Bola.com, Jakarta - Pratama Arhan tampil gemilang bersama Timnas Indonesia selama Piala AFF 2020. Di tengah gegap gempita euforia Merah Putih, terselip kisah mengharukan dari Mak Surati, sang ibunda tercinta.
Pratama Arhan menuai pujian dari banyak pihak menyusul aksi menawan di posisi bek kiri Timnas Indonesia. Terbaru, ia mencatatkan gol ke gawang Singapura pada leg kedua semifinal Piala AFF 2020.
Sosok pemilik lemparan ke dalam yang sangat keras itu dilahirkan di Blora, Jawa Tengah pada 21 Desember 2001. Arho, sapaan akrab Arhan, menyukai sepak bola sejak kecil. Menjadi pemain sepak bola profesional adalah cita-cita Arhan sejak ia masih kecil.
Namun siapa sangka, perjuangan Arho menuju panggung internasional bersama Timnas Indonesia menyisakan kisah mengharukan. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Adalah Surati, 44 tahun, ibunda Arhan, yang selalu memberikan dukungan penuh kepada anak tercintanya. Ganjar bercerita betapa wanita hebat yang biasa disapa Mak Surati itu berjuang demi memenuhi cita-cita bek berusia 20 tahun itu.
"Pratama Arhan, Cah Mblora yang golnya berperan penting dalam lolosnya Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2020. Jateng bangga padamu, Han."
"Tapi teman-teman, di balik Arhan, ada satu sosok yang lebih penting. Dialah Bu Surati. Ibunda Arhan. Perempuan 44 tahun yang berjuang dengan peluh di sawah, bertani dan berjualan sayur demi menyokong cita-cita Arhan."
"Bahkan Bu Surati harus berutang untuk membelikan sepatu Arhan, membiayai latihan di SSB Terang Bangsa, dan mengikuti turnamen mengasah kemampuan Arhan. Hingga Arhan masuk PSIS Semarang dan dipanggil Timnas Indonesia."
"Terima kasih Bu Surati, sehat selalu," tulis Ganjar Pranowo di laman Twitter-nya.
Bermain Sepak Bola Sejak Kelas 4 SD
Viral video keluarga Pratama Arhan begitu antusias ketika pemain PSIS Semarang itu membukukan gol ke gawang Timnas Malaysia pada ajang Piala AFF 2020 beberapa waktu lalu.
"Senang, gembira, sangat puas atas terciptanya gol Arhan. Ya, kita spontan, loncat-loncat gembira," cerita Surati saat diwawancara iNews.
Surati turut menceritakan sejatinya dirinya tidak punya ekspektasi Pratama Arhan bisa mencetak gol untuk Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020.
"Kalau itu (gol ke gawang Timnas Malaysia) tidak mengharapkan. Sudah menjadi rezeki dia ya. Karena dia memang pemain belakang," Surati mengungkapkan.
Kemudian Surati ditanya kapan sosok Pratama Arhan mulai menggeluti sepak bola. Plus sampai sekarang ia ternyata masih tidak percaya sang anak dipanggil Timnas Indonesia.
"Dia mulai bermain sepak bola itu kelas 4 SD, ikut SSB. Kami tidak menyangka dipanggil Timnas," kata Surati.
"Karena tentu pesaing anak kami itu banyak, tapi Alhamdulillah dipanggil juga. Kami sebagai orang tua selalu mendukung, apa yang ia raih. Dia juga bangga dengan timnasnya ini," tambahnya.
Hari Ini, Pratama Arhan dipastikan kembali jadi tulang punggung Timnas Indonesia ketika bersua Singapura di leg pertama semifinal Piala AFF 2020.
Karier Pratama Muda
Ketika masih duduk di bangku SD, Arhan berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bernama Putra Mustika. Jarak SSB itu sekitar 17 kilomter dari kediaman orang tua Arhan di Blora.
Setelah lulus SD, Arhan kemudian pindah ke Semarang dan bergabung dengan Terang Bangsa. Di SSB itulah Arhan terus berkembang hingga bisa menembus tim utama PSIS Semarang dan Timnas Indonesia senior.
Di usianya yang masih sangat muda, Pratama Arhan sudah jadi andalan di lini belakang tim nasional Indonesia. Di Piala AFF 2020, Arhan jadi andalan utama di posisi kiri pertahanan tim nasional Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Di Piala AFF 2020, Pratama Arhan hampir selalu dipercaya tampil. Ia hanya absen sekali di ajang tersebut yakni pada laga melawan Laos. Di laga itu posisi bek kiri Indonesia diisi oleh bek Persita Tangerang, Edo Febriansyah.
Selain pada laga kontra Singapura, penampilan terbaik Arhan sejauh ini di ajang Piala AFF 2020 adalah saat Indonesia menang 4-1 atas Malaysia di laga terakhir fase grup. Di laga itu Arhan mencetak gol dengan tendangan keras dari luar kotak penalti yang juga jadi keahliannya.