Bola.com, Jakarta - Boaz Solossa termasuk striker papan atas yang pernah berkiprah di Liga Indonesia dan tim nasional Indonesia. Bersama Persipura Jayapura, pria kelahiran Sorong, 16 Maret 1986 tercatat empat kali meraih trofi juara Liga Indonesia yakni pada 2005, 2008/2009, 2010/2011 dan 2013.
Ia pun tiga kali menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik pada kompetisi kasta tertinggi tanah air. Di level Timnas Indonesia, Boaz Solossa dua kali membawa skuad Garuda menembus final Piala AFF yakni pada edisi 2004 dan 2016.
Bagi Boaz yang kini berkostum Borneo FC di BRI Liga 1, pencapaian itu merupakan buah kerja keras untuk mewujudkan impian kecilnya ketika pertama kali bersentuhan di sepak bola.
Menurut Boaz, sejak masih duduk dibangku sekolah dasar, ia sudah ikut berlatih di SSB Putra Yohan yang dilatih oleh ayahnya, Cristian Solossa.
"Saya beruntung berasal dari keluarga yang mencintai sepak bola,"kenang Boaz dalam channel youtube Tiento Indonesia, belum lama ini.
Keluarga Sepak Bola
Boaz merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Tiga kakaknya Joice Solossa, Ortizan Solossa dan Nehemia Solossa juga berprofesi sebagai pesepakbola.
Meski begitu, Boaz mengaku sempat memutuskan meninggalkan sepak bola ketika sang ayah, Cristian Solossa meninggal dunia saat dirinya masih kelas satu SMP pada 1996. Beruntung, sang ibu Maria Sarobi Solossa terus berupaya mengembalikan semangat Boaz sehingga mampu melewati masa sulit dan tetap berlatih sepak bola.
Pada 2000, Boaz kemudian menjadi bagian dari tim muda Perseru Serui sebelum menjadi bagian dari Persipura Junior mulai 2002. Dua tahun kemudian, namanya masuk dalam skuad Papua di PON 2004.
Dalam ajang multi event itu, Boaz menjadi top skorer dengan 10 gol sekaligus membawa Papua juara bersama dengan Jawa Timur di PON 2004. Talenta yang dimilikinya membuat Peter White memasukkan namanya dalam daftar pemain timnas yang dipersiapkan tampil di Piala Tiger 2004.
Sebelum berkiprah di ajang sepak bola antar negara Asia Tenggara itu, Boaz menjalani debutnya bersama timnas ketika Indonesia menghadapi Arab Saudi pada kualifikasi Piala Dunia 2006 pada 13 Oktober 2004.
Bawa Persipura Juara
Di Piala Tiger 2004, Boaz tampil cemerlang bersama skuad Garuda dengan koleksi empat gol. Jumlah golnya itu hanya berselisih tiga gol dengan Ilham yang dinobatkan menjadi top scorer turnamen.
Meski bukan jadi bomber tersubur, nama Boaz justru lebih banyak menjadi sorotan. Malah, cedera yang dialaminya pada leg pertama final kontra Singapura di Stadion Gelora Bung Karno, 8 Januari 2005, dinilai jadi biang kegagalan Indonesia meraih trofi juara.
Boaz terpaksa ditarik keluar setelah tekel horor Baihakki Khaizan menerjang engkelnya. Cedera yang membuat kualitas serangan timnas menurun tajam, skuad Garuda pun takluk dari Singapura dengan skor 1-3 pada laga. Tanpa Boaz pada leg kedua di Stadion Jalan Besar, 16 Januari 2005, skuad Peter White kembali tak berdaya dan menelan kekalaham 1-2 dari tuan rumah.
Setelah cederanya pulih, Boaz kembali beraksi bersama Persipura di Liga Indonesia 2005. Musim itu juga, tim Mutiara Hitam yang dilatih Rahmad Darmawan untuk kali pertama meraih trofi juara kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Bagi Boaz, sukses itu menjadi kenangan terindah dalam karier sepak bola. Apalagi pada laga final, yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, 25 September 2005 ia mencetak satu dari tiga gol Persipura ke gawang Persija Jakarta. Persipura akhirnya meraih trofi juara setelah mengalahkan tim Macan Kemayoran dengan skor 3-2.
Sumber: Youtube Tiento Indonesia