Klarifikasi Manajer soal Pelanggaran Bubble 4 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2020: Beli Peralatan Mandi

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 01 Jan 2022, 20:28 WIB
Timnas Indonesia memang takluk 0-4 di leg pertama Final Piala AFF 2020 dari Thailand. Namun, berhentilah meratapi kekalahan tersebut karena masih ada leg kedua. Kita patut bangga, 3 pemain Garuda dinominasikan sebagai pemain muda terbaik. Berikut daftar lengkapnya. (AP/Suhaimi Abdullah)

Bola.com, Kallang - Niat hati membeli peralatan mandi, tapi malah berujung sanksi. Empat pemain Timnas Indonesia dilarang bermain pada leg kedua babak final Piala AFF 2020 karena dianggap melanggar aturan bubble di Singapura.

Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei mengirimkan surat kepada PSSI pada Jumat (31/12/2021) untuk melarang empat pemain Timnas Indonesia bermain melawan Thailand.

Advertisement

Keempatnya adalah Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi Febrianto, dan Rizky Ridho.

Keempatnya terpaksa absen ketika tim berjulukan Skuad Garuda itu membutuhkan mukjizat untuk menghadapi Thailand setelah dihajar 0-4 pada pertemuan pertama.

Baggott, Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho hanya dapat duduk manis di kamar masing-masing saat Timnas Indonesia melawan Thailand pada Sabtu (1/1/2022) malam WIB di National Stadium, Kallang.

"Sebenarnya sederhana saja. Di Hotel Orchard itu, anak-anak kan tinggal lama di situ, sebagian keperluan harian anak-anak habis," ucap manajer Timnas Indonesia, Sumardji ketika dihubungi Bola.com, Sabtu (1/1/2022) malam WIB.

"Seperti sabun, odol, dan sikat gigi. Mereka tidak menyiapkan itu dan tidak disiapkan juga untuk itu. Anak-anak ini keluar untuk beli itu saja, lalu kembali lagi ke hotel."

"Mereka keluar tidak lama, kan deket juga dari hotel. Cuma 5-10 menit kok. Namun, begitu keluar dari lobi dan hotel sudah dikatakan melanggar bubble. Memang benar sih," jelas Sumardji.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Sumardji

COO Bhayangkara Solo FC, Kombes Pol, Sumardji. (Dok Bhayangkara Solo FC)

PSSI dalam rilisnya mengabarkan bahwa pelanggaran bubble itu terjadi pada 23 Desember 2021. Sumardji mengatakan bahwa Komdis AFF juga telah menjatuhkan denda sebesar 10 ribu dolar Singapura atau setara dengan Rp105 juta kepada pihaknya.

"Menurut saya, keputusan ini berlebihan. Kenapa harus keputusan itu? Kan kami sudah disanksi 10 ribu dolar Singapura oleh Komdis AFF. Mereka sudah memutuskan," papar Sumardji.

Sumardji mengungkapkan pihaknya telah melobi Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) dan AFF, namun tetap tidak mengubah pendirian Pemerintah Singapura dalam menghukum empat pemain Timnas Indonesia.

"Namun, kenapa pemerintah Singapura juga menghukum keempat pemain itu tidak boleh bermain? Bagaimana ini?" ujar Sumardji bertanya.

"Dari tadi pagi kami sudah mencoba berkoordinasi dengan FAS dan AFF. Kami juga sudah rapatkan bersama-sama dengan pengurus PSSI."

"Kalau ditanya pelanggarannya apa, itu saja. Saya yakin dan percaya bukan hanya 1, 2, 3 atau empat orang, tim lain saya yakin juga pasti ada. Tidak mungkin tidak ada."

"Kan tidak mungkin kebutuhan pribadi seperti itu dibelikan oleh orang lain. Itu kan persediaan buat sendiri," papar pria yang juga menjadi COO Bhayangkara FC tersebut.

3 dari 3 halaman

Timnas Indonesia Sedang Unggul 1-0 atas Thailand

Berita Terkait