Bola.com, Jakarta - Mantan bek Manchester United, Gary Neville, meminta manajer sementara Ralf Rangnick untuk meninggalkan sistem 4-2-2-2 yang disukainya. Menurutnya, ada dua masalah yang tercipta jika menerapkan formasi tersebut.
Ralf Rangnick diangkat pada akhir November setelah Ole Gunnar Solskjaer dipecat manajemen Manchester United. Pemain Jerman itu memenangkan kedua pertandingan Liga Inggris dengan skor identik 1-0 melawan Crystal Palace dan Norwich.
Namun, rentetan kemenangan itu terhenti setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Newcastle. Neville merasa Rangnick mungkin akan segera dipaksa untuk mengubah pengaturan taktis untuk mendapatkan hasil maksimal dari para pemainnya.
"Masalah dengan sistem ini ada dua. Salah satunya adalah bahwa pada akhirnya Anda tidak memiliki keseimbangan di waktu-waktu tertentu. Saat Anda bertahan, Anda sebenarnya menjadi 4-4-2. Masalah yang Anda miliki adalah Anda harus memiliki pasangan untuk Ronaldo.
"Akan menarik untuk melihat apakah Ralf Rangnick akan membuang sistem yang dia mainkan dalam dua pertandingan pertamanya atau tidak. Saya tidak tahu tim mana pun di Eropa yang memainkan sistem ini dengan sangat baik."
1 Gol FC
Manchester United belum pernah kalah pada era Ralf Rangnick sebagai manajer. Tapi, catatan uniknya, di bawah kendali Rangnick, United hanya mampu mencetak satu gol setiap laga.
United baru saja memainkan laga keempat bersama Rangnick. Setan Merah bertandang ke markas Newcastle, Selasa (28/12/2021) dini hari WIB. Pada laga pekan ke-19 Liga Inggris, United harus puas dengan skor 1-1.
Catatan untuk Rangnick bukan hanya soal ketergantungan pada performa apik David de Gea, tapi juga kinerja lini serang. Sebab, dari empat laga yang sudah dilalui, United hanya mampu mencetak gol per laga.
Tidak percaya? Simak hasil-hasil yang didapat United bersama Rangnick di bawah ini:
- 05/12/21 Manchester United 1 - 0 Crystal Palace
- 09/12/21 Manchester United 1 - 1 Young Boys
- 12/12/21 Norwich City 0 - 1 Manchester United
- 28/12/21 Newcastle 1 - 1 Manchester United
Situasi ini agak berbeda dengan era Michael Carrick. United mampu mencetak enam gol dari tiga laga yang dimainkan. Padahal, lawan yang dihadapi relatif sulit seperti Villarreal, Chelsea, dan Arsenal.
Masalahnya Apa, Rangnick?
Ada banyak spekulasi di balik rendahnya produktivitas gol United era Rangnick. Salah satunya adalah formasi 4-2-2-2 yang sulit dimengerti para pemain. Tapi, Rangnick membantah asumsi tersebut.
"Hari ini, itu bukan soal formasi, ini soal seberapa agresif kami. Itu adalah masalah energi dan, di area itu, kami harus menjadi lebih baik, termasuk apa yang kami lakukan saat menguasai bola," kata Rangnick.
"Bahkan ketika kami menguasai bola, kami memiliki terlalu sering memberi giveway, termasuk gol itu dan, jika Anda kebobolan pada menit ke-7 di St James' Park, maka segalanya menjadi lebih rumit.