Bola.com, Jakarta - Selama periode kegiatan olahraga harus dikurangi demi kesehatan masyarakat, orang-orang dalam industri olahraga mencari solusi baru agar klub dan penggemar olahraga dapat terus berinteraksi. Mereka menemukan solusi tersebut dengan teknologi blockchain dalam bentuk fan token, NFT, crypto-sponsorship dan masih banyak lagi.
Sebelum memahami bagaimana teknologi ini memberikan solusi? Kalian harus memahami terlebih dahulu mengenai blockchain.
Mengenal istilah blockchain
Blockchain merupakan sebuah tipe database yang sistem pencatatannya dalam bentuk blok-blok yang terhubung dan datanya dapat diverifikasi. Satu blok memiliki kapasitas tertentu dan jika sudah terisi data akan tertutup. Blok ini kemudian dihubungkan dengan blok sebelumnya dengan kode sehingga datanya urut berdasarkan waktu, dan membentuk jaringan seperti rantai.
Bedanya blockchain dengan database biasa adalah struktur data database biasa menggunakan tabel. Sedangkan blockchain menggunakan blok-blok yang dihubungkan.
Guna membuat satu blok, akan ada banyak node (komputer) yang harus memverifikasi data dalam blok tersebut. Hal ini dilakukan demi memastikan data yang tersimpan dalam blok benar, dan tidak ada satu pihak pun yang mengubah data tersebut.
Konsep utama blockchain adalah mencatat data yang dapat didistribusikan tapi tidak dapat diedit. Data yang dicatat bisa dalam bentuk apa saja, tapi kebanyakan adalah data transaksi keuangan. Dari sinilah muncul berbagai kreasi seperti cryptocurrency, smart contracts, NFT dan lain-lain.
Lalu bagaimana teknologi blockchain memberikan solusi untuk industri olahraga?. Ada beberapa cara teknologi blockchain dapat membantu industri olahraga, 3 diantaranya adalah penggunaan mata uang kripto, NFT, dan smart contracts.
3 Poin Penting
1. Cryptocurrency token penggemar (fan tokens)
Saat ini sudah ada pihak yang memanfaatkan cryptocurrency. Paris Saint-Germain membayar Lionel Messi sebagian dengan token penggemar PSG milik klub PSG.
Menurut media Perancis L'Equipe, kedatangan Messi dikabarkan meningkatkan harga jual token penggemar tersebut. Alhasil, hal itu membuat PSG meraup untung yang cukup besar dari penjualan token itu.
Tidak hanya PSG, sudah banyak klub-klub lain yang membuat token penggemar, seperti Juventus, Arsenal, FC Barcelona, Atlético de Madrid, AS Roma dan Istanbul Başakşehir.
Dengan menjual token penggemar, klub olahraga bisa menambah saluran pendapatan untuk perkembangan klubnya.
2. Aset Digital Penggemar untuk Koleksi
Penggunaan teknologi blockchain membuat penggemar dapat memiliki koleksi digital dari atlet favorit mereka. Guna menjamin koleksi digital ini orisinal dan tidak dapat diduplikasi, klub pemain menggunakan NFT (Non Fungible Token), data yang disimpan dalam file yang digunakan mentransfer informasi di jaringan blockchain. Konsep NFT sama seperti sertifikasi kepemilikan digital.
Berbekal NFT, penggemar mendapat jaminan koleksi digital yang ia miliki adalah asli yang dikeluarkan klub favorit mereka. Sebagai contoh platform NBA Top Shot mengeluarkan koleksi digital NFT dalam bentuk file-file klip video para pemain yang sedang melakukan aksi seperti shoot, steal, atau blok.
Di dalamnya juga ada data statistik pemain. Penggemar dapat membeli koleksi digital ini di platform NBA Top Shot. Konsepnya sama seperti kartu bola basket atau bisbol tradisional. Akan tetapi, tidak seperti kartu bola basket biasa, Moment” sepenuhnya dalam bentuk digital dan disimpan dalam dompet perangkat lunak.
NBA Top Shot mendapat lisensi resmi dari NBA, dan pemiliknya berencana untuk merilis koleksi digital serupa yang menampilkan petarung UFC. Tidak hanya basket, para pelaku industri olahraga juga mulai berlomba-loba mengeluarkan koleksi digital baseball dan sepakbola.
3. Smart Contracts
Secara sederhana smart contract adalah baris kode yang disimpan di blockchain dan secara otomatis dijalankan ketika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi. Smart contract dapat diterapkan dalam investasi langsung pada atlet, klub, dan praktik manajemen olahraga.
Ilustrasi praktis dari keterangan di atas bisa dibaca di bawah ini :
A adalah pemain sepak bola profesional, dalam smart contract A akan mendapat bonus jika berhasil mencetak gol ke-3. Jika A melakukan gol ke-3 musim ini, klub akan diminta untuk membayar A bonus sebesar Rp300.000.000.
Ketika A berhasil mencatat gol ke-3 itu, liputan berita olahraga akan menyiarkannya di TV, streaming online, dan website-website. Tim A mencatat data statistik ke dalam database mereka, kemudian ribuan penggemar juga membagikan cuplikan gol tersebut di media sosial.
Smart contract A akan bekerja keras menjelajahi internet untuk melihat catatan-catatan ini. Kemudian ia akan memverifikasi bahwa goal ke-3 pemain A benar-benar terjadi. Setelah smart contract memverifikasi tujuannya, smart contract akan mengirimkan uang dari klub kepada A secara instan. Nah, begitu penjelasan praktis terkait model smart contract.
Teknologi blockchain menawarkan berbagai solusi yang baik untuk perkembangan industri olahraga. Hal itu bisa berkorelasi dari sisi meningkatkan engagement dengan penggemar, menciptakan manajemen reputasi yang transparan, ataupun mendapatkan pendapatan tambahan. Pada masa yang akan datang, kita dapat melihat lebih banyak solusi-solusi yang ditawarkan untuk industri olahraga.
Mari mulai mencoba mempelajari teknologi blockchain dan cryptocurrency bersama Tokocrypto, platform jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya di Indonesia seperti ETH, DOGE, BTC, USDT yang mudah dan aman.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda