Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Singapura pada laga semifinal Piala AFF 2020 di National Stadium, Kallang. Duel sengit tersebut bakal berlangsung dalam due leg.
Tim Garuda lolos ke babak empat besar dengan status juara Grup B dengan nilai 10. Adapun Singapura melenggang ke semifinal sebagai runner-up Grup A. dengan torehan sembilan poin.
Melakoni duel ini, Timnas Indonesia bertekad untuk melanjutkan tren bagus hingga lolos ke final. Di sisi lain, Timnas Singapura tak ingin malu di hadapan pendukungnya sendiri, seperti saat takluk 0-2 dari Thailand pada laga terakhir Grup A.
Pertandingan Indonesia versus Singapura juga menjadi ajang duel kapten kedua tim. Timnas Indonesia dipimpin Asnawi Mangkualam, sedangkan Singapura dikomandoi Hariss Harun.
Dua pemain ini bisa dibilang beda generasi. Usia mereka terpaut sembilan tahun. Asnawi jadi representasi skuad muda yang dibentuk pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong di Piala AFF.
Sama halnya di kubu Singapura. Hariss jadi gambaran banyaknya pemain senior di kubu tuan rumah. Hanya segelintir pemain yang usianya di bawah 23 tahun.
Melihat kinerja dua kapten pada penyisihan, mereka bisa mengangkat mental tim di lapangan. Asnawi sebenarnya jadi wakil kapten di ajang ini. Namun kapten utama Indonesia, Evan Dimas beberapa kali jadi cadangan.
Sehingga bek berusia 22 tahun itu naik pangkat menjadi kapten utama Timnas Indonesia. Uniknya justru dia memimpin tim saat bersua lawan berat pada Grup B, yakni Vietnam dan Malaysia.
Tak Canggung
Asnawi tak canggung ketika dipercaya menjabat sebagai kapten di timnas senior. Dia tetap main lugas seperti biasanya, tangguh saat bertahan, memiliki stamina bagus, dan sering membantu serangan.
Ini menjadi bukti kematangan mental dan permainan Asnawi. Maklum, dia punya jam terbang internasional yang cukup. Dalam dua musim terakhir, pemain asal Makassar itu membela tim kasta kedua Liga Korea Selatan, Ansan Greeners.
Daya juangnya di lapangan juga ikut memengaruhi rekan-rekannya. Asnawi hanya ditarik keluar saat mengalami cedera.
Jika tidak, dia seperti rela menghabiskan tenaganya dalam setiap pertandingan. Semangat ini seperti menular ke pemain lain. Beruntung, Timnas Indonesia dihuni banyak pemain muda sehingga bisa mengimbangi karakter Asnawi.
Pemain Senior dan Paling Profesional
Di sisi lain, Haris sudah cukup lama memimpin Timnas Singapura. Gelandang jangkar itu juga sempat menjabat sebagai kapten klub raksasa Malaysia, Johor Darul Takzim pada musim lalu.
Secara permainan, Hariss gelandang yang tangguh. Posturnya kukuh sehingga kuat saat duel dan punya ketenangan.
Tetapi ada hal lain yang membuatnya disegani rekan-rekannya. Dia dicap sebagai pemain paling profesional. Berangkat latihan paling awal dan pulang terakhir. Hal itu sudah diulas dibanyak media Malaysia dan Singapura.
Dari segi pengalaman, dia sudah berkali-kali menghadapi Timnas Indonesia. Mengingat sejak 16 tahun dia sudah bermain untuk Timnas senior Singapura.
Jadi, Hariss sangat paham bagaimana menjaga spirit rekan-rekannya di lapangan. Bukan tugas sulit baginya, karena banyak pemain senior di Singapura yang beberapa kali merasakan astmosfer berduel kontra Indonesia.