3 Pemain Timnas Indonesia Layak Diistirahatkan di Leg Kedua Final Piala AFF 2020

oleh Iwan Setiawan diperbarui 31 Des 2021, 07:30 WIB
Para pemain Timnas Indonesia berkumpul pada awal pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 melawan Singapura di National Stadium, Singapura, Sabtu, 25 Desember 2021. (AP Photo/Suhaimi Abdullah)

Bola.com, Malang - Hasrat Timnas Indonesia meraih trofi juara Piala AFF 2020 menemui jalan terjal setelah kekalahan telak 0-4 pada leg pertama final yang digelar Rabu (29/12/2021).

Tim Garuda harus menang dengan selisih lima gol pada leg kedua final yang digelar Sabtu (1/1/2022), untuk bisa menggondol trofi juara untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen Asia Tenggara itu.

Advertisement

Tentu hal tersebut sangat berat. Thailand merupakan tim dengan catatan paling sedikit kebobolan di Piala AFF 2020. Sampai dengan leg pertama final, Changsuek baru kebobolan satu gol saja.

Seperti apa perubahan yang harus dilakukan Timnas Indonesia agar bisa tampil lebih baik pada leg kedua? Komposisi pemain akan diubah?

Mantan pelatih Arema FC dan Persik Kediri, Joko Susilo, melihat ada tiga posisi yang perlu penyegaran. Bukan karena pemain yang ada di posisi itu bermain buruk, tapi performa tim diperkirakan bisa lebih maksimal jika ada perubahan.

"Saya melihat final pertama kemarin memang berat. Tapi, tidak menyangka juga bisa kalah dengan empat gol. Sebenarnya Timnas Indonesia juga punya peluang bagus. Namun, tidak jadi gol," ujar pelatih berlisensi AFC Pro itu.

Berikut tiga pemain Timnas Indonesia yang berpotensi diistirahatkan pada leg kedua final Piala AFF 2020:

2 dari 4 halaman

Edo Febriansyah

Edo Febriansyah - Tak banyak yang mengenal nama penggawa Persita ini. Maklum sang pemain baru berseragam Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020. Dengan ketangguhan dan piawai membangun serangan dari belakang Edo bisa menjadi senjata rahasia skuad Garuda di ajang AFF nanti. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bek kiri Persita Tangerang ini memang bukan pemain utama di Timnas Indonesia. Namun, dia menjadi starter dalam final leg pertama karena Pratama Arhan harus menjalani hukuman akumulasi kartu. Performa Edo tentu di bawah Arhan yang bisa bertahan dan menyerang sama baiknya.

"Di sisi kiri biasanya jadi kelebihan Indonesia. Ketika final kemarin itu kurang terlihat karena Arhan harus absen karena akumulasi. Tentu di leg kedua akan ada perubahan. Arhan kembali lagi," ujar Joko Susilo.

"Ketika leg pertama final, dua pemain dicoba di posisi ini, Edo dan Dewa. Saya pikir, jika Arhan bermain akan lebih kuat. Wajar, karena dia memang merupakan pilhan pertama," lanjut pelatih yang karib disapa Getuk itu.

Edo sudah tiga kali mendapatkan kesempatan bermain di Piala AFF. Sebelumnya, dia tampil melawan Laos dan Kamboja. Artinya, dia bermain saat Timnas Indonesia mendapatkan lawan yang lebih ringan. Baru kali ini dia tampil melawan Thailand dan merasakan atmosfer laga final.

Pada babak kedua, Shin Tae-yong menggantinya. Namun, yang mengisi posisinya justru Alfeandra Dewangga. "Kalau Dewa, saya pikir dia lebih maksimal menjadi gelandang bertahan," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Dedik Setiawan

Hingga laga usai, Dedik Setiawan dan kawan-kawan tidak mampu mencetak satu gol pun dan skor 0-4 menjadi modal yang terbilang berat untuk menghadapi leg kedua, 1 Januari 2022 mendatang. (AP/Suhaimi Abdullah)

Striker Arema FC ini sudah tiga kali menjadi starter. Namun, dia tidak kunjung mencetak gol. Hanya saja Shin Tae-yong memberikan Dedik kesempatan bermain selama 90 menit. Padahal sebelumnya, dia selalu diganti.

"Dedik tidak jelek. Dia memperlihatkan power di pertandingan final. Tapi, untuk level melawan Thailand, Timnas Indonesia butuh sosok penyerang yang lebih tajam," tegas Getuk.

Bagi Getuk, semua striker yang dibawa Shin Tae-yong di turnamen ini memiliki karakter yang berbeda. Tapi, semuanya tidak memiliki insting gol yang tinggi. Jadi pemain tengah dan sayap yang lebih banyak mencetak gol untuk Timnas Indonesia.

Ezra Walian baru mengoleksi dua gol. Sementara Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo, dan Hanis Saghara Putra belum menyumbangkan gol.

"Saya pikir pelatih Timnas Indonesia juga masih belum mantap dengan komposisi lini depan yang ada. Indikasinya, masih sering gonta-ganti pemain depan dalam setiap pertandingan," tegas mantan pelatih Arema FC dan Persik Kediri itu.

4 dari 4 halaman

Rizky Ridho atau Fachrudin Aryanto

Rizky Ridho. Bek tengah milik Persebaya Surabaya berusia 20 tahun ini sejatinya tampil disiplin dalam 45 menit dan digantikan Elkan Baggott di awal babak kedua. Ia hanya mendapat nilai 6,5. (affsuzukicup)

Melihat komposisi lini belakang Timnas Indonesia, Getuk merasa harus ada satu pemain yang diganti. Menurutnya, ini sudah waktunya Elkan Baggott untuk dipasang sejak awal pertandingan.

Pilihan pemain yang harus diistirahatkan tentu antara Rizky Ridho atau Fachrudin Aryanto. Dua pemain itu tampil sebagai starter pada leg pertama final.

"Saya melihat pelatih juga belum mantap dengan komposisi pemain belakang. Persoalannya sama dengan pemain depan. Cukup banyak pergantian dilakukan, seperti Baggott yang sering masuk pada awal babak kedua," terang Getuk.

Sebenarnya, Rizky dan Fachrudin merupakan dua pemain dengan kelebihan yang berbeda, sehingga agak membingungkan untuk bisa mengambil keputusan siapa yang harus diistirahatkan.

"Rizky bagus, masih muda dan cepat. Tapi, Fachrudin ini sosok senior di belakang. Terpenting, siapa yang paling pas bertandem dengan Baggott," lanjutnya.

 

Berita Terkait