Bola.com, Jakarta - Tahun ini bek Arema FC, Rizky Dwi Febrianto seperti dapat banyak berkah. Jadi pemain inti di klub, melepas masa lajang beberapa bulan lalu dan kini jadi bagian Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Singapura.
Semua itu didapat Rizky Dwi Febrianto bukannya tanpa perjuangan apalagi kebetulan belaka. Dia sudah mencanangkan target dan punya misi untuk merealisasikannya.
Yang jadi perhatian publik, tentu prosesnya bergabung dengan Timnas Indonesia. Dia tak sempat mengikuti pemusatan latihan di Turki, namun namanya didaftarkan pelatih Shin Tae-yong di ajang dua tahunan tersebut.
Beberapa pihak memprediksi Rizky hanya jadi penghangat bangu cadangan karena posisi bek kanan ada kapten tim Asnawi Mangkualam yang selama ini tak tergantikan. Tapi saat lawan Vietnam di fase Grup B, Rizky masuk sebagai pengganti, performanya tak mengecewakan.
Alhasil, kinerjanya di lini belakang mampu membuat Vietnam keder dan gagal mencetak gol meski berulang kali membombardir gawang Nadeo Argawinata.
Pada laga tersebut, dia bisa jadi pengganti yang layak ketika Asnawi mengalami akumulasi kartu, cedera atau kelelahan. Hanya saja, karakter kedua pemain relatif berbeda.
Rizky Dwi Febrianto lebih banyak bertahan, sementara Asnawi memiliki kemampuan lebih saat menyerang. Namun dia punya kelebihan lain seperti tendangan bebas dan akurasi umpan yang bagus. Itu sebabnya Rizky disertakan di skuat Piala AFF 2020.
“Selama ini saya fokus total untuk mengeluarkan permainan saya di Arema FC. Alhamdulillah sekarang bisa berada di Timnas untuk Piala AFF 2020,” jawab pemain 24 tahun ini.
Jalan Berliku Menuntunnya ke Titik Terendah
Apa yang diraih Rizky saat ini ditempuh dengan jalan berliku. Di awal kemunculannya bersama Madura United musim 2017, dia dilabeli pemain muda potensial. Rizky beberapa kali dapat kesempatan main. Padahal Madura United dihuni banyak pemain bintang.
Panggilan Timnas Indonesia U-23 pun didapatkannya musim 2019. Sebuah tanda jika permainannya menjanjikan.
Tapi justru disini titik terendahnya terjadi. Dia mengalami cedera lutut lumayan parah dalam sebuah turnamen di Yogyakarta. Hasratnya membela Indonesia di SEA Games 2019, Filipina harus dikubur dalam-dalam.
Apesnya, klub yang dibelanya waktu itu, Kalteng Putra juga bermasalah. Timnya terdegradasi dan terbelit masalah finansial. Masa depan Rizky terkatung-katung waktu itu.
Musim 2020, dia sempat kesulitan dapat klub. Setelah pulih dari cedera, tentu ada keraguan dari klub untuk mengontraknya.
Persela Lamongan waktu itu sempat mendatangkannya. Namun menit akhir pendaftaran pemain, dia belum dikontrak.
Gabung Arema FC
Beruntung Arema FC yang sedang butuh bek kanan menariknya. Sayang, waktu itu dia tak sempat bermain karena kompetisi dihentikan akibat pandemi virus corona.
Saat tak ada kompetisi, ini jadi waktu bagi Rizky mengembalikan performa terbaiknya pasca cedera. Kerja kerasnya terbayar. Dia berhasil jadi pilihan utama musim ini.
Padahal persaingan di sektor bek kanan tak mudah. Jelang kompetisi bergulir, pemain naturalisasi Diego Michiels datang. Secara pengalaman tentu Diego lebih banyak.
Namun demikian, Rizky bisa memenangi persaingan tersebut. Sehingga permainannya terpantau Shin Tae-yong. “Sebenarnya saat pemusatan latihan saya sempat dapat kabar dipanggil. Tapi ada aturan setiap klub hanya dua pemain yang dilepas. Jadi saya tetap ada di Arema FC dan fokus di kompetisi. Alhamdulillah ternyata ikut AFF juga,” tegasnya.
Baca Juga
Jelang Pengambilan Sumpah WNI dan Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Makin Gacor Cetak Gol untuk FC Copenhagen di Liga Denmark
Tak Anti Naturalisasi, Mantan Timnas Indonesia Ini Sanjung Patriotisme Pemain Keturunan pada R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
5 Pemain Lokal Ini Bisa Jadi Andalan Timnas Indonesia U-22 untuk Piala AFF 2024: Punya Jam Terbang Tinggi, Saatnya Unjuk Gigi!