Bola.com, Jakarta - Sebagan besar penggila sepak bola Tanah Air hanya bisa menyaksikan kiprah Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura lewat layar kaca atau live streaming. Selain faktor jarak, aturan ketat protokoler kesehatan di masa pandemi Corona COVID-19 di Negeri Singa, membuat fans Tim Merah-Putih yang dikenal fanatis tak leluasa memberikan dukungan langsung.
Sudah bukan rahasia lagi, warga Indonesia rela berpergian lintas negara di ajang Piala AFF edisi-edisi sebelumnya demi mendukung Tim Garuda. Penggawa Timnas Indonesia kian bersemangat berlaga di lapangan karena kehadiran suporter di tribune suporter.
Saat bertarung di Singapura, Timnas Indonesia sejatinya tidak sendirian. Pertandingan-pertandingan Evan Dimas cs. bisa disaksikan penonton dalam jumlah terbatas. Panitia Piala AFF melepas tiket pertandingan sebanyak 10 atau 5 ribu lembar menyesuaikan kapasitas stadion.
Saat berlaga di empat laga penyisihan di Stadion Bishan dan Stadion Nasional Singapura pasukan asuhan Shin Tae-yong mendapat dukungan dari warga Indonesia yang bermukim di Singapura. Saat laga melawan Kamboja, Laos, dan Vietnam yang digelar di Bishan, ratusan orang fans Garuda hadir. Jumlahnya berlipat naik saat Timnas Indonesia melawan musuh bebuyutan Malaysia pada laga penyisihan Grup B yang dihelat di Stadion Nasional pada Minggu (20/12/2021).
Sekitar 3.500 WNI menyerbu stadion tersebut. Salah satunya Franky Chandra, warga negara kita yang sudah bermukim di Singapura selama empat tahun.
Franky seorang pengusaha alat-alat sports di Tanah Air. Sebelum masa pandemi ia kerap bolak-balik Singapura-Jakarta untuk mendampingi istrinya yang bekerja di salah satu perusahaan asing di Neger Singa.
Franky pendukung fanatik Persija Jakarta. Ia dikenal aktif mengikuti grup-grup sepak bola nasional di media sosial Facebook.
Pria yang dikaruniai seorang anak berusia 4 tahun tersebut tak menyia-nyiakan kesempatan menonton pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
"Kebetulan karena pandemi saya enggak bisa sembarangan mudik ke Jakarta, tinggal sementara di Singapura. Saya langsung antusias begitu tahu laga Timnas Indonesia boleh menghadirkan penonton. Sejak jauh-jauh hari saya langsung pilih laga Indonesia Vs Malaysia. Duel yang saya yakini paling seru di penyisihan karena kedua negara terlibat rivalitas di sepak bola," cerita Franky saat dikontak Bola.com pada Rabu (22/12/2021).
Beli Tiket On-line
Kediaman Franky Chandra lumayan jauh dari lokasi pertandingan Timnas Indonesia kontra Malaysia. Dari apartemennya di kawasan Bartley a menumpang MRT yang memakan waktu selama 40 menit.
"Walau agak jauh tapi di Singapura relatif enak kaitan transportasi. MRT langsung terkonek ke lokasi stadion. Ada stasiun di setiap gerbang stadion. Saya tinggal duduk manis saja," ungkap Franky.
Franky membeli tiket pertandingan secara on-line via situs Ticket Master via Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS).
Panitia telah membuka penjualan tiket Piala AFF sejak 28 November 2021 khusus untuk pendukung Singapura dan pada 1 Desember 2021 untuk penggemar timnas lainnya, termasuk Timnas Indonesia.
Penonton wajib telah divaksinasi dua kali untuk masuk ke stadion. Panitia juga bakal memberikan gelang berwarna bagi para penonton.
Tiket dijual seharga 25 dolar Singapura atau setara dengan Rp263 ribu bagi dewasa dan 15 dolar Singapura (Rp157 ribu) bagi anak-anak.
"Tidak susah buat membeli tiket, tinggal menunjukkan nomor ID dari kartu tinggal sementara langsung tinggal bayar secara on-line," ucap pria kelahiran Ciamis berusia 44 tahun itu.
Berbeda dengan di Indonesia yang menggunakan tiket fisik, suporter yang ingin menyaksikan Piala AFF tinggal menunjukkan kode booking di ponselnya yang akan discan d area stadion. "Saya beli tiket yang seharga 25 dolar Singapura," cerita Franky.
Penggeledahan Lapis 3
Untuk bisa masuk area stadion, panitia penyelenggara Piala AFF 2020 dibantu pihak kepolisian Singapura melakukan penjagaan ketat. Ada tiga proses yang harus dilalui para fans sebelum bisa duduk di kursi trbune.
Pintu pertama, para penonton melakukan scan tiket pertandingan plus aplikas Save Together (semacam Peduli Lindungi di Indonesia). "Di pintu selanjutnya ada pemeriksaan ketat makanan dan minuman. Minuman mineral tak boleh dibawa masuk," cerita Franky.
Aturan ini pun menurut Franky Chandra tak sesuai regulasi awal, di mana penonton boleh bawa botol mineral pribadi. Tujuannya mereka bisa minum dengan barang bawaan sendiri, tanpa harus berbagi dengan orang lain yang rawan penularan virus Corona.
"Mungkin karena laga panas Indonesia Vs Malaysia aturan diubah. Panitia takut botol mineral dipakai buat alat-alat lempar-lemparan seperti yang terjadi di dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang melibatkan dua negara. Jadilah penonton hanya bisa minum air keran di toilet stadion. Itupun harus antre. Teriak-teriak sepanjang laga lumayan juga bikin haus dan serak karena enggak bisa nenggak air," terang Franky.
Pemeriksaan terakhir adalah pemeriksaan metal detector. Penonton Timnas Indonesia tidak dperbolehkan membawa benda-benda keras semacam gagang tongsis, pegangan bendera dan sebagainya.
"Lucunya panitia menyita bendera Merah-Putih juga. Mereka enggak memperbolehkan suporter negara kita bawa bendera ke tribune," paparnya.
Aturan agak nyeleneh soal bendera dikeluarkan Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) yang melarang keras suporter Timnas Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah-Putih di tribune penonton pada semifinal Piala AFF 2020. Penyebabnya adalah Indonesia masih terbelenggu sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Aturan ini kembali diterapkan dalam duel semifinal leg pertama antara Indonesia Vs Singapura pada Rabu (22/12/2021).
Namun, larangan itu kemudian dicabut oleh panitia penyelenggara AFF. Direktur Turnamen, Jeysing Muthiah, menegaskan tak ada aturan yang dilanggar bila suporter mengibarkan bendera Merah Putih di tribune penonton.
"Telah menjadi perhatian dari AFF, kami mengizinkan para suporter Thailand dan Indonesia untuk membawa bendera nasional pada pertandingan masing-masing tim. Itu tidak bertentangan dengan pemberitahuan WADA mengenai larangan pengibaran bendera nasional," bunyi surat resmi AFF.
"Dengan ini, AFF telah menghapus larangan yang mungkin diperkenankan kepada suporter Thailand dan Indonesia untuk mengibarkan bendera nasional mereka di dalam stadion," tegas pernyataan tersebut.
"Garing juga menyaksikan duel Indonesia tanpa atribut suporter. Gendang atau drum yang biasanya jadi alat pemacu semangat sepanjang laga mengiringi nyanyian suporter tidak boleh sama sekal," kata Franky Chandra.
Tak bisa Bercengkrama
Saat sudah masuk stadion, para penonton baru dipersilahkan duduk di kursi sejam sebelum kick-off pertandingan.
"Duduknya dipisah-pisah. Di aturan resmi tak boleh pindah kursi atau bercengkrama dengan suporter lain. Kami pun harus pakai masker yang tak boleh dilepas sepanjang pertandingan. Rasanya jelas enggak seru, tapi demi bisa menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia saya pilih menurut saja," terang Franky Chandra.
Franky mengaku puas akhirnya bisa menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung di stadion di masa pandem corona. "Walau susah ngapa-ngapain saya tetap happy. Sudah lama benar saya tidak bisa menyaksikan duel yang melibatkan Timnas Indonesia. Terakhir di Piala AFF 2018 yang digelar di Singapura juga. Rasanya haus tak terasa, seneng banget," kata Franky yang datang sendirian tanpa anak dan istri.
Franky melewatkan laga leg pertama semifinal kontra Singapura. "Saya sudah dapat tiket pertandingan leg kedua. Jika lolos ke final saya pastikan nonton. Moga-moga Timnas Indonesia bisa juara. Capek juga jadi spesialis runner-up," tuturnya.
Perjuangan Franky dan warga Indonesia yang bermukim di Singapura buat bisa memberi dukungan ke Timnas Indonesia secara langsung layak disaluti. Semangat!
Baca Juga
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025