juga tidak ketinggalan. Berposisi sebagai striker, dia juga tidak pernah absen dalam empat laga dan selalu masuk starting eleven. Total, ia sudah membukukan dua gol yang semuanya dicetak saat menang 3-0 atas Myanmar.
Striker satu ini agak berbeda karena berkarier di Eropa, tepatnya Norwegia. Sempat membela Raufoss IL, dia kini tercatat sebagai pemain FK Jerv. Namanya juga secara reguler tampil di kompetisi level klub.
Ikhsan juga termasuk predator yang ganas di kotak penalti lawan. Dalam usia 22 tahun, dia sudah menjadi andalan Timnas Singapura dan menembus kompetisi Eropa. Ini sudah menunjukkan sampai mana level permainannya.
Sedangkan nasib kurang beruntung dimiliki oleh Ilhan Fandi yang juga berposisi sebagai penyerang. Pemain berusia 19 tahun ini tidak sekalipun mendapat kesempatan bertanding di Piala AFF 2020.
Ancaman di Pertahanan Maupun Serangan
Jika menilik dari catatan singkat itu, Irfan tentu akan menjadi pemain yang harus dihadapi oleh barisan penyerang Timnas Indonesia. Pengalaman sang ayah akan membantunya dalam menghalau upaya serangan Tim Garuda.
Sebaliknya, Ikhsan yang memiliki ketajaman bakal memberi ancaman kepada skuat Shin Tae-yong. Posturnya yang mencapai 183 sebagai striker tentu akan membuat barisan pertahanan Timnas Indonesia lebih kerepotan.
Pelatih Tatsuma Yoshida juga sangat berpotensi memberi kesempatan kepada Ilhan untuk tampil melawan Timnas Indonesia. Namun, kemampuan dua kakaknya saja sudah cukup membuat Timnas Indonesia waspada.