Bola.com, Jakarta - Hasil imbang 1-1 didapat Timnas Indonesia saat melawan tuan rumah Singapura dalam semifinal leg pertama Piala AFF di National Stadium, Rabu (22/12/2021).
Hasil ini bukan yang terbaik bagi tim Merah Putih mengingat mereka sempat unggul menit 28' lewat Witan Sulaeman. Pada babak kedua, performa Timnas Indonesia sempat turun dan membuat Singapura menyamakan kedudukan menit 70' lewat Ikhsan Fandi.
Namun ada hal beda yang diperlihatkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Selama berdiri di pinggir lapangan, dia terlihat lebih tenang. Tidak ada lagi protes keras yang dilakukannya kepada wasit seperti di laga pamungkas Grup B melawan Malaysia.
Maklum, Timnas Indonesia sempat unggul dan tampil lumayan rapi di babak pertama. Ketika disorot kamera, pelatih asal Korea Selatan ini lebih banyak memandang ke lapangan dengan wajah datar. Ada momen dia memberikan tepuk tangan ketika anak buahnya membuat peluang.
Namun saat skor imbang 1-1, pelatih 52 tahun ini cukup banyak memberikan instruksi dengan arahan tangannya. Dia mengingatkan para pemain belakang untuk kembali ke posisinya.
Yang tak berubah darinya, sepanjang 90 menit, mantan pelatih timnas Korea Selatan ini tak duduk di bench. Dia mengaku jika ini bentuk kerja keras untuk mengimbangi perjuangan anak buahnya di lapangan.
Tapi usai laga, dia memberikan ekspresi berbeda. Senyum mengembang di wajahnya ketika menjabat tangan pelatih Singapura, Tatsuma Yoshida.
Kecewa Berat
Sepertinya dia lega dengan hasil imbang tersebut. Namun saat sesi interview, dia mengaku tidak puas dengan hasil ini. “Pastinya hasil ini tidak memuaskan,” jawabnya.
Meski demikian, dia memaklumi jika permainan anak buahnya menurun dibandingkan laga sebelumnya lawan Malaysia.
Shin Tae-yong sudah memprediksi hal ini. Anak buahnya kelelahan setelah habis-habisan menghadapi Malaysia. “Saya sudah menduga. Ada saatnya pemain dalam kondisi lelah sekali,” sambungnya.
Baca Juga
Tony Popovic Ingin Timnas Australia Berlaga di Piala AFF, biar Enggak Makin Disusul Timnas Indonesia
Safee Sali Ungkap Motivasi Besar yang Membuat Malaysia Juara Piala AFF 2010: Ingin Balas Dendam dengan Timnas Indonesia
Federasi Sepak Bola Kamboja Resmi Investigasi Dugaan Match Fixing di Piala AFF 2024, Gandeng Kepolisian Selidiki Kiper Timnas