Bola.com, Jakarta - Bintang Chelsea, Mason Mount, mengaku telah mengalami banyak perkembangan di bawah bimbingan Thomas Tuchel sekitar satu tahun terakhir. Mason Mount menjadi pemain yang jauh lebih berbahaya setelah The Blues ditangani oleh manajer asal Jerman itu.
Mason Mount menjadi pemain Chelsea yang tidak tergantikan pada musim ini. Sempat absen dalam beberapa laga karena sakit dan cedera, namun sosok Mason Mount sangat dibutuhkan.
Bermain di dalam sistem formasi 3-4-3 yang diterapkan oleh Thomas Tuchel di Chelsea, Mason Mount memegang peran penting, terutama dalam membantu para penyerang.
Mason Mount menjadi pemain yang cukup sering masuk ke dalam kotak penalti saat ini. Ternyata pemain Inggris ini itu memang mendapat instruksi untuk lebih sering mencoba mencetak gol sendiri di Chelsea.
Perubahan Peran
Mason Mount mengakui ada perubahan peran dan gaya bermain di lapangan dalam setahun terakhir. Dulu dia fokus bermain di tengah, sekarang mendapatkan kebebasan untuk naik ke depan dan lebih aktif membantu para penyerang.
"Pada tahun pertama atau kedua saya bermain dengan peran yang lebih dalam sebagai gelandang nomor delapan," kata Mount kepada Sky Sports.
"Sekarang saya bermain lebih ke depan sebagai pemain nomor 10 sekaligus winger, jadi saya punya lebih banyak kesempatan masuk kotak penalti."
"Mereka ingin saya lebih sering masuk kotak penalti dan jadi ancaman saat menyerang. Sekarang hal ini jadi fokus besar saya," imbuh gelandang Chelsea itu.
Lebih Sering Mencetak Gol
Statistik juga membuktikan bahwa Mason Mount lebih banyak membuat sentuhan di kotak penalti lawan. Dia juga bisa menciptakan lebih banyak tembakan, artinya akan ada lebih banyak gol.
"Saya telah melihat perkembangan dalam beberapa pertandingan terakhir soal peluang yang saya dapatkan hanya dengan masuk ke kotak penalti," ujar Mount.
"Tahun lalu, saya lebih banyak bermain di kiri. Musim lalu saya terlalu sering menusuk ke dalam dengan kaki kanan saya. Sekarang mungkin saya perlu fokus mengirim umpan silang," tandas pemain yang juga jebolan akademi Chelsea itu
Sumber: Sky Sports
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 23/12/2021)